Respons Pengusaha Minimarket Soal Wacana Parkir Berbayar di Bekasi
Merdeka.com - Pengusaha toko retail di Kota Bekasi, Jawa Barat tidak keberatan pemerintah daerah menarik pajak parkir di depan tempat usahanya. Dengan begitu, pelayanan parkir gratis secara otomatis tak berlaku lagi menyusul kebijakan baru dari pemerintah tersebut.
"Hari ini Pak Wali telah menyampaikan bahwa apapun yang dilakukan Pemda adalah sesuai aturan yang berlaku, karena dari aturan ini sudah ada undang-undangnya, nanti juga akan ada Perwal-nya dan tidak ada sekecil apapun niat dari Pak Wali melanggar ketentuan yang ada," kata Corporate Affairs Director Alfamart Solihin kepada wartawan di Plasa Pemkot Bekasi, Selasa (5/11).
Ia menanggapi normatif ketika dikonfirmasi ihwal pelayanan parkir gratis akan hilang. "Andaikan itu diimplementasikan, memang ada aturannya. Tapi kalau kita sebagai pengusaha tetap, Anda belanja ya memang gratis, kita tidak akan pernah mengutip biaya parkir," lanjut dia.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI untuk macet? Langkah ini merupakan salah satu cara untuk mengatasi kemacetan Jakarta.
-
Apa dampak dari kebijakan Kemendag di Pasar Tanah Abang? Kebijakan Kementerian Perdagangan memberi dampak signifikan bagi para pedagang fisik seperti di Tanah Abang ini. 'Selain laris, yang berbelanja sudah mulai ramai. Pembeli memang belum pulih seperti dulu, tetapi wajah penjual sudah mulai tersenyum. Kalau ditanya apakah sudah ada yang belanja, sebagian besar bilang sudah,'
-
Mengapa tukang parkir resmi dibentuk di Jakarta? Semakin tingginya pertumbuhan kendaraan di era 1960-1970-an, membuat kebutuhan lahan untuk berhenti sementara kendaraan alias parkir semakin berkurang.
-
Siapa yang membentuk tukang parkir resmi di Jakarta? Pemerintahan DKI Jakarta mengambil kebijakan tegas dengan membentuk tukang parkir resmi yang ditugaskan untuk mengawasi dan mengatur kendaraan yang berhenti untuk parkir di kawasan pusat perkotaan maupun keramaian.
-
Bagaimana Pemprov DKI atasi macet Jakarta? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dishub DKI Jakarta bersama Ditlantas Polda Metro Jaya tengah mengkaji pengaturan pembagian jam kerja.
Sementara itu, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyahuti dengan memutuskan pemerintah menunda penarikan pajak parkir di depan minimarket. Pemerintah, kata dia, tengah menyusun skema penarikan supaya tidak mengganggu kenyamanan konsumen.
Ia menganalogikan seorang pengunjung hanya berbelanja obat senilai Rp500 tapi harus membayar parkir Rp6.000. "Berarti enggak nyaman. Itu yang sekarang ini mau kita atur. Ini sedang kita pikirkan," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keberadaan tukang parkir minimarket kini tengah menuai polemik
Baca SelengkapnyaKebijakan ini diambil menyusul banyaknya keluhan masyarakat terhadap maraknya parkir liar selama ini.
Baca SelengkapnyaRencana mempekerjakan juru parkir liar itu disampaikan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi menyusul penertiban juru parkir liar yang bikin resah pembeli.
Baca SelengkapnyaPemilik tanah biasanya akan merekrut seorang juru parkir untuk dipekerjakan dalam usahanya.
Baca SelengkapnyaMelihat Cara Heru Budi Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta, Apa Solusinya?
Baca SelengkapnyaGolkar bilang keberadaan juru parkir tetap dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaJika proyek pengerjaan lahan parkir minimarket dilanjutkan, setidaknya ada 14 pohon yang akan ditebang.
Baca SelengkapnyaMenurut Menteri ESDm, itu wajar dilakukan saat harga minyak dunia turun imbas gencatan senjata Israel dan Hamas.
Baca SelengkapnyaHeru bilang, kebijakan ihwal tarif sewa antara Sarana Jaya dan pedagang merupakan proses business to business (B2B).
Baca SelengkapnyaMenurut RK, dalam permasalahan itu pasti ada jalan keluarnya.
Baca SelengkapnyaBPKN mengawasi fenomena pengenaan tarif parkir di minimarket hingga kasir yang kerap meminta konsumen untuk mendonasikan uang kembalian belanjaannya.
Baca SelengkapnyaSetiap kendaraan yang sudah, belum, ataupun tidak lulus uji emisi akan terdeteksi di sepuluh lokasi parkir milik Pemprov DKI melalui pelat kendaraan.
Baca Selengkapnya