Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rasulullah SAW, pemimpin pemaaf yang sebarkan Islam dengan lembut

Rasulullah SAW, pemimpin pemaaf yang sebarkan Islam dengan lembut Rasulullah SAW. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Ka'b Ibn Zuhair adalah penyair dari keluarga penyair Arab kenamaan. Ayahnya Zuhair, kakeknya Abu Sulma, kedua bibinya Khansa dan Sulma, saudaranya Bujair, kedua sepupunya Tamadhir dan Shakhr, keponakannya, 'Uqbah Ibn Bujair, dan cucunya 'Awwam Ibn 'Uqbah, kesemuanya adalah penyair terkenal di zaman Jahiliyah.

Dikutip dari tulisan KH Ahmad Mustofa Bisri di NU Online, Ketika Nabi Muhammad SAW mendakwahkan keesaan Tuhan dan dimusuhi oleh kaumnya yang bertuhan banyak, Ka'b adalah salah seorang di antara sekian banyak penyair yang gigih melawan Nabi dengan syair-syairnya. Rasulullah SAW dan kaum muslimin menjadi bulan-bulanan puisi-puisi hijaa-nya.

Pada saat kaum muslimin menaklukkan Mekkah pada tahun 8 Hijriyah, Ka'b termasuk salah satu musuh kaum muslimin yang melarikan diri. Sampai saudaranya, Bujair, menyarankan kepadanya agar ia menemui Rasulullah SAW. Bujair meyakinkannya bahwa siapa yang datang kepada Rasulullah dan mengaku salah, pasti akan diampuni.

Orang lain juga bertanya?

Begitu Ka'b datang menghadap Rasulullah SAW beberapa orang Ansor langsung berdiri ingin menghajarnya. Tapi seperti biasa, Rasulullah SAW dengan sareh mencegah mereka dan mendengarkan penyair itu menyatakan penyesalannya. Melihat ketulusan Ka'b dalam penyesalan dan tobatnya, Rasulullah SAW pun mengampuninya. Bahkan ketika Ka'b membacakan puisinya Banaat Su'aad, Rasullah SAW menghadiahinya burdah, semacam mantel bulu.

Sebagai pemimpin, Nabi Muhammad SAW memang dikurniai sifat penyayang dan pemaaf. Tuhannya memang merahmatinya untuk menjadi demikian. Dalam kitab suci Al-Qur’an, Allah berfirman kepada utusannya itu:

Fa bima rahmatin minallahi linta lahum, wa law kunta fazzan galizal kalbi lanfaddu min hawlik(hawlika), fa’fu anhum wastagfir lahum wa sawirhum fil amr(amri), fa iza azamta fa tawakkal alallah(alallahi), innallaha yuhibbul mutawakkilin(mutawakkilina). (Surah Ali Imran ayat 159)

"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah, kamu lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau kasar dan berhati kaku, tentulah mereka akan lari menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkan ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka tentang urusan (kalian). Kemudian bila kamu sudah membulatkan tekad, bertawakkallah kepada Allah. Sungguh Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal."

Berapa banyak tokoh-tokoh kafir Mekkah yang sebelumnya begitu sengit memusuhi Rasulullah SAW, ketika beliau dan kaum muslimin menaklukkan Mekkah, diampuni oleh Rasulullah SAW.

Dulu waktu kejam-kejamnya orang Arab menyakiti Rasulullah SAW dan malaikat meminta beliau berdoa bagi kehancuran mereka, Rasulullah SAW malah berdoa penuh kasih sayang, "Ya Allah berilah kaumku petunjuk; mereka tidak mengerti."

Secara lahiriah, seandainya sikap Rasulullah SAW tidak penyayang dan pemaaf, pastilah Abu Sufyan Ibn Harb pemimpin orang-orang kafir Mekkah; istrinya Hindun yang pernah mengunyah-ngunyah jantung sayyidina Hamzah; Khalid Ibn Walid; ‘Amr Ibn ‘Ash; ‘Ikrimah Ibn Abi Jahal; dan banyak lagi tokoh-tokoh kafir lainnya yang semula memusuhi Raasulullah, tidak akan menjadi muslim-muslim yang baik dan pahlawan-pahlawan Islam.

Dalam hadis-hadis sahih, banyak kita dapati kisah-kisah yang menunjukkan betapa Nabi Muhammad SAW dalam kesehariannya; baik dalam keluarga maupun dalam pergaulan kemasyarakatannya, sangat menonjol sifat-sifat kemanusiaannya. Beliau lemah-lembut kepada siapa saja, penyayang, pemaaf, dan murah hati kepada sesama. Beliau tidak menyukai kekasaran dan kekerasan.

Sebagi gambaran, pernah datang orang-orang Yahudi dan mengatakan "Assaam 'alaikum" (Semoga kematian bagimu). Rasulullah SAW pun menjawab: "Wa’alaikum," sementara sayyidatina 'Aisyah r.a. isteri beliau yang mendengar ucapan Yahudi itu menjawab, "'Alaikumus saam wal la’nah!" (Semoga kematian dan laknat bagi kamu!)

Rasulullah SAW pun menegur isterinya, "Tenanglah, ‘Aisyah; jangan kasar begitu!" Istrinya masih menjawab, "Apa Rasulullah tidak mendengar ucapan mereka?" Dengan lembut Rasulullah SAW bersabda, "Aku mendengar, dan aku sudah membalasnya dengan mengatakan 'Wa'alikum' (Dan juga kamu)."

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dulu Hampir Dihancurkan Malaikat Jibril, Kota ini Kini Begitu Indah & Subur
Dulu Hampir Dihancurkan Malaikat Jibril, Kota ini Kini Begitu Indah & Subur

Peristiwa tersebut hampir terjadi di zaman Rasulullah.

Baca Selengkapnya
Cara Memaafkan dengan Ikhlas, Buka Lembaran Baru di Hari Lebaran
Cara Memaafkan dengan Ikhlas, Buka Lembaran Baru di Hari Lebaran

Memaafkan tidak sekedar berucap, tetapi juga harus didasari dengan keikhlasan.

Baca Selengkapnya
Sejarah Perang Badar: Penyebab, Tokoh yang Terlibat dan Dampaknya
Sejarah Perang Badar: Penyebab, Tokoh yang Terlibat dan Dampaknya

Perang Badar merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam. Perang ini terjadi pada 17 Ramadan tahun 2 H (13 Maret 624 M) di kota Badar.

Baca Selengkapnya
Kisah Yahudi Masuk Islam Usai Tagih Utang & Cekik Nabi Muhammad SAW, Sikap Kasarnya Sempat Bikin Umar Siapkan Pedang
Kisah Yahudi Masuk Islam Usai Tagih Utang & Cekik Nabi Muhammad SAW, Sikap Kasarnya Sempat Bikin Umar Siapkan Pedang

Dia masuk islam gara-gara akhlak Nabi Muhammad SAW yang begitu penyayang dan tenang menahan emosi.

Baca Selengkapnya
Pernah Hijrah ke Thaif, Begini Sejarah Nabi Muhammad SAW yang Nyaris Dilempar Batu Raksasa
Pernah Hijrah ke Thaif, Begini Sejarah Nabi Muhammad SAW yang Nyaris Dilempar Batu Raksasa

Berikut sejarah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Thaif.

Baca Selengkapnya
40 Kata-Kata Nabi Muhammad, Penuh Makna Mendalam
40 Kata-Kata Nabi Muhammad, Penuh Makna Mendalam

Kata-kata Nabi Muhammad bisa dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya