Puncak Gunung Lawu Diselimuti Es, Pemkab Karanganyar Ingatkan Pendaki Waspada
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah mengingatkan para pendaki Gunung Lawu agar berhati-hati. Pasalnya saat ini cuaca dingin ekstrim terjadi di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur tersebut. Suhu di gunung yang mempunyai ketinggian 3.265 mdpl tersebut saat ini mencapai 3 derajat celcius.
Akibat cuaca ekstrim tersebut kawasan puncak Gunung Lawu diselimuti kabut tebal dan ditutupi es sehingga dapat membahayakan pendaki. Cuaca sangat dingin sering dikeluhkan warga yang berada di pintu pendakian, baik melalui Cetho maupun Cemoro Kandang.
"Sangat dingin mas, saya nggak jadi mendaki. Kemarin baru mau masuk saja sudah ada kabut es, di Cemoro Kandang. Saya pindah ke Cetho, sama saja. Takut malah kedinginan," ujar Wibowo, pendaki asal Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, Senin (6/7).
-
Apa saja dampak dari cuaca ekstrem? Hujan dan angin kencang yang terjadi pada Kamis (4/1) menyebabkan kanopi drop zone di sisi selatan Stasiun Yogyakarta roboh. Akibatnya lima unit mobil tertimpa kanopi itu dan mengalami kerusakan ringan. Manager Humas DAOP 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, mengatakan bahwa tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. 'Karena hujan yang deras dan angin kencang, tiang-tiang penyangga yang terbuat dari pipa besi mengalami bengkok dan patah sehingga kanopi turun ke bawah. Pihak KAI Group akan menanggung seluruh kerusakan yang dialami para pelanggan yang terdampak,'
-
Dimana potensi cuaca ekstrem mengancam? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Bagaimana suasana saat kabut turun di Bukit Kanaga? Keindahan Bukit Kanaga akan semakin sempurna saat turunnya kabut tipis di pagi dan sore hari. Pemandangan sekitar akan tersamarkan menjadi putih, dan hanya menyisakan batang-batang besar pohon pinus.
-
Bagaimana cuaca panas ekstrem memicu kebakaran hutan? Cuaca panas ekstrem dapat memicu percikan apik di area hutan, kemudian semakin menyebar dan menyebabkan kebarakan dalam skala besar.
-
Bagaimana proses evakuasi pendaki di Gunung Lawu? “Setelah mendapatkan informasi itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) dan relawan langsung menuju ke lokasi untuk melakukan pengecekan kondisi survivor. Sekitar pukul 13.00, tim TRC mengabarkan kalau kondisi pendaki sudah tidak tertolong dan kami langsung melakukan evakuasi,“ kata Komandan Markas SAR Karanganyar, Arif Sukro Yunianto, dikutip dari ANTARA pada Senin (26/6).
-
Apa yang membuat jalur pendakian Puncak Jaya ekstrem? Selain menjadi salah satu gunung tertinggi di Indonesia, Puncak Jaya memiliki jalur pendakian yang ektrem. Pasalnya, gunung ini dipenuhi oleh batuan tebing yang terjal. Selain itu, cuaca yang dingin juga memengaruhi tingkat keekstreman jalur pendakian Puncak Jaya.
Koordinator Lapangan Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Karanganyar, Nardi membenarkan kondisi yang terjadi di puncak Lawu tersebut. Menurutnya, suhu di puncak Lawu mencapai 3 derajat celcius pada Sabtu (4/7) lalu. Bahkan, dedaunan beberapa tumbuhan tertutup es tipis.
"Kami sarankan untuk para pendaki Gunung Lawu agar mempersiapkan kondisi fisik dan perbekalan dengan baik. Sebab, suhu di puncak Gunung Lawu lebih dingin dari biasanya," jelas Nardi, Senin (6/7).
Menurut dia, cuaca ekstrim seperti merupakan fenomena Alam yang biasa terjadi pada Juli dan Agustus atau peralihan musim hujan dan kemarau. Kondisi tersebut membuat cuaca di puncak membekukan tanaman dan diselimuti es.
"Gunung Lawu saat ini suhunya sangat dingin cenderung kering. Ini pertanda akan memasuki peralihan musim hujan ke musim kemarau," terangnya.
"Sekali lagi kami mengingatkan pada para pendaki agar mempersiapkan kebutuhan untuk mengatasi suhu dingin agar tidak beku di puncak. Pendaki harus menyiapkan peralatan seperti sleeping bag, penghangat tubuh sesuai kebutuhan, obat-obatan dan lain-lain untuk mengatasi hawa dingin dipuncak Gunung Lawu," terangnya lagi.
Kendati demikian, ia juga meminta agar para pendaki tidak membuat api unggun untuk menghangatkan tubuh. Hal itu untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kebakaran di hutan Gunung Lawu. Namun jika sifatnya darurat (hipotermia), diperbolehkan, tetapi harus dijaga benar apinya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango menyarankan pendaki harus berhati-hati
Baca SelengkapnyaPusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan kondisi Gunung Semeru saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin Semeru terjadi sepekan terakhir. Ini fakta terbarunya.
Baca SelengkapnyaErupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 114 detik.
Baca SelengkapnyaImbauan itu seiring datangnya musim hujan dan cuaca ekstrem akibat fenomena La Nina, maupun dinamika atmosfer.
Baca SelengkapnyaErupsi gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu terekam di seismograf.
Baca SelengkapnyaKepala Bagian Tata Usaha TN BTS, Septi Eka Wardhani menjelaskan soal fenomena embun upas.
Baca SelengkapnyaWarga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Baca SelengkapnyaDalam video juga menunjukkan situasi pasar ketika hujan berlangsung. Angin kencang menghantam tenda-tenda pedagang dan barang dagangan.
Baca SelengkapnyaDalam keadaan gelap gulita, mereka tunggang langgang menyelamatkan .
Baca SelengkapnyaSeorang pendaki mengalami hipotermia saat menuruni puncak Gunung Bawakaraeng.
Baca Selengkapnya