Remaja di Tamansari Tewas, Polisi Duga Tak Sengaja Tertusuk Pisau Saat Ribut dengan Pacar
Korban meninggal dunia usai mengalami pendarahan di rumah sakit terdekat.
Polisi menyebut korban dalam kondisi mabuk saat bertengkar dengan kekasihnya.
Remaja di Tamansari Tewas, Polisi Duga Tak Sengaja Tertusuk Pisau Saat Ribut dengan Pacar
Seorang remaja inisal IK (19) ditemukan bersimbah darah di indekos kawasan Tamansari, Jakarta Barat. Korban akhirnya meninggal dunia usai mengalami pendarahan di rumah sakit terdekat.
Kanit Reskrim Polsek Metro Tamansari AKP Roland Olaf Ferdinand menjelaskan, korban kala itu tengah bertikai dengan kekasihnya. Diduga korban tidak sengaja tertusuk pisau dapur.
"Nah enggak tahu gimana ceritanya, si ceweknya juga enggak tahu, keterangan ceweknya tiba-tiba korban teriak 'ahhhhh' kata ceweknya 'loh kamu kenapa?' Terus dilihat dari dalam bajunya loh kok basah kok darah," katanya kepada wartawan, Sabtu (16/9).
"Jadi sebenernya dugaan kuat ada unsur ketidaksengajaan, pada saat mereka pelukan (biar cowoknya enggak pergi) nah itu cowoknya tiba-tiba ketusuk. Jadi kayaknya kena pas mereka lagi berantem itu,".
sambung Roland.
merdeka.com
Roland menerangkan sang kekasih mengaku kecewa karena penjualan minuman alkoholnya tidak laku di sebuah tempat hiburan malam.
Korban bekerja sebagai waiters.
Singkat cerita, perempuan tersebut menghubungi korban agar dijemput. Setibanya di kosan, keduanya bertengkar karena masalah sepele. Korban lantas mengancam akan pergi. Tapi kekasihnya memeluk dari belakang.
"Karena merasa kesal cowoknya bilang 'ya udahlah gue pergi aja dari lu'. Ketika sudah mengancam kayak gitu kata ceweknya 'loh kenapa lo mau pergi, udah mati aja sekalian',"
ucap Roland.
merdeka.com
Di sisi lain, korban bertikai dalam kondisi terpengaruh alkohol. Hal tersebut dibuktikan dengan surat keterangan dari rumah sakit.
Selain itu, korban juga sempat tak mau dibawa ke rumah sakit. Korban bilang jika lukanya tidak terlalu parah.
Padahal luka korban akibat tusukan itu sedalam 2,5 cm dan mengalami pendarahan yang cukup memprihatinkan. Hingga akhirnya IK dinyatakan meninggal dunia.
Kesaksian Tetangga
IK ditemukan bersimbah darah di indekos Jalan Kali Got Kecil, Tamansari, Jakarta Barat. Salah satu tetangga korban, Titin mengaku mendengar teriakan minta tolong saat kejadian.
"Saya dengar ada suara minta tolong, biasanya kalau malam suka kebangun untuk buang air kecil yak, 'tolong-tolong' terus dimana ini, nah saya turun ke lantai dua enggak ada ternyata di lantai bawah (lantai satu), saya liat di kamar kos (tempat kejadian) pintu sudah posisi terbuka," kata Titin kepada merdeka.com, Jumat (8/9).
Saat dihampiri, suara itu berasal dari seorang perempuan yang sedang memangku kepala IK yang telah bersimbah darah.
"Lalu saya tanya, 'itu kenapa' dia (si perempuan sambil nangis bilang 'bu minta tolong' 'iya itu kenapa' 'dia nusuk sendiri',"
kata Titin seraya meniru suara perempuan yang meminta tolong.
merdeka.com
Lantas dengan Sigap, Titin mencoba minta tolong dengan warga sekitar agar mengevakuasi remaja itu.
Hingga akhirnya korban dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan bajai yang kebetulan saat itu sedang istirahat tidak jauh dari lokasi kejadian.
Titin meyakini, bahwa korban saat itu masih bernyawa karena saat akan digotong masih bisa berjalan sendiri meski dalam kondisi lemas.
Di saat yang bersamaan, ketua RT setempat, Iyung (65) mengatakan korban sudah tinggal bersama pacarnya selama kurang lebih empat bulan lamanya.
Selama tinggal di indekos itu, dikatakan dia, korban jarang sekali bersosialisasi dengan warga sekitar.
"Orangnya tertutup, jarang komunikasi sama warga sekitar," ujar Ketua RT setempat, Iyung (65).
Iyung mengungkapkan, tidak mengetahui secara persis latar belakang korban karena selama bertempat tinggal tidak pernah melapor ke dirinya.
"Dia juga enggak ngelapor kalau ngisi di kosan ini, saya pernah mintain fotocopy KTP-nya enggak dikasih-kasih," kata Iyung.