Presiden Jokowi Bagikan Pengalaman Memulai Usaha kepada 5.000 Emak-Emak Nasabah PNM Mekar Sulsel
Presiden Jokowi berbagi pengalaman memulai usaha kepada 5 ribu emak-emak nasabah PNM Mekar di Lapangan Pallantikang, Kabupaten Maros, Kamis (22/2).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbagi pengalaman memulai usaha kepada 5 ribu emak-emak nasabah Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekar di Lapangan Pallantikang, Kabupaten Maros, Kamis (22/2).
Presiden Jokowi Bagikan Pengalaman Memulai Usaha kepada 5.000 Emak-Emak Nasabah PNM Mekar Sulsel
Jokowi mengaku senang melihat semangat emak-emak nasabah PNM Mekar yang hadir. "Saya masuk ke sini tadi senang banget, karena semangat ibu-ibu yang kelihatannya ngeh (waaaah) banget," ujarnya.
Orang nomor satu di republik ini selanjutnya menceritakan kesuksesannya menjadi pengusaha karena dua hal, yakni semangat kerja keras dan disiplin.
"Karena kita dalam berusaha itu ada dua hal yang penting menurut saya, pertama semangat kerja keras, yang kedua disiplin," ungkapnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengungkapkan pengalamannya pertama kali memulai usaha pada tahun 1988. Saat itu, dirinya melihat teman-temannya bekerja dari pukul 08.00 sampai 16.00 Wita.
"Kalau saya ikut-ikutan mereka, saya sama dengan mereka. Saya enggak mau," tuturnya.
Jokowi mengaku saat itu bekerja mulai subuh hingga tengah malam. Ia menyebut saat itu benar-benar bekerja keras untuk meraih sukses.
"Kemudian sekian tahun kita bandingkan dengan teman-teman yang lain, berbeda. Awal saya hanya menjual barang-barang yang saya miliki di Kota Solo, tahun kedua bisa menjual sampai ke Jakarta, tahun ketiga sudah bisa ekspor. Itu berkat semangat keras," kenang Jokowi.
Faktor kedua untuk meraih kesuksesan yakni disiplin. Ia mengaku saat mengambil keputusan untuk meminjam uang untuk modal di perbankan, selalu sudah menyiapkan pembayaran angsuran setiap akhir bulan.
"Saya mengambil (modal) dari bank. Begitu yang namanya akhir bulan, pasti angsuran saya sudah siap. Akhir bulan lagi, bulan depan, nih (bayar)," tuturnya.
Jokowi mengatakan jika dua karakter tersebut tertanam kepada nasabah PNM Madani, bisa dipastikan usaha akan mudah berkembang.
"Kalau karakter itu terbentuk, karakter semangat kerja, karakter disiplin, ibu-ibu naik kelas mudah sekali. Dari mikro ke kecil, kecil ke tengah, tengah ke besar. Itu jadi gampang karena karakternya sudah terbentuk," tegasnya.
Jokowi juga memberikan garansi perbankan akan mudah memberikan modal jika dua karakter tersebut sudah tertanam. Mereka akan percaya meminjamkan uangnya untuk modal usaha.
"Sehingga karakter ini yang sebetulnya kita bangun. Memberikan kail agar bisa memancing ikan. Bukan memberi ikan sekali kemudian setelah itu kita bingung lagi," tuturnya.
Mantan Wali Kota Solo ini juga mengapresiasi kinerja PNM Meka. Ia mengaku ingat pertama kali PNM Mekar dibentuk pada tahun 2015 hanya memiliki nasabah 400 ribu.
"Sekarang, Pak Erick (Menteri BUMN) tadi menyampaikan sudah 15,2 juta nasabah. Dengan semangat yang sama seperti yang tadi kita lihat," tuturnya.
Presiden dua periode ini juga mengapresiasi usaha yang dibuat emak-emak di Sulsel. Ia mengatakan dari segi packaging atau kemasan produk UMKM sudah sangat bagus.
"Kalau produk-produk di Sulsel, diberikan kemasan seperti ini, packaging-nya seperti ini lakunya mudah," imbuhnya.
Sementara, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pembentukan PNM Mekar merupakan ide dari Presiden Jokowi. Erick menyebut saat itu Presiden Jokowi ingin sebuah program yang di mana negara hadir dan memberi kesempatan kepada pengusaha ultra mikro di Indonesia.
"Bapak Joko Widodo, di mana ini beliau ingin melihat sebuah program yang memang benar-benar negara hadir, memberi kesempatan kepada pengusaha ultra mikro untuk berkembang, khususnya ibu-ibu prasejahtera yang membutuhkan bantuan pemerintah secara langsung," kata dia.
Erick menjelaskan, berkat kerja keras dan disiplin hingga tahun 2024 jumlah nasabah PNM Mekar sudah mencapai 15,2 juta.
"Khususnya, pada Provinsi Sulawesi Selatan terdapat 406 ribu nasabah aktif yang tergabung dengan nilai penyaluran mencapai Rp6,81 triliun. Tentunya untuk Kabupaten Maros sendiri, ini 24.461 ibu-ibu nasabah aktif. Dengan nilai penyaluran Rp374 miliar," bebernya.
Erick berharap pengusaha ultra mikro di Sulsel bisa lebih mendorong usahanya untuk terus naik kelas. Jika hal tersebut terjadi, akan berdampak positif pada kemajuan ekonomi Indonesia.
"Kita bisa lebih giat membangun pengusaha-pengusaha yang bisa kita dorong ke depan untuk kemajuan ekonomi Indonesia," pungkasnya.