Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rinjing Pustaka, Perpustakaan Gendong Versi Ibu-Ibu di Banyumas

Rinjing Pustaka, Perpustakaan Gendong Versi Ibu-Ibu di Banyumas Perpustakaan Gendong Versi Ibu-Ibu di Banyumas. ©2019 Merdeka.com/Abdul Aziz Rasjid

Merdeka.com - Tugu berpucuk keranjang bambu berisi lembaran buku bertuliskan 'Gemar Membaca Kunci Sukses Cerdas Pintar' berdiri di sudut pertigaan jalan di samping balai Desa Karanganyar, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas.

Tugu tersebut belum sepenuhnya tuntas, tinggal menunggu pengecatan. Warga setempat bergotong royong membuatnya, sebagai apresiasi pada gerakan perpustakaan gendong, Rinjing Pustaka yang diinisiasi oleh sekelompok ibu-ibu.

Rinjing Pustaka merupakan perpustakaan bergerak yang melakukan pendekatan unik mengantarkan buku bacaan pada warga. Mereka berkeliling desa sembari menggendong rinjing (keranjang bambu dalam bahasa Jawa Banyumas-red) berisi puluhan buku. Saban berkeliling biasanya dibawa 40-50 eksemplar buku.

Sasaran Rinjing Pustaka yakni ibu-ibu dan anak-anak. Lokasi yang mereka datangi berpindah-pindah di antara 12 rukun tetangga (RT) di Desa Karanganyar. Mereka menyesuaikan jadwal sejumlah kegiatan masyarakat.

Warga meminjamkan buku secara cuma-cuma saat warga berkumpul di pertemuan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), atau Pos pelayanan terpadu (Posyandu) baik balita, lansia dan penyakit tidak menular (PTM).

versi ibu ibu di banyumas©2019 Merdeka.com/Abdul Aziz Rasjid

"Saat jalan keliling ada anak-anak atau ibu-ibu yang memanggil kami meminta meminjam buku. Ini yang membahagiakan kami. Warga mulai terbiasa mengisi waktu dengan baca buku," kata Ketua Rinjing Pustaka, Wuryaningsih yang juga seorang pustakawan di Sekolah Dasar (SD) ini.

Embrio Rinjing Pustaka, dikisahkan Wuryaningsih punya cerita panjang. Pangkal kisahnya bermula sejak tahun 2007 silam. Dua belas tahun lalu, mula-mula dibentuk perpustakaan PKK Pokja II Bidang Pendidikan. Berawal dari koleksi 300 buku, perpustakaan berkembang jadi perpustakaan desa. Tapi sayangnya, minat warga mengunjungi perpustakaan masih minim.

"Minimnya kunjungan ini memantik kami untuk jemput bola. Di tahun 2015 kami memulai dengan berkeliling menggunakan motor. Tapi kita menghadapi persoalan lain, ada beberapa lokasi yang hanya bisa dijangkau dengan jalan kaki," kata Wuryaningsih.

Di awal tahun 2018 kemarin, muncullah ide mengubah cara pengantaran buku dengan menggendong rinjing. Selain dirasa unik, setidaknya kesan pertama bisa menarik perhatian warga. Ide ini berjalan baik, warga dan anak-anak penasaran lalu lambat laun mulai tertarik untuk meminjam buku bacaan.

"Sempat ada kejadian lucu. Saat pertama keliling malah kita dikira menjual jajanan," ujar Wuryaningsih.

Salah satu pegiat dan pengelola Rinjing Pustaka, Mudaryati (52) punya cerita menarik mengapa tergerak melibatkan diri dalam gerakan perpustakaan gendong ini. Ia mengaku di masa kanaknya selama tinggal di Desa Karangayar mengalami kesulitan meminjam buku.

Mudaryati tak ingin, anak-anak desa Karanganyar mengalami hal yang serupa dengan dirinya. Apalagi bagi mereka yang berada dalam keluarga dengan keterbatasan ekonomi.

"Saya ini putus sekolah, hanya SD saja. Saya percaya dengan membaca buku ada pengetahuan yang bermanfaat untuk kehidupan kita," kata Mudaryati yang tinggal di RT 1 RW 2 Desa Karanganyar ini.

Mudaryati terakhir kali berkeliling ditemani oleh Sugiarti (40) ke perkumpulan PKK di RT 1 RW 1 Desa Karangnyar pada Jum’at (3/5) sore. Keduanya secara khusus banyak membawa buku fiksi dan panduan mengolah masakan. Pasalnya, banyak permintaan warga menginginkan buku praktek panduan memasak untuk pegangan menyiapkan variasi menu berbuka puasa selama bulan Ramadan.

Di pertemuan PKK tersebut, Ketua Rinjing Pustaka, Wuryaningsih juga ikut serta. Ia menyusul ke lokasi membawa buku braile bagi penyandang tuna netra pemberian Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kabupaten Banyumas. Buku tersebut lantas dipinjamkan untuk dibaca oleh warga setempat penyandang tuna netra yakni Novitasari.

"Setiap orang memiliki hak yang sama untuk memperoleh pengetahuan," kata Wuryaningsih.

Rinjing Pustaka, perpustakaan gendong versi ibu-ibu di Banyumas memantik inspirasi bahwa banyak siasat untuk meningkatkan daya baca masyarakat. Rinjing Pustaka, dalam kisahnya yang panjang membangun perpustakaan adalah perjuangan kesabaran ibu-ibu merawat niat jadi tangan panjang pengetahuan sebagai cara memelihara kemerdekaan berfikir.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Melalui Perpusnas akan Kirim Pesan Berantai Permudah Akses Literasi Masyarakat
Pemerintah Melalui Perpusnas akan Kirim Pesan Berantai Permudah Akses Literasi Masyarakat

Adin menjelaskan, kegemaran membaca di satuan pendidikan sudah berkembang melalui sekolah maupun perguruan tinggi.

Baca Selengkapnya
17 Mei Peringati Hari Perpustakaan Nasional, Ketahui Sejarahnya
17 Mei Peringati Hari Perpustakaan Nasional, Ketahui Sejarahnya

Hari Perpustakaan Nasional yang diperingati setiap 17 Mei untuk merayakan dan menghormati peran perpustakaan sebagai pusat pengetahuan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Perpustakaan Keliling Ajak Anak-Anak Giat Membaca
FOTO: Perpustakaan Keliling Ajak Anak-Anak Giat Membaca

Pemprov DKI Jakarta menyediakan fasilitas mobil perpustakaan keliling untuk anak-anak supaya giat membaca.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Perpustakaan Bank Indonesia di Surabaya, Bangunan Berusia 103 Tahun yang Dulunya Rumah Pejabat
Mengunjungi Perpustakaan Bank Indonesia di Surabaya, Bangunan Berusia 103 Tahun yang Dulunya Rumah Pejabat

Salah satu perpustakaan unik di Jawa Timur yang wajib dikunjungi ialah Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya.

Baca Selengkapnya
Mengenal Gilang Permadi, Ilustrator dan Penulis Buku Anak Asal Indramayu yang Karyanya Menyebar sampai Papua
Mengenal Gilang Permadi, Ilustrator dan Penulis Buku Anak Asal Indramayu yang Karyanya Menyebar sampai Papua

Karyanya bisa dilihat di banyak toko buku besar se-Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pertama Kalinya, Bekasi Punya Multicultural Library
Pertama Kalinya, Bekasi Punya Multicultural Library

Pertama Kalinya, Bekasi Punya Multicultural Library

Baca Selengkapnya
Cara Bupati Dico Dirikan Perpustakaan Koleksi 40.000 Lebih Buku Dinilai Tingkatkan Kualitas Literasi Warga
Cara Bupati Dico Dirikan Perpustakaan Koleksi 40.000 Lebih Buku Dinilai Tingkatkan Kualitas Literasi Warga

Perpusda Kendal berhasil memecahkan Rekor MURI sebagai Gedung perpustakaan terluas dengan 4.060 Meter persegi

Baca Selengkapnya
Dorong Peningkatan Literasi, Gedung Perpustakaan Siak Senilai Rp9,2 Miliar Resmi Beroperasi
Dorong Peningkatan Literasi, Gedung Perpustakaan Siak Senilai Rp9,2 Miliar Resmi Beroperasi

Kabupaten Siak di Provinsi Riau akhirnya memiliki perpustakaan umum baru sebagai pengganti fasilitas sebelumnya yang berada di Jalan Raja Kecik.

Baca Selengkapnya
Berkunjung ke Rumah Puisi Taufiq Ismail, Wisata Literasi dan Ruang Baca di Bukittinggi
Berkunjung ke Rumah Puisi Taufiq Ismail, Wisata Literasi dan Ruang Baca di Bukittinggi

Berdirinya bangunan ini menjadi bentuk kegelisahan Taufiq Ismail karena budaya membaca di Indonesia rendah.

Baca Selengkapnya
Berada di Dalam Gang, Toko Buku Legendaris di Ciputat Ini Menolak Tergerus Zaman
Berada di Dalam Gang, Toko Buku Legendaris di Ciputat Ini Menolak Tergerus Zaman

Toko buku lawas di gang Jalan Dewi Sartika ini masih terus eksis hingga kini.

Baca Selengkapnya
Pertama di Indonesia, Yuk Jelajahi Perpustakaan Anti Korupsi di Alun-Alun Kota Bandung
Pertama di Indonesia, Yuk Jelajahi Perpustakaan Anti Korupsi di Alun-Alun Kota Bandung

Di sini pengunjung bisa mendapatkan literasi seputar antikorupsi dengan mudah dan gratis.

Baca Selengkapnya
14 September Peringati Hari Kunjung Perpustakaan, Tingkatkan Literasi Masyarakat
14 September Peringati Hari Kunjung Perpustakaan, Tingkatkan Literasi Masyarakat

Setiap tanggal 14 September diperingati sebagai Hari Kunjung Perpustakaan. Ini daftar Perpus dengan koleksi terbaik di Indonesia.

Baca Selengkapnya