Punya rasa khas, gudeg Mbah Lindu dijadikan oleh-oleh turis asing
Merdeka.com - Sekitar pukul 08.00 WIB, Mbah Lindu sudah sibuk melayani pembeli. Gudeg yang dijual oleh Mbah Lindu pun selalu laris manis diserbu pembeli.
Bumbu gudeg racikan wanita berumur 97 tahun ini, memang memiliki rasa yang khas. Rasa gurih, manis, dan pedasnya pas, tidak terlalu manis seperti gudeg kebanyakan. Oleh karena itu, rasanya yang khas tersebut sesuai dengan lidah para wisatawan lokal maupun manca negara.
Bahkan banyak wisatawan luar negeri yang menjadi langganannya, tak jarang gudeg Mbah Lindu dijadikan oleh-oleh.
-
Siapa yang senang berlibur di Singapura? Anak-anak Jedar juga sangat gembira bisa berlibur ke Singapura. Mereka terpesona dengan gedung-gedung bertingkat yang menjulang di sana.
-
Siapa yang liburan di Singapura? Bella Saphira memilih Singapura sebagai tempat untuk menghabiskan liburannya dan ngopi cantik di negara tetangga.
-
Kenapa makanan khas Malaysia banyak yang memiliki kesamaan dengan Indonesia? Banyak di antara hidangan ini memiliki kesamaan dengan makanan khas Indonesia, tetapi tetap memiliki karakteristik yang berbeda.
-
Kenapa banyak orang Indonesia memilih Singapura untuk liburan? Banyak WNI yang sering memilih Singapura sebagai tujuan liburan karena letak geografisnya yang dekat dengan Indonesia.
-
Apa kebiasaan makan unik orang Indonesia? Mindset kalau makan harus pakai nasi ini juga malah mendorong kebiasaan makan unik lainnya. Apapun makanannya, yang penting ada nasinya!
-
Apa contoh akulturasi di kuliner Indonesia? Misalnya, dalam makanan, terdapat akulturasi antara rempah-rempah dari India dan teknik masak dari China yang menghasilkan masakan Nusantara yang kaya akan rasa dan aroma.
"Biasanya wisatawan dari Singapura dan Malaysia yang beli buat oleh-oleh," terang Ratiah, anak bungsu Mbah Lindu yang menemaninya berjualan setiap hari.
Resep dan racikan bumbu Mbah Lindu sejak dulu masih sama, tidak berubah. Hal inilah yang membuat pelanggan Mbah Lindu tetap setia. Karena kualitas rasa gudeg itu tetap terjaga.
"Kalau bumbu masih sama saja sejak dulu, cara masaknya juga, tidak ada yang berubah," terang Mbah Lindu.
Sebab, sampai sekarang masih Mbah Lindu sendiri yang meracik bumbu-bumbunya. Sedang anak dan cucunya hanya membantu belanja bahan-bahannya saja.
"Kalau yang meracik bumbu masih ibu sendiri, kalau saya cuma membantu menyiapkan bahan-bahannya saja," terang Ratiah, anak bungsu Mbah Lindu.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Makanan ini memiliki rasa manis yang bersumber dari gula sebagai bahan bakunya.
Baca SelengkapnyaKuliner khas Pulau Meranti ini tak lepas dari ciri khas wilayahnya yang terkenal akan produksi Sagu yang begitu melimpah.
Baca Selengkapnya'Mie Lendir' makanan khas Riau dan Batam. Mie ini memiliki kuah sangat kental berwarna cokelat.
Baca SelengkapnyaDari makanan pedas, manis, gurih, hingga makanan tradisional Jawa yang autentik, Yogyakarta memiliki semuanya.
Baca SelengkapnyaKue putu tercatat sudah ada di Indonesia sejak ratusan tahun lalu bahkan sebelum masuknya mesin uap ke negara ini.
Baca SelengkapnyaPulang dari Ciamis tanpa membawa oleh-oleh akan terasa kurang lengkap. Mulai dari camilan gurih hingga makanan khas yang kaya rasa.
Baca Selengkapnya