Rangkul Tokoh Agama untuk Selesaikan Persoalan Terorisme di Tanah Air
Merdeka.com - Menyadarkan pihak pernah terpapar paham radikal terorisme tidak bisa diukur dengan cepat atau lamanya prosesnya deradikalisasi yang dijalankan. Untuk itu persoalan terorisme di Tanah Air harus melibatkan banyak pihak agar lebih maksimal.
"Harus berkelanjutan, terencana dengan baik, sistematis dan tepat sasaran. Saya kira itu yang harus dipadukan ketika menyusun program," kata anggota Dewan Pakar Pusat Studi Al-Quran (PSQ) Syarullah Iskandar dalam keterangannya, Jumat (10/8).
Dia menambahkan, penangkapan yang dilakukan bukan berarti aktivitas kelompok teror selesai. Umumnya mereka yang terjerumus sudah dicuci otak sehingga sangat keras karena menyangkut ideologi.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Kenapa Ditjen Polpum Kemendagri menggelar FGD tentang penanganan radikalisme dan terorisme? Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka Fasilitasi Penanganan Radikalisme dan Terorisme di Aula Cendrawasih, Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah, Rabu (23/8).
-
Siapa saja yang terlibat dalam FGD tentang penanganan radikalisme dan terorisme yang diselenggarakan Ditjen Polpum Kemendagri? FGD melibatkan sejumlah narasumber dari berbagai instansi terkait. Mereka di antaranya Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah, Binda Jawa Tengah, Satuan Tugas Wilayah Densus 88, serta Sekretaris Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah.
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Apa tujuan dari FGD tentang penanganan radikalisme dan terorisme yang diselenggarakan Ditjen Polpum Kemendagri? Lebih lanjut, Handoko berharap, FGD Penanganan Radikalisme dan Terorisme ini dapat memberikan wawasan dan pemahaman dalam upaya penanganan penyebaran paham radikalisme dan terorisme. Dengan demikian, nantinya dapat terbangun stabilitas sosial politik dan keamanan dalam menjaga keutuhan bangsa Indonesia.
-
Kapan Partai Kasih dideklarasikan? Sekelompok anak muda Indonesia asal Papua mendeklarasikan mendirikan partai nasional yang diberi nama Partai Kasih pada Minggu 23 Juni 2024 di Jakarta.
"Karena paham radikal terorisme di Indonesia bagaimanapun tetap ada, karena paham ini memang jaringan, bukan berarti satu orang ditangkap lalu sudah selesai," ujar Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
Lebih lanjut, Syarullah mengatakan, sektor komunikasi informasi harus diperkuat karena kelompok ini diketahui lihai. Selama menjadi narasumber program deradikalisasi di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dia mengaku melakukan pendekatan secara perlahan.
"Setelah kita debat, kita kasih data-data yang lain selain yang diterima dari jaringan mereka, maka mereka sadar juga. Jadi saya kira memahamkan sesuatu hal ini harus terus berkelanjutan. Oleh karena itu banyak sektor yang harus kita masuki," terangnya.
Dia menyarankan adanya upaya pencerahan kepada masyarakat untuk mencegah dan terlindungi dari paham tersebut. Ia mengajak para penceramah untuk menggunakan metode yang lebih membumi dalam menyampaikan dakwah agar lebih mudah ditangkap dan dicerna oleh masyarakat dan kaum milenial.
"Misalnya dia lebih visual ketimbang baca teks, nah kecenderungan-kecenderungan ini harus dibaca kemudian diisi dengan konten-konten menarik. Tentu saja kontennya isinya untuk memberikan pemahaman moderat kepada masyarakat dalam hal keagamaan," ungkapnya.
Selain itu, ia menyarankan agar pemerintah juga merangkul tokoh-tokoh agama dan tokoh masyarakat. Karena tokoh agama punya massa sehingga bisa menularkan ilmunya kepada masyarakat.
"Dakwahnya tentu saja harus memberikan keteladanan, kemudian harus sesuai konteks zaman yang ada. Mungkin poin yang ingin disampaikan sama dengan dulu, tetapi mungkin cara memahamkannya kekinian, kemudian metodenya juga kekinian. Pasti menarik untuk generasi muda," tutupnya. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Empat bingkai kerukunan sebagai pilar kekuatan bangsa adalah kunci untuk melawan radikalisme dan terorisme.
Baca SelengkapnyaDi tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaJangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurutnya, ketupat pernah digunakan oleh Sunan Kalijaga dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaAnak-anak harus dilindungi dari ancaman intoleransi, radikalisme dan terorisme
Baca SelengkapnyaPenyidik menyatakan belum ada kesimpulan keterkaitan mereka dengan jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaPancasila sebagai benteng utama dalam menjaga persatuan bangsa, serta langkah-langkah konkret perlu diambil untuk menghadapi ancaman radikalisme.
Baca SelengkapnyaKeberlanjutan pembinaan resmi dari Pemerintah inilah yang akan memperkuat komitmen mantan anggota JI.
Baca Selengkapnya