Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rangkul Tokoh Agama untuk Selesaikan Persoalan Terorisme di Tanah Air

Rangkul Tokoh Agama untuk Selesaikan Persoalan Terorisme di Tanah Air Latihan TNI Penanganan Terorisme. ©2020 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Menyadarkan pihak pernah terpapar paham radikal terorisme tidak bisa diukur dengan cepat atau lamanya prosesnya deradikalisasi yang dijalankan. Untuk itu persoalan terorisme di Tanah Air harus melibatkan banyak pihak agar lebih maksimal.

"Harus berkelanjutan, terencana dengan baik, sistematis dan tepat sasaran. Saya kira itu yang harus dipadukan ketika menyusun program," kata anggota Dewan Pakar Pusat Studi Al-Quran (PSQ) Syarullah Iskandar dalam keterangannya, Jumat (10/8).

Dia menambahkan, penangkapan yang dilakukan bukan berarti aktivitas kelompok teror selesai. Umumnya mereka yang terjerumus sudah dicuci otak sehingga sangat keras karena menyangkut ideologi.

Orang lain juga bertanya?

"Karena paham radikal terorisme di Indonesia bagaimanapun tetap ada, karena paham ini memang jaringan, bukan berarti satu orang ditangkap lalu sudah selesai," ujar Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu.

Lebih lanjut, Syarullah mengatakan, sektor komunikasi informasi harus diperkuat karena kelompok ini diketahui lihai. Selama menjadi narasumber program deradikalisasi di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dia mengaku melakukan pendekatan secara perlahan.

"Setelah kita debat, kita kasih data-data yang lain selain yang diterima dari jaringan mereka, maka mereka sadar juga. Jadi saya kira memahamkan sesuatu hal ini harus terus berkelanjutan. Oleh karena itu banyak sektor yang harus kita masuki," terangnya.

Dia menyarankan adanya upaya pencerahan kepada masyarakat untuk mencegah dan terlindungi dari paham tersebut. Ia mengajak para penceramah untuk menggunakan metode yang lebih membumi dalam menyampaikan dakwah agar lebih mudah ditangkap dan dicerna oleh masyarakat dan kaum milenial.

"Misalnya dia lebih visual ketimbang baca teks, nah kecenderungan-kecenderungan ini harus dibaca kemudian diisi dengan konten-konten menarik. Tentu saja kontennya isinya untuk memberikan pemahaman moderat kepada masyarakat dalam hal keagamaan," ungkapnya.

Selain itu, ia menyarankan agar pemerintah juga merangkul tokoh-tokoh agama dan tokoh masyarakat. Karena tokoh agama punya massa sehingga bisa menularkan ilmunya kepada masyarakat.

"Dakwahnya tentu saja harus memberikan keteladanan, kemudian harus sesuai konteks zaman yang ada. Mungkin poin yang ingin disampaikan sama dengan dulu, tetapi mungkin cara memahamkannya kekinian, kemudian metodenya juga kekinian. Pasti menarik untuk generasi muda," tutupnya. (mdk/did)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Masyarakat Diingatkan Perkuat Empat Bingkai Kerukunan Agar Tak Mudah Dipecah Belah
Masyarakat Diingatkan Perkuat Empat Bingkai Kerukunan Agar Tak Mudah Dipecah Belah

Empat bingkai kerukunan sebagai pilar kekuatan bangsa adalah kunci untuk melawan radikalisme dan terorisme.

Baca Selengkapnya
Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama
Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama

Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.

Baca Selengkapnya
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru

Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tradisi Kearifan Lokal Mampu Depankan Toleransi
Tradisi Kearifan Lokal Mampu Depankan Toleransi

Menurutnya, ketupat pernah digunakan oleh Sunan Kalijaga dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya
Pelajar Terduga Teroris di Batu Terpapar Radikalisme di Medsos, Sudah Beli Bahan Peledak untuk Bom Bunuh Diri
Pelajar Terduga Teroris di Batu Terpapar Radikalisme di Medsos, Sudah Beli Bahan Peledak untuk Bom Bunuh Diri

Tim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.

Baca Selengkapnya
BNPT Fokus Lindungi Anak-Anak hingga Perempuan dari Paham Radikalisme
BNPT Fokus Lindungi Anak-Anak hingga Perempuan dari Paham Radikalisme

Anak-anak harus dilindungi dari ancaman intoleransi, radikalisme dan terorisme

Baca Selengkapnya
Tak Terlibat, Orang Tua Terduga Teroris Remaja di Malang Dipulangkan Densus 88
Tak Terlibat, Orang Tua Terduga Teroris Remaja di Malang Dipulangkan Densus 88

Penyidik menyatakan belum ada kesimpulan keterkaitan mereka dengan jaringan terorisme.

Baca Selengkapnya
Peringatan HUT RI ke-79, Perkuat Nilai Pancasila di Tengah Keberagaman Anak Bangsa
Peringatan HUT RI ke-79, Perkuat Nilai Pancasila di Tengah Keberagaman Anak Bangsa

Pancasila sebagai benteng utama dalam menjaga persatuan bangsa, serta langkah-langkah konkret perlu diambil untuk menghadapi ancaman radikalisme.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Didorong Segera Bina Eks Anggota Jemaah Islamiyah Agar Tak Kembali Radikal
Pemerintah Didorong Segera Bina Eks Anggota Jemaah Islamiyah Agar Tak Kembali Radikal

Keberlanjutan pembinaan resmi dari Pemerintah inilah yang akan memperkuat komitmen mantan anggota JI.

Baca Selengkapnya