Prestasi Ganjar Pimpin Jateng: Tata Birokrasi Agar Layanan Cepat, Mudah dan Murah
Merdeka.com - Mendapatkan kemudahan dalam pelayanan publik adalah impian setiap warga negara. Namun hal ini semacam impian belaka. Hal ini karena imej pegawai negeri sipil (PNS) lamban bekerja dan seringkali mengabaikan pelayanan masyarakat masih kerap terjadi di birokrasi.
Hal itu juga ditemui Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ketika pertama kali memimpin Jawa Tengah 2013 silam. Untuk menepis semua itu, Ganjar gencarkan reformasi birokrasi di Provinsi Jawa Tengah agar lebih efektif, efisien, cepat, mudah dan murah.
Seperti apa langkah yang dilakukan Ganjar untuk memperbaiki sistem birokrasi di Jawa Tengah?
-
Apa program Ganjar? Ganjar melaunching program satu keluarga miskin satu sarjana.
-
Siapa yang dibebastugaskan oleh Ganjar? Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan Kepala Sekolah SMKN 1 Sale sudah dibebastugaskan dari jabatannya setelah terbukti menarik pungli dari siswa.
-
Bagaimana Ganjar jalankan sistem meritokrasi? Karena semuanya dilakukan secara transparan dengan sistem lelang jabatan dan seleksi terbuka.
-
Apa yang Ganjar janjikan untuk rakyat? 'Ada juga tadi keluhan dari seniman dan seniwati, sebagai anak muda yang peduli pada seni dan budaya bangsa, dalam debat terakhir kemarin disampaikan, maka pemerintah punya komitmen yang sangat tinggi untuk menjaga ketahanan budaya Indonesia,' kata Ganjar.
-
Apa yang dilakukan Ganjar ke Prabowo-Gibran? Calon presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo tidak menyampaikan selamat pada Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka usai ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2024.
-
Kenapa Ganjar buat program ini? Ganjar berkomitmen, jika menjadi presiden maka ia akan mencari salah satu anak dari keluarga miskin yang akan disekolahkan hingga sarjana. Dengan program itu, maka si anak akan mampu menjadi harapan keluarga untuk mengentaskan mereka dari kemiskinan.
Lelang Jabatan Terbuka, Persaingan Tanpa 'Wani Piro'
Salah satu upaya yang dilakukan dalam bentuk promosi terbuka, atau bahasa populernya adalah lelang jabatan. Sistem yang baru dilaksanakan di provinsi ini.
Melalui sistem promosi terbuka diharapkan muncul budaya baru dalam berkompetisi untuk meraih jabatan strategis, sebuah kebiasaan persaingan yang sehat tanpa 'wani piro' tapi 'iso opo ora'.
©2022 IstimewaDalam pelaksanaannya, dibentuk tim independen dan melibatkan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Upaya itu bukan sekedar omong kosong. Banyak pejabat yang kini berada di Top Level Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jateng, berasal dari pelosok daerah Jawa Tengah.
Sebut saja Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Jateng Imam Maskur. Sebelum menduduki jabatannya saat ini, dulu ia adalah Camat di Kedungbanteng-Tegal.
Adapula nama Jumeri, yang kini menjabat sebagai Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Sebelumnya, Jumeri adalah Kepala SMK Negeri di Bawen lalu mengikuti lelang jabatan dan menjabat sebagai Kepala Disdikbud Jateng.
Terbaru, Kepala Disdikbud Jateng Uswatun Hasanah, merupakan buah dari kebijakan lelang jabatan di masa Ganjar Pranowo. Sebelum memimpin Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Uswatun adalah Kepala SMA Negeri 1 Purwantoro-Wonogiri.
Tak Ada Setoran Pimpinan
Dalam setiap laku pemerintah, Ganjar Pranowo selalu mengingatkan pentingnya integritas yang juga tercermin dari slogan 'Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi'.
Ganjar merevolusi mindset birokrat, ia menanamkan pola pikir aparatur pemerintahan adalah pelayan rakyat. Berpedoman pada dua hal itu, Ganjar lantas menghapus semua bentuk 'setoran' kepada pimpinan.
©2022 Merdeka.comDengan kebijakan itu, ia ingin membentuk birokrat di Jateng, fokus pada pekerjaan alih-alih melestarikan 'adat setor pimpinan'.
Melalui kebijakan itu pula, Ganjar ingin agar pimpinan menjadi contoh. Karena ia yakin, esensi reformasi adalah perubahan, yang tidak mungkin terwujud jika tidak ada kepemimpinan yang baik.
Birokrasi Kekinian; Layanan Cepat, Mudah dan Murah
Di era teknologi saat ini, penetrasi Internet membuat masyarakat makin familier dengan media sosial. Oleh karena itu, pemerintahan harus menjalankan birokrasi kekinian.
Ganjar menuntut birokrasi di Pemprov Jateng memanfaatkan teknologi, baik melalui kanal media sosial dan aplikasi layanan.
Ganjar mewajibkan setiap OPD nya memiliki akun medsos terverifikasi. Tujuannya, untuk menampung keluhan warga dan menindaklanjutinya. Hal ini tak luput dari pantauan Ganjar yang memang aktif bermedia sosial, sebagai kanal komunikasi dan pelaporan.
Dengan cara itu, masyarakat bisa mengadukan tentang layanan publik, tanpa birokrasi berbelit. Ketika menerima aduan, Ganjar mewajibkan dinas terkait merespon dan memperbaiki layanan maksimal 1x24 jam.
©2022 Merdeka.comInovasi layanan terus digencarkan oleh Pemprov Jateng. Keseriusan ditunjukan dengan membentuk Perda no 3 tahun 2019, tentang penyelenggaraan inovasi daerah.
Setiap tahun, ratusan aplikasi layanan mengikuti ajang kompetisi inovasi tingkat provinsi. Dari jumlah itu, kemudian diikutkan dalam ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) yang diselenggarakan KemenPAN-RB.
Beberapa inovasi Pemprov Jateng yang memperoleh penghargaan adalah, Tele Apik RSUD Margono Soekarjo, Payjem Pas Ngamuk RSJD Surakarta dan Apem ASI DPU Cipta Karya Jateng.
Adapula aplikasi layanan pembayaran pajak kendaraan bermotor 'Sakpole'. Di bidang investasi ada layanan perizinan melalui OSS.
Selain itu, Ganjar juga membentuk Government Resources Management System (GRMS). GRMS merupakan sistem aplikasi terintegrasi, di antaranya e-budgeting, e-project planning, e-HSB, e-penatausahaan, e-delivery, e-controlling dan e-monev.
Dengan sistem ini diharapkan monitoring dan evaluasi kinerja birokrasi dapat dilakukan secara real time.
Penghargaan Tata Kelola Pemerintah
Berbagai upaya Ganjar ternyata banyak menuai apresiasi. Pada 2019 Jateng memborong 22 penghargaan pada ajang Top 99 Inovasi Pelayanan Publik. Tidak hanya sekali, prestasi ini kemudian berlanjut pada 2020 dan 2021.
Capaian Indeks Reformasi Birokrasi di Jawa Tengah pun mencatatkan, kenaikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014 mencapai 60,09, 2015 tercatat 62,22, 2016 naik menjadi 73,76 dan pada 2017 mencapai 76,53.
©2022 IstimewaTidak hanya itu, capaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (Sakip) Pemprov Jateng pun mendapatkan nilai A. Tercatat, pada 2014 capaian Sakip Jateng hanya 70,66 (B) menjadi 80,18 di tahun 2018.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI pun mengapresiasi kinerja Pemprov Jateng dalam pengelolaan Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG), pada 2020 lalu. Selain itu, Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pun diapresiasi KPK. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meritokrasi menjadi rujukan provinsi lain. Dibuktikan dengan anugerah Meritokrasi Tahun 2021 dari KASN.
Baca Selengkapnya"Nilai integritas ASN yang saya pimpin naik tinggi sekali korupsi bisa kita tekan," kata Ganjar
Baca SelengkapnyaSejumlah program menjadi kunci Jateng meraih penghargaan sebagai provinsi Good Governance.
Baca SelengkapnyaGanjar menjelaskan strateginya untuk meningkatkan rasio pendapatan pajak.
Baca SelengkapnyaGanjar Beberkan Sistem Pencegahan Korupsi yang Dibangun Selama 2 Periode di Jateng
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi ingin birokrasi di indenesia cepat dan tak berbelit.
Baca SelengkapnyaDengan menahan haru, Ganjar menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh masyarakat Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaE-budgeting itu merupakan bagian dari Government Resource Management System (GRMS)
Baca SelengkapnyaGanjar menekankan kalimat ‘persatuan’ harus diwujudkan dalam aksi nyata
Baca SelengkapnyaDalam 10 tahun memimpin Jateng, Ganjar memiliki sejumlah catatan kinerja dalam mengentaskan kemiskinan.
Baca SelengkapnyaKarena sudah tak muat, Ganjar meminta bingkisan hasil bumi itu dimasukkan ke mobil ajudan yang ada di belakangnya.
Baca SelengkapnyaGanjar telah secara konkret memberantas kemiskinan dengan mengedepankan kesejahteraan rakyat.
Baca Selengkapnya