Ratusan Rumah 3 Desa di Penajam Kaltim Terendam Banjir Akibat Diguyur Hujan Semalaman
Merdeka.com - Hujan deras kembali mengguyur Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur. Selain merendam tidak kurang 200 rumah di tiga desa dan satu kelurahan, hujan deras juga juga merusak dua rumah warga akibat longsor.
Pendataan di lapangan hingga pukul 13.30 WITA, ketiga desa dan satu kelurahan itu adalah Desa Bukit Raya, Desa Sukaraja, Desa Bumi Harapan, dan Kelurahan Sepaku, di Kecamatan Sepaku.
"Banjir karena hujan intensitas tinggi, dari dini hari sampai pagi tadi. Bersamaan juga dengan pasang air laut," kata Kasubbid Logistik dan Peralatan BPBD Kabupaten PPU, Nurlaila, dikonfirmasi merdeka.com, Sabtu (1/12).
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Di mana wilayah terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? 'Paling parah terjadi di Kecamatan XI Koto Tarusan, Kecamatan IV Jurai, Kecamatan Batang Kapas, Kecamatan Lengayang dan Kecamatan Sutera,' tuturnya.
-
Kapan banjir Pekalongan terjadi? Dilansir dari akun Instagram @pekalonganinfo, sepanjang hari Minggu (3/3), Desa Sidomulo, Kecamatan Lebakbarang, Pekalongan terus diguyur hujan deras. Akibatnya, banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa titik.
Nurlaila merinci, di Desa Bukit Raya, ada 225 kepala keluarga di 7 RT menjadi korban banjir. Di kelurahan Sepaku, ada 78 kepala keluarga di 4 RT, desa Sukaraja 28 kepala keluarga dan di desa Bumi Harapan, merendam bangunan SD, kantor desa dan 5 hektare areal sawah.
"Di desa Bukit Raya, ada 2 rumah warga rusak berat dan rusak ringan karena terkena longsor," ujar Nurlaila.
Dia menerangkan, badan jalan di desa Sukaraja juga mengalami penurunan disebabkan amblasnya gorong-gorong. "Gorong-gorong sempit, sehingga tidak bisa menampung volume dan arus deras. Ditambah, pintu air tidak berfungsi," terang Nurlaila.
"Ada juga di desa Sukaraja, potensi badan jalan negara putus, karena gorong-gorongnya diketahui patah," tambahnya.
Selain mengerahkan personel dan peralatan di kecamatan Sepaku, tim BPBD juga melakukan mitigasi bencana terkait potensi dampak yang akan terjadi berikutnya. "Ada juga distribusi logistik dari salah satu perusahaan. Yang jelas, kita identifikasi gorong-gorong lain yang berpotensi ambelas," kata Nurlaila.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir yang merendam sejumlah wilayah di kabupaten setempat akibat hujan deras.
Baca SelengkapnyaSejumlah masyarakat di Kota Padang saat ini sudah dievakuasi tim SAR gabungan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 8 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara dikepung banjir, sejak Selasa (5/9) pagi. Akibat bencana ini, seribu lebih warga memilih mengungsi.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaBanjir yang mengepung Kota Semarang, Jawa Tengah disebabkan karena cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaBanjir yang menggenangi Stasiun Semarang Tawang membuat perjalanan kereta api terganggu
Baca SelengkapnyaHujan deras mengguyur Jakarta dan sekitarnya sejak Rabu (25/9) sore, pukul 16.00 Wib. Hingga malam ini, sejumlah wilayah masih gerimis.
Baca SelengkapnyaBadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan masih mendata terkait jumlah korban terdampak banjir.
Baca SelengkapnyaUpaya penanggulangan banjir juga telah dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak terkait.
Baca SelengkapnyaBanjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.
Baca Selengkapnya