RSUD Bogor bantah menelantarkan pasien Udin
Merdeka.com - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor Dewi Basmala membantah telah menelantarkan pasien Udin Syahrudin (47), Ketua RT 06 RW 08 Kampung Kedunghalang Talang, Kelurahan Kedunghalang, Bogor Utara, Kota Bogor. Menurutnya, pasien sempat dirawat oleh pihak rumah sakit.
"Ini pasien saat masuk ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) langsung mendapatkan penanganan klinis medis. Kalau menolak itu, tidak sama sekali dilayani. Ini sudah dilayani, hanya karena ruangan penuh, sehingga kami rujuk ke rumah sakit terdekat," ungkap Dewi di aula utama RSUD Kota Bogor, Jalan Dr Semeru, Bogor Barat, Kota Bogor, Kamis (03/03).
Lebih lanjut dia mengungkapkan, kondisi saat ini di RSUD Kota Bogor dari 249 ruang seluruhnya penuh.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Siapa yang diserang di rumah sakit? Serangan mematikan terhadap rumah sakit itu menewaskan empat orang termasuk seorang anak dan 32 orang lainnya luka-luka serta menghancurkan keseluruhan bangunan rumah sakit menyisakan puing-puing dan kemungkinan korban tertimpa runtuhan.
-
Siapa yang sedang sakit? Sule menyempatkan diri untuk menjenguk Adzam yang sedang sakit di tengah-tengah kesibukannya sebagai seorang publik figur.
-
Bagaimana dr. Soetomo membantu pasien yang tidak mampu? Soetomo dikenal sebagai dokter yang berjiwa sosial. Ia tidak menetapkan tarif khusus kepada para pasiennya. Caranya dengan meletakkan kotak untuk pembayaran sukarela. Sementara itu, pasien yang tidak mampu dibebaskan dari pembayaran. Bahkan, dokter Soetomo memberi mereka uang untuk membeli obat.
-
Kenapa warga Baduy menolak dirujuk ke rumah sakit? Mereka menolak dirujuk ke RSUD Banten dengan berbagai alasan. Salah satunya karena takut mengeluarkan biaya perawatan medis cukup besar, karena mereka tidak memiliki BPJS Kesehatan.Alasan lainnya, takut terlalu lama menjalani perawatan medis di RSUD Banten. Apalagi, mereka biasanya lebih pada pengobatan tradisi ritual Kawalu.
-
Siapa yang sakit? Ibunda Nia Ramadhani, Chanty Mercia kini tengah terbaring di rumah sakit.
"Dari total ruangan yang ada saat ini, 90 persennya adalah untuk kelas III. Bahkan, kalau memanggil masih ada ruang kelas II, I dan VIP kosong saat ruang kelas III penuh langsung kita titipkan di ruang kosong itu," katanya.
Selain karena terbatasnya ruang dan tempat tidur, tak adanya dokter spesialis jantung di RSUD Kota Bogor juga menjadi kendala menangani pasien sehingga harus dirujuk ke rumah sakit terdekat.
"Nah saat itu, almarhum setelah kita tangani dan mendapatkan pelayanan klinis medis setelah kondisi stabil kita langsung merujuknya ke Rumah Sakit Marzuki Mahdi (RSMM), selain dekat juga lengkap dengan fasilitas jantungnya. Kalau di RSUD hingga saat ini belum ada spesialis jantung," ujarnya.
Tapi dengan kejadian ini, dokter spesialis jantung yang sebelumnya sudah dipersiapkan, dipastikan bulan depan, satu dokter spesialis jantung itu sudah praktik dan sudah dilengkapi fasilitasnya di RSUD Kota Bogor.
"Dokter spesialis jantung yang didatangkan dari Makassar ini untuk praktik di RSUD Kota Bogor masih terkendala izin praktik. Tapi mudah-mudahan izinnya bulan ini selesai dan bulan depan sudah praktik melayani pasien penyakit jantung," ungkapnya.
Sementara itu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr Adi Teruna membenarkan terkait kronologis pasien yang dirujuk ke RSUD Kota Bogor, sempat mendapatkan penanganan klinis medis di ruang IGD.
"Dari laporan dokter jaga saat itu, kita memang sudah melayani dan pasien sempat mendapatkan pelayanan klinis medis, hingga pemberian oksigen. Setelah kondisi tubuh pasien stabil atau enak, akhirnya kita berusaha memindahkan ke ruang rawat inap. Dikarenakan penuh dan tak ada fasilitas maupun dokter jantung akhirnya kita arahkan atau rujuk ke rumah sakit terdekat," ujarnya.
Pihaknya menduga pasien meninggal secara mendadak, kemungkinan bisa disebabkan dua faktor yakni serang jantung atau otak.
"Otak dalam hal ini struk. Tapi kemungkinan struk tipis, karena pasien saat itu masih bisa bergerak, sehingga kemungkinan karena serangan jantung. Tapi kita nggak bisa menyimpulkan penyebabnya apa, karena saat itu pasien sudah mendapatkan penanganan dan perawatan lama dari RS Islam Bogor," ungkapnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komentar negatif tersebut muncul usai beredar kabar pencopotan Budi Santoso dari Dekan FK Unair karena permintaan Budi Gunadi Sadikin.
Baca SelengkapnyaZN mengaku tidak memberikan obat keras dalam jumlah banyak menggunakan suntikan ke tubuh pasiennya
Baca SelengkapnyaKemenkes mengaku bersyukur polemik pemecatan Dekan FK Unair selesai setelah Budi Santoso kembali diangkat sebagai dekan.
Baca SelengkapnyaPencopotan Budi Santoso dari Dekan FK Unair buntut pernyataannya yang menolak rencana Budi Gunadi Sadikin mendatangkan dokter asing.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi mengatakan, bahwa praktik-praktik perundungan itu sudah terjadi puluhan tahun di Undip dan tidak bisa diselesaikan secara tuntas.
Baca SelengkapnyaPencopotan Budi Santoso dari Dekan FK Unair ini menuai reaksi publik. Mahasiswa hingga tokoh nasional mengkritik keras keputusan tersebut.
Baca SelengkapnyaKabar ini merebak usai Budi Santoso dicopot dari Dekan FK Unair.
Baca SelengkapnyaPihak Unpad juga sedang memproses pemberian sanksi berat kepada seorang dosen pelaku bullying.
Baca SelengkapnyaSeorang pasien wanita, R (59), meninggal dunia diduga akibat malapraktik yang dilakukan Bidan ZN di Prabumulih, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaDekan FK Undip Yan Wisnu Prajoko diberhentikan sementara dari aktivitasnya di RS Kariadi Semarang. Keputusan ini memunculkan protes dari sivitas akademika Undip
Baca SelengkapnyaPencopotan ini buntut sikap Budi Santoso yang menolak rencana Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mendatangkan dokter asing.
Baca SelengkapnyaPenghentian aktivitas klinis Yan Wisnu Prajoko untuk memperlancar proses investigasi kematian mahasiswi Program Studi Dokter Spesialis (PPDS) Undip Aulia Risma.
Baca Selengkapnya