Polres Jeneponto Diserang 100 Orang Pakai Molotov dan Pistol, 1 Polisi Tertembak
Merdeka.com - Mapolres Jeneponto, Sulawesi Selatan diduga diserang oleh sekelompok Orang Tak Dikenal (OTK), Kamis (27/4), sekira pukul 02.00 WITA. Penyerangan ini diunggah di akun Instagram lovers_polri.
"Pada hari Kamis tanggal 27 April 2023 sekitar pukul 01.45 WITA bertempat di Mapolres Jeneponto Jaan Sultan Hasanuddin Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto telah terjadi penyerangan terhadap Mapolres Jeneponto," kutip akun tersebut yang dilihat merdeka.com.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Komang Suartana membenarkan, Mapolres Jeneponto diserang oleh Orang Tak Dikenal (OTK). Penyerangan terjadi pada Kamis (27/4) sekira pukul 01.45 Wita.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Bagaimana Kapolda Jateng menanggapi kasus Sukolilo? 'Salah satu penegak hukum adalah Polisi, Polri adalah representasi negara di masyarakat, Kita ndak boleh main hakim sendiri. Kita (masyarakat) tidak boleh bertindak seperti Polisi. Kalau ada permasalahan lapor polisi,' tegasnya.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Kapan Kapolda Jateng berkunjung ke Sukolilo? Arahan itu disampaikan Luthfi saat menyambangi Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah pada Kamis (20/6).
-
Apa yang disampaikan Kapolda Jateng kepada warga Sukolilo? 'Mulai sekarang di wilayah Sukolilo jangan takut Polisi, silahkan berbondong bondong ke kantor Polisi untuk menyelesaikan masalah apapun ' 'Saya tidak ingin lagi kalau di sini (wilayah Sukolilo, Pati) dicap tidak baik, karena di Sukolilo masih banyak masyarakat yang taat hukum. Masih banyak masyarakat yang baik namun proses hukum tetap ditegakkan kepada oknum masyarakat yang melanggar hukum,' tambahnya.
-
Kapan teror suara ketukan terjadi? Pada awal video, terlihat sebuah rekaman CCTV yang memperlihatkan suasana teras rumah warga. Waktu di kamera CCTV menunjukkan angka 03.08 WIB dan tak ada seorang pun di luar.
"Diduga oleh OTK yang berjumlah sekitar 100 orang," katanya kepada merdeka.com.
Komang menjelaskan kronologi penyerangan tersebut. Menurutnya, sekelompok OTK tersebut menyerang dengan menggunakan batu dan bom molotov yang mengenai ruang Propam Polres Jeneponto dan tempat ibadah.
"Kemudian para pelaku melakukan pelemparan menggunakan batu ke dalam Mapolres Jeneponto serta beberapa kali terdengar beberapa tembakan dari para pelaku penyerangan," katanya.
Selanjutnya sekira pukul 02.00 Wita, terdapat korban tertembak pada bagian perut sehingga personel Polres Jeneponto mengevakuasi sambil berusaha menghalau serangan dengan mengeluarkan tembakan peringatan.
"Sehingga berhasil mendesak mundur para penyerang, selanjutnya personel Polres Jeneponto berusaha memadamkan api," katanya.
"Pada pukul 03.20 Wita personel unit Identifikasi melakukan identifikasi dan memasang Police line di Ruang Si Propam Polres Jeneponto serta mengamankan barang bukti bom molotov," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang tak dikenal melemparkan batu ke arah anggota yang bertugas. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden ini.
Baca SelengkapnyaDi sana tampak beberapa kilatan cahaya kuning yang diduga letusan dari tembakan pelaku dari dalam mobil VRZ.
Baca SelengkapnyaBentrokan dua kelompok warga di di Kompleks Perumahan Pemda, Maluku Tenggara menyebabkan satu pelajar tewas.
Baca SelengkapnyaBentrokan yang terjadi juga menghanguskan sejumlah motor di Jalan Timor Raya.
Baca SelengkapnyaEmpat orang telah diamankan. Polisi juga meminta pelaku lainnya untuk segera menyerahkan diri.
Baca SelengkapnyaSeorang warga tewas ditembak KKB yang menyerang Polsek Homeyo di Kampung Pogapa, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Selasa (30/4).
Baca SelengkapnyaSeorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, massa yang berjumlah sekira seribuan orang mendatangi kantor bupati dan DPRD setempat.
Baca SelengkapnyaPelaku diduga menggunakan mobil yang melintas sekira pukul 04.00 WIB dini hari.
Baca SelengkapnyaAcara bakar batu di Puncak Papua berujung penembakan pos Raider
Baca SelengkapnyaPelaku datang berteriak sambil membawa sebatang besi
Baca SelengkapnyaSehari-hari, Aipda Soni berdinas di Polsek Peudawa, Aceh Timur.
Baca SelengkapnyaSalah satu peserta konvoi memprovokasi dengan mengatakan ada dari anggota mereka ditangkap polisi.
Baca Selengkapnya