PTM Belum Diizinkan, SD Negeri di Pamulang Buka Les Berbayar Di Sekolah
Merdeka.com - Sekolah Dasar Negeri 2 Bambu Apus, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan, nekat menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah bagi siswa kelas dengan kedok menggelar les belajar.
Les tersebut, digelar di ruang kelas sekolah bagi para siswa yang ingin mendapat penjelasan tambahan, karena belajar dari rumah yang dianggap kurang dapat dipahami siswa.
"Seharusnya belajar masih di rumah, tapi di sekolah anak saya sudah lama pembelajaran di sekolah seperti biasa saja, dengan alasan kelas les tambahan," ungkap ANP orang tua murid di SDN 2 Bambu Apus, Pamulang, Tangerang Selatan, Kamis (2/9/2021).
-
Bagaimana cara belajar di sekolah dalang Mangkunegaran? Materi pengajarannya disampaikan dalam bentuk teori dan praktik. Pada awal pertemuan, para siswa diberi naskah beserta contohnya. Selanjutnya mereka diberi dasar-dasar seni pewayangan seperti sulukan, sabetan, dan dhondhogan.
-
Bagaimana PKL membantu siswa? PKL merupakan kegiatan implementasi untuk menumbuhkembangkan karakter dan budaya kerja profesional bagi peserta didik. Selain itu, tujuan PKL juga untuk meningkatkan kompetensi sesuai kurikulum dan kebutuhan dunia kerja.
-
Dimana sekolah itu berada? Peristiwa itu terjadi di Sekolah Al-Awda di Abasan al-kabira, bagian selatan Jalur Gaza dekat Khan Younis.
-
Dimana anak-anak bisa belajar? Aktivitas seperti berjalan-jalan di alam, memasak bersama, atau mengunjungi taman atau kebun binatang memberi anak-anak kesempatan untuk bertanya dan belajar.
-
Bagaimana cara SD Negeri 20 Palembang menarik siswa baru? Tiga peserta yang tinggal di sekitar sekolah tersebut mendaftar secara offline. Sementara pada saat PPDB sistem online tak satu pun calon siswa yang mendaftar.
-
Apa manfaat PKL untuk siswa? Berikut sejumlah manfaat PKL untuk pelajar, di antaranya: Mengenalkan Siswa Pada Pekerjaan Lapangan Manfaat PKL yang pertama adalah untuk mengenalkan siswa pada lingkungan kerja di dunia industri dan usaha. Dengan begitu, ketika mereka terjun ke lapangan pekerjaan yang sesungguhnya, diharapkan mereka tidak canggung dan dapat beradaptasi dengan cepat.
Menurut dia, kelas les tambahan itu digelar di sekolah dengan diikuti hampir seluruh siswa kelas tanpa penerapan protokol kesehatan dengan baik. Selain itu, para siswa juga dikenakan biaya les oleh guru kelas sebesar Rp 5 sampai 10 ribu per sesi.
"Ada biaya les sebesar Rp 5 ribu sampai 10 ribu. Biasanya guru kelas itu mengumumkan di grup kelas setiap akan melaksanakan les di sekolah. Padahal kalau memang harus belajar di sekolah, seperti sekolah biasa saja. Kenapa dipatokin biaya. Seminggu itu bisa sampai 3 kali les," ungkap warga Bambu Apus, Pamulang itu.
Dengan modus les tambahan bagi siswa di sekolah itu, dia khawatir terhadap penerapan prokes yang sangat longgar. Apalagi jumlah siswa yang mengikuti les hampir seluruhnya penuh.
"Pertama terkait prokesnya yang kendur. Karena usia SD kan masih sangat anak -anak. Kalau tidak diawasi ini mengancam keluarga yang di rumah juga. Kemudian kenapa harus ada biaya Les dan ini ilegal," jelas dia.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan, Taryono, dalam rekaman suara yang diterima merdeka.com dengan tegas tidak membenarkan adanya aktivitas apapun di sekolah pada masa Pandemi Covid-19 saat ini. Pihaknya mengaku akan mengecek langsung ke SDN 2 Bambu Apus, untuk memastikan kondisi sebenarnya.
"Prinsipnya begitu, tetap tidak ada aktivitas pembelajaran di masa Pandemi Covid sampai nanti belum boleh, apapun bentuknya. Kita akan konfirmasi ke lapangan, turunkan tim, untuk mengecek kondisinya seperti apa," ujar Taryono. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puluhan orang tua dan siswa baru SMKN 1 Tambun Utara, Kabupaten Bekasi menggelar aksi dengan cara mengunci pintu gerbang sekolah, Senin (22/7).
Baca SelengkapnyaBeberapa sekolah kekurangan siswa. Namun kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.
Baca SelengkapnyaPuluhan anak-anak dari PAUD dan SD antusias ikut kelas tambahan belajar Bahasa Inggris dan berhitung di RPTRA Malinjo.
Baca SelengkapnyaDia pastikan pihak sekolah tidak melakukan DO terhadap para siswa terlibat aksi perundungan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 siswa kelas 1 di SDN 02 Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau belajar di ruangan bekas water closet (WC).
Baca SelengkapnyaKondisi bangunan bekas WC itu tak layak pakai. Jauh dari standar sekolah seperti biasanya.
Baca SelengkapnyaKadisdik mengatakan berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud masih diutamakan menggelar pembelajaran tatap muka.
Baca SelengkapnyaKondisi seperti ini sudah terjadi sejak 2014, karena kursi dan meja sudah rapuh.
Baca SelengkapnyaPT Patra Jasa berkomitmen untuk terus dapat berkontribusi dan menyalurkan tata nilai kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaKarena kekurangan ruangan kelas sehingga harus digunakan bangunan yang tidak layak tersebut
Baca SelengkapnyaMendikdasmen Abdul Mu'ti menyiapkan dua strategi guna menekan angka anak putus sekolah yang beberapa tahun ke belakang mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaMinimnya pendaftar disebabkan adanya dua SD Negeri lain yang posisinya berdekatan.
Baca Selengkapnya