Pomprov Jatim II Ricuh, Tim Futsal Unisma dan Ubhara Baku Hantam di Lapangan
Pomprov Jatim II 2023 yang digelar di kampus Universitas Jember (Unej) diwarnai kericuhan. Dua tim futsal baku hantam di lapangan pada Selasa (18/7) malam.
Pekan Olahraga Mahasiswa Provinsi Jawa Timur ke-2 (Pomprov Jatim II) 2023 yang digelar di kampus Universitas Jember (Unej) diwarnai kericuhan. Dua tim kampus yang berlaga di cabang olahraga (cabor) futsal baku hantam pada Selasa (18/7) malam.
Pomprov Jatim II Ricuh, Tim Futsal Unisma dan Ubhara Baku Hantam di Lapangan
Baku pukul terjadi antara tim futsal putra Universitas Bhayangkara (Ubhara) Surabaya dan Universitas Islam Malang (Unisma) seusai laga penyisihan Pomprov Jatim II. Tawuran itu mengakibatkan seorang pemain tim futsal Ubhara terluka dan dilarikan ke rumah sakit.
Beberapa saat seusai kericuhan mereda, kedua tim sepakat berdamai. Kesepakatan perdamaian dibuat di hadapan jajaran panitia Pomprov Jatim II dan pengurus Bapomi Jatim di GOR PKPSO, Jember.
Menurut ketua penyelenggara dari Unej Soetriono, keributan itu satu sisi dipicu aksi saling memberi dukungan kepada timnya masing-masing.
Di sisi lain, tensi pertandingan memanas sampai peluit akhir pertandingan berbunyi. Laga itu dimenangkan Ubhara dengan skor tipis 1-0 atas Unisma. Saat bersalam-salaman seusai laga, terjadilah keributan.
"Keributan itu sebenarnya setelah pertandingan selesai. Saat salam-salaman, tiba-tiba ada yang main dorong, yang lain tersulut, lalu ribut. Namanya anak muda ya, tadi ada yang terkena kursi atau pukulan dan sudah ditangani tim medis."
Ketua Penyelenggara dari Unej Soetriono, Rabu (19/7).
Saat kejadian, Soetriono sedang hadir di lokasi bersama Wakil Ketua I Bapomi Jatim Mu’arifin dan jajarannya. Tim keamanan yang ada di situ langsung mengamankan mereka.
Soetriono menyebut, jajaran panitia Pomprov dan Bapomi langsung menyelesaikan kericuhan saat itu juga sehingga tidak sampai berlarut-larut. "Kami pertemukan kedua tim dan mereka sudah sepakat berdamai," papar pria yang juga guru besar dan Dekan Fakultas Pertanian Unej ini.
Kedua tim juga sudah berjanji disertai surat pernyataan tidak akan mengulanginya. "Sudah kami beri wejangan agak tidak seperti itu lagi. Kami sampaikan juga kepada tim lain yang akan melanjutkan pertandingan beberapa hari ke depan, agar kejadian serupa tidak terulang," tegas Soetriono. Apabila ricuh dalam pertandingan, maka tim yang bersangkutan dianggap kalah dan ada sanksi akademik maupun nonakademik. Ia berpesan, para tim atau atlet yang bertanding di semua cabor agar tetap menjunjung tinggi sportivitas. "Kalah menang itu nomor dua, yang penting dalam pertandingan adalah silaturahmi dan persahabatan. Yang bisa menyatukan semua unsur itu adalah olahraga," tegas Soetriono yang juga Ketua Pelti Jember.Ketua Panitia Pomprov Jatim II Dwi Cahyo Kartiko mengatakan bahwa kedua tim sudah diberikan peringatan dan sudah teken perjanjian tidak akan mengulangi hal itu lagi. Jika dilanggar, mereka akan diberikan sanksi tegas.
Kalau masuk kategori berat, tidak menutup kemungkinan akan didiskualifikasi dari kompetisi.