MK Kabulkan Syarat Cawapres Minimal Berpengalaman Jadi Kepala Daerah, Ini Respons Ganjar
Mantan Gubernur Jawa Tengah tersenyum dan melambaikan tangan kepada para jurnalis.
Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari PDIP Ganjar Pranowo menghadiri serangkaian acara di Malang, Senin (16/10). Para jurnalis meminta komentarnya terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait syarat capres dan cawapres pada hari ini.
MK Kabulkan Syarat Cawapres Minimal Berpengalaman Jadi Kepala Daerah, Ini Respons Ganjar
Ganjar tidak berkomentar mendapat pertanyaan itu. Mantan Gubernur Jawa Tengah itu hanya tersenyum dan melambaikan tangan kepada jurnalis.
Seperti diberitakan, MK menolak gugatan terkait batas usia capres-cawapres minimal 40 tahun karena dianggap tidak berdasar. MK juga menolak permohonan dengan dalil capres/cawapres minimal pengalaman sebagai penyelenggara negara.
Namun, mereka mengabulkan dalil penambahan syarat capres cawapres minimal punya pengalaman kepala daerah. MK menilai kepala daerah sudah teruji berpengalaman sehingga dianggap layak maju sebagai capres dan cawapres.
Diketahui, ada 11 pihak yang menggugat aturan batas usia capres dan cawapres ke MK. Dengan sejumlah petitum.
Selain menurunkan aturan usia dari 40 tahun menjadi 35 tahun. Ada pula yang mengajukan syarat capres dan cawapres dengan pengalaman sebagai kepala daerah.
Berdasarkan putusan yang mengabulkan dalil syarat capres cawapres minimal punya pengalaman kepala daerah, salah satu kader PDIP yang juga putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka berpeluang menjadi calon presiden atau calon wakil presiden. Meski usianya belum sampai 40 tahun, namun dia berpengalaman, dalam hal ini masih menjabat Wali Kota Solo.
Gibran digadang-gadang akan menjadi cawapres yang akan berpasangan dengan capres yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Padahal PDIP sudah memiliki capres yakni Ganjar Pranowo.
Rangkaian Acara Ganjar
Kegiatan yang dihadiri Ganjar di Malang diawali Dialog Pendidikan bersama Rektor, guru besar, hingga dosen Universitas Malang, rektor perguruan tinggi se-Malang Raya, dan guru. Acara itu mengangkat tema "Pendidikan di Era Digital dalam menyongsong Indonesia Emas 2045". Acara berlangsung tertutup di Aula Utama Graha Rektorat Lt. 9 Universitas Malang (UM).
Ganjar selanjutnya menjadi pembicara dalam Kuliah Umum Seminar Kebangsaan di hadapan para mahasiswa baru. Selama kuliah, Ganjar memberikan motivasi kepada para mahasiswa untuk ambil bagian dalam menyelesaikan problem dunia.
"Kita bisa berdiskusi dan tanya jawab dengan mereka, sekaligus memperkenalkan kepada mereka hal-hal yang mau kita lakukan termasuk kondisi global yang berubah. Kondisi ekonomi, kondisi digital yang memengaruhi, lingkungan dan bagaimana kita menyiapkan potensi yang ada, dan SDM harus bagus," ungkap Ganjar di Graha Cakra UM, Senin (16/10).
Ganjar mengaku terkesan dengan pertanyaan mahasiswa baru tentang akses pendidikan bagi keluarga miskin. Ia menawarkan program satu sarjana dari keluarga miskin.
"Pertanyaan bagus tadi, bagaimana keluarga tidak mampu mendapatkan akses pendidikan? Satu keluarga miskin kita jamin salah satu, salah dia, salah tiga, dari mereka sampai menjadi sarjana. Maka mereka akan menuntaskan kemiskinan dalam keluarga," ungkapnya.
Ganjar juga menemui gabungan relawan Sahabat Kenthongan se-Malang Raya. Sebanyak 48 organ relawan se-Malang Raya menyambut kedatangan Ganjar Pranowo.
Pertemuan Relawan Ganjar Sahabat Kentongan digelar di Yayasan Pendidikan Anak Cacat (YPAC) Kota Malang. Ganjar mengaku diperkenalkan dengan produk para penyandang disabilitas dan mendapat penjelasan tentang pendampingan dan pemberian keterampilan.
Ganjar mendorong para penyandang disabilitas punyai akses sehingga kesetaraan dan perlakuan-perlakuan sosialnya bisa setara dengan yang lain.
"Ayo jaga masyarakat, dampingi mereka, jaga kesantunan, adab, agar kita bisa merayakan seluruh pesta demokrasi dengan baik," ungkapnya.