Remaja Pencari Kerang di Kotawaringin Timur Diserang Buaya
Merdeka.com - Serangan buaya kembali terjadi di Desa Lampuyang Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Kali ini dialami seorang remaja pencari kerang.
"Kejadiannya hampir sama dengan sebelumnya pada bulan lalu. Warga diserang saat mencari kerang. Untungnya berhasil diselamatkan oleh rekannya yang lain," kata Kepala Desa Lampuyang Kecamatan Teluk Sampit Muksin dihubungi dari Sampit. Demikian dikutip dari Antara, Senin (26/10).
Muhammad (16) diserang satwa buas itu ketika asyik mencari kerang pada Minggu (25/10) sekitar pukul 17.00 WIB. Saat diserang buaya sepanjang sekitar 1,5 meter itu, korban berteriak dan berupaya melepaskan diri.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Mengapa buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Bagaimana buaya itu ditangkap? Saat menemukan hewan buas itu, Dimas meminta bantuan rekan-rekannya untuk menangkap. Meski sempat memberontak, namun akhirnya buaya tersebut berhasil diamankan.
-
Kenapa buaya itu dievakuasi? Proses evakuasi buaya itu berlangsung menegangkan lantaran hewan buas itu sempat mengamuk saat hendak diamankan.
-
Siapa yang mengevakuasi buaya itu? Petugas BKSDA Cirebon mengevakuasi seekor buaya di wilayah permukiman warga Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu [26/7].
Rekan-rekan korban yang mengetahui kejadian itu, langsung menolong sehingga buaya melepaskan gigitannya sehingga korban langsung dievakuasi untuk diobati.
Akibat kejadian ini, korban menderita luka bekas gigitan pada tangan kanan dan kiri serta kaki kiri. Saat ini korban masih menjalani rawat jalan untuk mengobati luka bekas gigitan biaya.
Menurut Muksin, warganya sudah mengetahui kawasan sekitar muara tempat mereka mencari kerang tersebut merupakan habitat buaya. Namun, karena mencari kerang adalah pekerjaan mereka, warga tetap melakukannya meski sadar risiko serangan buaya.
"Mereka biasanya berangkat berkelompok. Satu kelotok itu antara 15 sampai 30 orang menuju muara tempat mencari kerang. Kawasan itu memang habitat buaya. Selama ini buaya memang sering terlihat, tapi korban tidak menyangka akan diserang buaya," kata Muksin.
Sebelumnya, kejadian serangan buaya di lokasi yang sama terjadi pada Ahad (27/9) sekitar pukul 19.00 WIB lalu. Saat itu dua kakak-beradik warga Desa Lampuyang terluka akibat diserang buaya muara saat mencari kerang.
"Yang luka itu si kakak, yaitu Isnawati, sedangkan adiknya (Rama) luka kena cakar buaya. Untungnya warga lainnya cepat menolong dan buayanya juga tidak terlalu besar sehingga saat itu buaya kabur," kata Muksin.
Menurut Muksin, selama ini sebagian masyarakat desa setempat berprofesi sebagai pencari kerang di muara Sungai Lampuyang. Warga biasanya mencari kerang saat sungai surut, saat ini air surut pada sore hingga malam hari.
Pada Juni lalu, seorang pria pencari kerang juga diserang buaya, namun berhasil selamat. Kejadiannya juga di lokasi yang hampir sama. Warga tetap melakukan pekerjaan mereka mencari kerang, namun dengan meningkatkan kewaspadaan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang remaja putra berinisial H (13) nyaris tewas akibat diserang buaya muara. Korban selamat meski mengalami banyak luka gigitan.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama ayahnya mandi di kali. Kakinya kemudian diterkam.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaPara awalnya sekelompok pemuda hendak mencari kucing hutan, namun yang mereka temukan justru seekor buaya.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa tersebut Daeng Sattuang mendapatkan 25 jahitan di kaki.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban pulang sekolah berjalan kaki seorang diri di kawasan Sematang Borang, Palembang,
Baca SelengkapnyaKasus ini sedang didalami kepolisian. Sejumlah barang bukti berupa kayu dan pecahan paving juga diamankan.
Baca SelengkapnyaPelaku berdalih tidak sengaja melakukan tindakan tersebut, karena dia hampir terjatuh.
Baca SelengkapnyaSeorang warga, MB (53) selamat dari serangan buaya muara sepanjang tiga meter usai berjibaku melawan.
Baca Selengkapnya