Ratusan Pengrajin Batik Jawa Timur Ikuti Jambore Batik di Banyuwangi
Merdeka.com - Ratusan pengrajin batik Jawa Timur berkumpul di Banyuwangi dalam sebuah Jambore Batik. Beragam acara digelar selama tiga hari, 5–7 Juli 2019 untuk memeriahkan acara yang digagas oleh Asosiasi Perajin Batik Jawa Timur (APBJ).
Jambore ini diikuti 125 pembatik dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur. Rangkaian acara digelar mulai dari fashion show, gathering, hingga kelas batik.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan batik yang telah diakui sebagai warisan budaya Indonesia oleh UNESCO perlu dikembangkan dengan serius.
-
Bagaimana Banyuwangi Art Week mengenalkan batik kepada pelajar? Art week juga menjadi ajang edukasi bagi siswa sekolah untuk diajarkan produk-produk kreatif yang ramah lingkungan. Setiap harinya sebanyak 150 pelajar akan mengikuti kelas edukasi batik ecoprint dan melakukan praktek pembuatan batik.
-
Dimana acara promosi Batik digelar? Dari Gedung Floating Island yang berlokasi di tepi Sungai Han, tepuk tangan riuh membahana terdengar dari audiens pada saat Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Korea, Gandi Sulistiyanto beserta istri, Susi A. Sulistiyanto, berjalan dengan elegan di atas panggung catwalk sambal mengenakan Batik.
-
Siapa yang membuat batik di Wukirsari? Di sana memang sebagian besar warganya bekerja sebagai perajin batik.
-
Siapa yang membantu para perajin batik tulis Bayat dalam mempromosikan produk mereka? Kemarin itu ada pelatihan digital marketing dari BRI, jadi ibu-ibu di sini pada bikin TikTok buat membantu promosinya,' kata Dalmini.
-
Kenapa Banyuwangi Art Week diselenggarakan? 'Pemerintah daerah bangga dengan para pelaku UMKM yang terus bergerak untuk memajukan perekonomian daerah.' 'Sektor UMKM menjadi jantung perekonomian yang mampu menopang daerah menghadapi ujian pandemi yang lalu. Event ini bentuk apresiasi pemerintah daerah bagi semua pelaku UMKM,' ujar Bupati Ipuk saat membuka Banyuwangi Art Week, Jumat (1/9).
-
Siapa saja yang terlibat di Kemilau Batik Festival Kutai Timur? 'Kita berharap batik-batik di Kutai Timur ini mendapatkan wadah dan mendapatkan tempat untuk bisa kita promosikan,' ujar Nurullah.
"Industri kreatif adalah kekuatan bangsa Indonesia, maka batik perlu dan sangat potensial ditumbuhkembangkan. Dan jambore ini, merupakan salah satu cara agar para pembatik bisa saling sinergis meningkatkan kemampuan dan kualitas batiknya, sekaligus wawasan pemasarannya,. Saya mengapresiasi ide jambore batik ini," kata Anas saat bertemu peserta Jambore Batik di Banyuwangi, Sabtu (6/7).
Ketua Dewan Kerajianan Nasional Daerah Banyuwangi Ipuk Festiandani mengaku bangga dan berterima kasih pada APBJ yang telah memilih Banyuwangi sebagai tuan rumah Jambore Batik yang kedua ini.
"Semoga dengan jambore ini para pengrajin batik dapat saling bertukar informasi dan berdiskusi dalam mengembangkan usaha batik tulis, khususnya di wilayah Jatim. Bagi kami batik jadi bagian penting dari proses-proses yang sedang tumbuh di daerah, khususnya pariwisata," tutur Dani, istri Bupati Azwar Anas ini.
Dalam jambore tersebut, para pembatik juga diedukasi berbagai teknik dalam proses membatik. Mulai dari desain, teknik pewarnaan terakota, hingga teknik pembuatan lilin canting nol.
"Warna terakota kita angkat ini karena kita sepakati terakota menjadi warna batik Jawa Timur. Terakota yang merupakan warna batu bata ini diinspirasi dari kisah kerajaan Majapahit," tutur Wirasno, Ketua Asosiasi Perajin Batik Jawa Timur (APBJ).
Diungkapkan Wirasno, pihaknya memilih Banyuwangi sebagai tuan rumah karena industri kreatif batik sangat mendapatkan porsi perhatian yang serius dari pemkabnya. Banyuwangi secara konsisten menggelar batik festival selama enam tahun terakhir, sehingga pelaku industri batik di Banyuwangi terus tumbuh.
"Diharapkan dengan mengajak peserta ke Banyuwangi, akan membuat perajin batik dari kota lainnya terinspirasi dan tergerak untuk lebih greget mempromosikan batik di daerahnya," terang Wirasno.
Wirasno menambahkan event ini adalah wadah bertemunya para perajin batik. Pihaknya ingin agar para pembatik di Jatim meningkat karyanya secara kualitas.
"Kita ingin seluruh perajin batik menjadi pintar bersama, karena itu kami menggelar banyak diskusi dan workshop untuk saling belajar, berbagi pengalaman, dan menjaring masukan dari para perajin batik yang berasal dari 38 kabupaten/kota se Jatim ini," pungkasnya. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam ajang tersebut juga tersedia berbagai produk batik mulai dari kain, pakaian siap pakai, hingga aksesori yang bisa dibeli para pengunjung.
Baca SelengkapnyaKeberadaan sentra IKM Batik ini bisa jadi inspirasi bagi daerah lain
Baca SelengkapnyaGanjar meyakini, hasil produksi pengrajin batik Sukoharjo bila dibawa ke tempat yang lebih baik pemasarannya maka nilai jual ekonominya akan bertambah.
Baca SelengkapnyaRatusan penyair dan penulis dari seluruh Indonesia dan sejumlah negara berkumpul di Banyuwangi untuk mengikuti Jambore Sastra Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaProgram ini muncul dari permasalahan utama di Lapas Perempuan Kelas IIB Jambi terkait kehidupan warga binaan pasca-hukuman.
Baca SelengkapnyaBanyuwangi terus menggulirkan program penguatan bagi UMKM daerah.
Baca SelengkapnyaPuluhan peraga busana mengenakan batik berlenggak lenggok dengan menawan di sepanjang trotoar di depan area Banyuwangi Creative Hub.
Baca SelengkapnyaKriyanusa 2023 mengusung tema "Kriya Unggul, Indonesia Maju".
Baca SelengkapnyaBeraneka kreasi para pengusaha lokal Banyuwangi dan kabupaten sekitarnya ditampilkan secara menarik.
Baca SelengkapnyaSinta juga mengikuti fashion show bersama para top model untuk mempromosikan Batik Paser.
Baca SelengkapnyaNilai dan perputaran dari industri batik di Tanah Air terus meningkat.
Baca SelengkapnyaAnyaman bambu dari Papring mulai menggeliat seiring dengan keberadaan sekolah Kampung Batara di wilayah tersebut.
Baca Selengkapnya