Rokan Hilir Zona Hijau, Bupati Tegaskan Belum Putuskan soal Pembukaan Sekolah

Merdeka.com - Bupati Rokan Hilir Suyatno menegaskan belum mengambil keputusan terkait pembukaan sekolah untuk kegiatan belajar mengajar tatap muka. Meski, wilayah tersebut masuk dalam kategori zona hijau, tidak pernah ada kasus positif Covid-19 di sana.

"Sebagaimana saran daripada pemerintah bagi daerah yang zona hijau diperbolehkan anak-anak kita sekolah kembali bertatap muka, tapi dengan mengikuti aturan protokol kesehatan," kata Suyatno di Rokan Hilir, Provinsi Riau, Jumat (19/6).

Ia menegaskan, pemerintah daerah belum menggelar rapat terkait relaksasi sekolah. Dan harus melihat situasi jika nanti sekolah akan dibuka kembali.

"Bagaimana nanti anak-anak kita yang baru masuk sekolah pada posisi daerah kita ini, katakanlah zona hijau, tidak serta merta kita los-kan pintu Rokan Hilir ini, harus kita jaga ketat-ketat. Alangkah sayangnya hampir tiga bulan lebih kita jaga ketat pintu Rokan Hilir ini. Bilamana nanti normal baru kita buka, aktivitas masyarakat ramai sekali, ini mengkhawatirkan, nanti Covid-19 itu bisa saja terjadi muncul di Rokan Hilir ini," katanya.

Khusus untuk pendidikan ini, bupati menegaskan memang ada saran seperti itu dengan catatan tergantung pemerintah daerah setempat.

"Nah saya melihat ini harus dikaji ulang, koordinasi betul-betul. Kami melihat satu per satu sekolah itu seperti apa, mampu ndak kita menyiapkan protokol kesehatan itu. Anak-anak pakai masker, jam belajar dikurangi, satu lokal minimal 18 orang atau 20 orang, ini harus diikuti semua protokol kesehatan," katanya.

"Kalau nanti ini sudah ok, kita siap, baru kami putuskan. Tapi untuk sepakat ini masih belum, masih kami evaluasi lagi," demikian Suyatno. Seperti diberitakan Antara.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan untuk wilayah Rokan Hilir boleh membuka sekolah untuk proses belajar mengajar. Karena, daerah tersebut masuk kategori zona hijau.

"Saat ini hanya Rokan Hilir kategori zona hijau, dan boleh melaksanakan proses belajar mengajar dengan tatap muka. Tapi jarak siswa di dalam kelas harus diatur, wajib pakai masker, mengukur suhu tubuh siswa, menyediakan tempat cuci tangan, dan mempersingkat jam belajar," jelas Mimi.