Prawoto, tokoh politik yang jahit lubang baju sebelum ke istana
Merdeka.com - Pada era sekarang, begitu mudahnya politisi tergoda uang. Hidup para politisi bergelimang kemewahan, mobil mewah, jam mewah, hingga pakaian necis nan mahal. Tubuh jadi showroom aksesoris, gedung rakyat jadi galeri kekayaan.
Sebanding dengan gaya hidup mewah, korupsi di kalangan politisi pun merebak. Korupsi menyergap politisi baik dari partai berhaluan nasionalis maupun berhaluan agama. Ironi yang sungguh memprihatinkan.
-
Siapa yang merasakan hidup sederhana? Edward Akbar menyatakan bahwa dia tidak membuat susah sang istri ketika ditanya tentang hal itu.
-
Siapa contoh orang rendah hati? Rasulullah SAW adalah contoh yang paling sempurna dalam hal ini.
-
Siapa yang terlihat sederhana? Lantas bagaimana membedakannya?Berikut cara untuk membedakan antara teman yang mungkin terlihat miskin namun sebenarnya memiliki kekayaan:
-
Siapa yang bisa menemukan kedamaian dalam hidup yang sederhana? Menemukan kedamaian dalam hidup yang sederhana adalah menemukan harta yang tak ternilai.
-
Apa saja ciri orang cerdas tapi sederhana? Apa saja ciri-ciri orang yang memiliki kecerdasan tinggi meskipun tampilannya sederhana? Tanda-tanda seseorang memiliki kemampuan komunikasi yang efektif dapat dilihat dari beberapa aspek. Di antaranya adalah kemampuan berbicara yang baik, yang memungkinkan individu untuk menyampaikan ide dan pendapat dengan jelas. Selain itu, selera humor yang baik juga menjadi indikator penting, karena dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dalam interaksi sosial. Kemampuan menyelesaikan masalah menjadi kriteria lain yang tak kalah penting, karena setiap orang pasti menghadapi tantangan dalam hidupnya. Rasa ingin tahu yang tinggi juga menjadi ciri khas, menunjukkan bahwa individu tersebut senantiasa berusaha untuk belajar dan berkembang. Terakhir, kemampuan beradaptasi terhadap perubahan sangat diperlukan di era yang terus berubah ini.
-
Apa tanda orang kaya yang sederhana? Salah satu karakteristik yang paling mencolok dari individu kaya yang hidup sederhana adalah kecenderungan untuk menginvestasikan uang dalam pengalaman ketimbang barang-barang material.
Adalah Prawoto Mangkoesasmito, profil politisi dan pejuang yang mendedikasikan hidupnya untuk kemajuan negara dan kesejahteraan rakyatnya. Prawoto tak pernah menjadikan politik sebagai alat mengeruk uang demi kepentingan pribadi maupun partai politik.
Dalam sebuah tulisan untuk mengenang Prawoto, rekannya di Masyumi, M Roem menyebut sejawatnya itu sebagai 'orang yang selamanya hidup sederhana, orang yang tak pernah meminta, orang yang hanya belajar memberi dan mengasih,' demikian dikutip dari buku M Roem, Bunga Rampai dari Sejarah.
Prawoto yang lahir di Grabag, Magelang pada 1910 memberikan baktinya pada negara dalam berbagai posisi dan kedudukan di legislatif maupun eksekutif. Prawoto pernah menjabat sebagai anggota Badan Pekerja KNIP, Wakil Perdana Menteri di era Mr Assaat sebagai Perdana Menteri. Dia juga pernah menduduki anggota DPR dan wakil ketua I Konstituante. pAda masa perang mempertahankan kemerdekaan, Prawoto tak lupa turun ikut bergerilya.
Pergolakan politik pada akhir 1950-an memaksa Prawoto menduduki posisi sebagai ketua umum Partai Masyumi. Saat itu, tokoh tokoh Masyumi termasuk M Natsir banyak yang bergerak di luar Jakarta akibat pertentangan dengan Presiden Soekarno.
Konflik politik itu pula yang membuat Presiden Soekarno membubarkan Masyumi dan menahan tokoh tokohnya termasuk Natsir dan Prawoto.
Sebuah cerita tentang kesederhanaan Prawoto dituturkan putrinya Sri Sjamsiar Prawoto Issom seperti dikutip dari buku Alam Pikiran dan Jejak Perjuangan Prawoto Mangkusasmito karangan SU Basajut.
Saat itu menjelang pembubaran Masyumi, Prawoto dan tokoh tokoh partai politik lain Subadio Sastrosatomo dan Sutan Sjahrir dipanggil ke Istana oleh Presiden Soekarno. Malam harinya, Prawoto meminta putrinya untuk menisik (menambal lubang) di kerah baju koko putih miliknya. Keesokan harinya di istana, para undangan lain mengenakan setelan jas, dasi dan bersepatu, tetapi Prawoto hanya mengenakan sarung, baju koko tua, peci dan sandal kulit. Terbayangkah hal seperti itu terjadi sekarang?
Prawoto meninggal dunia saat tengah berkunjung menemui umatnya di Banyuwangi. Dia tidak dimakamkan di taman makam pahlawan, melainkan di pemakaman Blok P Jakarta Selatan di sisi makam sahabatnya KH Faqih Usman. Pemakaman itu digusur untuk gedung wali kota Jakarta Selatan pada pertengahan 1990-an sehingga makam Prawoto dipindahkan ke TMP Kalibata.
Dalam kenangannya tentang Prawoto, M Roem menulis kalimat yang menyentuh. "Kita kehilangan seorang pemimpin besar. Dapatkah kita mengisi tempat yang ditinggalkannya itu?"
(mdk/tts)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus istri polisi pamer harta di media sosial kembali viral. Lupa dengan teladan pendiri Bhayangkari.
Baca SelengkapnyaHadi memilih menjadi tentara, hingga mengemban jabatan sebagai Panglima TNI.
Baca SelengkapnyaPolitikus Dedi Mulyadi berkunjung ke rumah Kuwu (Kepala Desa) Desa Kawunghilir, Kecamatan Ciagsong, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, yakni Kuwu Yosa.
Baca SelengkapnyaIni kisah langka teladan kesederhanaan seorang jenderal. Anak buahnya jadi saksi selama menjabat, tak sekali pun dia menggunakan jabatannya untuk korupsi
Baca SelengkapnyaPotret sosok yang kecilnya makan ubi dan jagung namun bisa menjadi seorang Jenderal TNI.
Baca SelengkapnyaMeski cuma sebentar menjabat Jaksa Agung, tetapi cukup membuat koruptor ketar-ketir.
Baca SelengkapnyaAnak dari penjual rujak dan pisang goreng kini dilantik jadi Menko. Begini kisahnya.
Baca SelengkapnyaSeorang konglomerat asal Jawa Barat Haji Asep Wawan dahulu hidup di bawah garis kemiskinan, maka saat kaya ia bertekad tidak akan pernah putus bersedekah.
Baca SelengkapnyaMomen kedekatan Didit Hediprasetyo dan Prabowo Subianto kerap mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaIlmu bisa bermanfaat untuk mengangkat derajat hidup seseorang.
Baca SelengkapnyaMenteri Luar Negeri Retno Marsudi selalu ingat kehidupan masa kecil dan pesan ibundanya seperti yang tertuang dalam buku biografinya "Saya Bukan Siapa-Siapa".
Baca SelengkapnyaPramono Anung enggan banyak menanggapi perihal kelakar calon Wakil Gubernur nomor urut 1, Suswono perihal pernikahan janda kaya.
Baca Selengkapnya