Rakyat Harus Bersatu Kembali Membangun Bangsa Pasca-Pemilu
Merdeka.com - Dalam merayakan perjalanannya selama empat tahun Organisasi PARA Syndicate menggelar kuliah kebangsaan dengan mengangkat tema: KITA BERSATU MEMBANGUN INDONESIA: Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya untuk Indonesia Raya di Auditorium Adhiyana, Wisma Antara, Jakarta hari ini. Acara ini bertujuan untuk mengajak masyarakat kembali bersatu membangun bangsa pascapesta demokrasi 2019.
Menurut Direktur Eksekutif PARA Syndicate, Ari Nurcahyo yang diperlukan di tengah konflik permasalahan yang ada di Indonesia hanya satu kesatuan dalam membangun Indonesia.
"Indonesia sedang mengalami krisis demokrasi, sebagaimana bunyi Pancasila ke tiga dan empat dimana kata persatuan lebih dulu dari demokrasi. Artinya kita perlu terlebih dahulu bersatu baru bisa menjadi negara yang berdemokrasi," ujar Ari di Wisma Antara, Jakarta, Kamis (17/10).
-
Mengapa perselisihan hasil pemilu harus diselesaikan? Penyelesaian perselisihan pemilu menjadi penting untuk memastikan keabsahan dan kelegitan hasil pemilihan, serta untuk mendukung kepercayaan publik terhadap sistem demokratis.
-
Apa peran negara dalam membangun kemaslahatan umat menurut MUI? Dalam forum tersebut, KH Marsudi Syuhud menyebut bahwa negara melalui berbagai aturan yang dibuatnya berperan dalam membangun kemaslahatan umat.
-
Bagaimana cara agar Pemilu damai? Pemilu yang dilakukan secara damai dapat menghasilkan keputusan yang adil dan demokratis.
-
Apa saja yang harus dilakukan masyarakat untuk menjaga kerukunan di pemilu? Terakhir, akan dijelaskan cara menjaga kerukunan dalam pemilu bagi masyarakat. Selain pemerintah, masyarakat juga harus aktif dalam menegakkan toleransi selama pelaksanaan pemilu. Berikut cara menjaga kerukunan dalam pemilu bagi masyarakat, bisa dipraktikkan: 1. Menjaga Komunikasi yang Positif: Masyarakat dapat memastikan bahwa komunikasi dengan sesama warga negara tetap positif dan hormat meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.
-
Bagaimana cara penyelesaian sengketa Pemilu dilakukan? Umumnya dan termasuk Indonesia, dalam menyelesaikan sengketa pemilu dibagi menjadi dua terminologi. Pertama adalah penyelesaian sengketa pemilu selama proses pemilu itu sendiri. Kedua adalah penyelesaian sengketa hasil pemilu. Nantinya pemerintah akan membagi peran kedua terminologi pada instansi yang berbeda.
-
Bagaimana caranya agar Pemilu 2024 damai? 'Kita menyampaikan pesan-pesan Pemilu Damai. Jangan mau terprovokasi oleh pihak-pihak tertentu yang mengganggu kelancaran Pemilu 2024 penuh damai,' pungkas Masjag.
Di kesempatan yang sama Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar menyampaikan untuk tidak selalu menyeret agama dalam konflik bernegara. Selesaikan masalah sesuai porsinya masing-masing.
"Saya termasuk risih segala-galanya diagamakan, nabi mengatakan urusan keduniaan anda lebih tahu enggak usah ke sini, mana otoritas. Jangan semua urusan harus cari dalil, bawa ke agama. Jangan terlalu manja kepada Tuhan, nanti kecewa. Tuhan tidak merancang kita menjadi pengemis seperti itu," ujar Nasaruddin.
Selain itu, Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo menyampaikan, menjadi bangsa yang baik diperlukan warga negara yang memiliki watak berketuhanan dan tidak menghilangkan Pancasila dalam dirinya.
"Pancasila itu kalau dihayati akan membentuk watak-watak berketuhanan, watak berperikemanusiaan, watak persatuan, watak kerakyatan dan keadilan kalau setiap warga negara Indonesia mempunyai watak seperti itu bisa mempunyai peranan yang sangat penting di dalam kehidupan bernegara," ujar Kardinal.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
fanatisme perlu dinetralisir dengan mengingatkan bahwa Pemilu hanyalah alat untuk memilih bukan untuk memecah belah bangsa.
Baca SelengkapnyaMengingat adanya perbedaan pandangan politik selama proses Pemilu lalu berpotensi menimbulkan polarisasi
Baca SelengkapnyaJangan larut pada perbedaan pandangan politik, karena tujuan pesta demokrasi bukan untuk memecah belah
Baca SelengkapnyaHaedar meminta semua pihak menjaga diri dan jangan sampai terjadi pencideraan dalam pelaksanaan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaSemua pihak khususnya kalangan elite politik diminta untuk melupakan kebencian
Baca SelengkapnyaPerlu ada pertemuan antara perwakilan partai politik, termasuk tokoh-tokoh nasionalis dan agamis.
Baca SelengkapnyaUntuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.
Baca SelengkapnyaHaedar meminta semua pihak harus menghormati pilihan rakyat dan menerima hasil Pemilu dengan sikap legowo, dan kesatria.
Baca SelengkapnyaSeluruh elemen bangsa seharusnya memahami kapan waktunya bertanding dan bersanding.
Baca SelengkapnyaPara elite politik diingatkan tidak menggunakan politik identitas dan ujaran kebencian demi meraih kekuasaan
Baca SelengkapnyaJokowi dengan tegas mengingatkan, jangan tidak boleh tidak saling menyapa karena adanya perbedaan pendapat saat pemilu.
Baca Selengkapnya