Saat dirazia TNI AL, polisi bersama 4 cewek & banyak botol miras
Merdeka.com - Pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersikeras tindakan terhadap dua anggota polisi di Bengkel Cafe, sudah sesuai prosedur. Kekerasan terjadi karena adanya perlawanan dengan senjata api.
Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya menegaskan memiliki semua bukti saat razia dilakukan. Untuk itu dia tak mau ambil pusing jika polisi membuat versi sendiri mengenai kejadian Sabtu (7/2) malam lalu.
"Senjatanya ada, ada foto, kita punya foto data-data, lengkap, senjatanya semua ada dikasihkan, diserahkan," kata Fuad saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (11/2).
-
Apa yang di serahkan ke TNI? Kementerian Pertahanan sendiri sebelumnya memang telah memesan lima unit C-130J Super Hercules.
-
Apa yang diamankan oleh prajurit TNI? Menariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Apa saja jenis senjata yang ditemukan? 'Kapak dapat digunakan sebagai alat atau senjata. Fungsi terakhir juga berlaku untuk mata tombak,' kata Trefný.
-
Apa yang dibagikan kepada prajurit TNI? Nasi berbungkus daun pisang dibagikan.
-
Apa yang dibacakan oleh Mayjen TNI Mohammad Fadjar? Dalam upacara di pemakaman tersebut, sang putra yang merupakan Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI Mohammad Fadjar membacakan langsung daftar riwayat hidup ayahnya di depan para peziarah.
Sementara itu, sumber merdeka.com di TNI AL mengatakan saat razia di dalam terdapat lima perwira polisi, dua berpangkat AKBP dan Kompol, satu AKP. Selain mereka terdapat juga wanita pemandu karaoke.
"Logikanya dia tugas ngapain nongkrong di tempat karaoke ada empat cewek, diminta kartu identitas malah nodong pistol," kata perwira tinggi tersebut.
Dia juga menuturkan jika di dalam ruangan itu terlihat para polisi sedang berpesta. Botol-botol minuman keras terdapat di atas meja. "Sekarang banyak minuman, enggak mungkin air putih kan," tegasnya.
Saat dikonfirmasi hal tersebut, Fuad tak mau menjawab. Jenderal bintang dua itu tak ingin persoalan meluas hanya beradu argumentasi.
"Saya enggak mau menjelaskan tentang itu, tapi kalau ini berkembang foto yang akan bicara," tuturnya.
Seperti diketahui, dua perwira menengah Polri Kompol Teuku Arsya Khadafi dan Kompol Budi Hermanto dianiaya puluhan anggota POM TNI AL. Kompol Teuku Arsya Khadafi mengalami luka paling parah. Rusuk tulangnya patah. Sedangkan Kompol Budi juga mengalami luka lebam di wajah dan kuping.
Terkait insiden ini, dua institusi saling beda pernyataan mengenai kronologi pemukulan di Bengkel Cafe. TNI AL membela anggotanya, Polda Metro juga tak terima anggotanya dipukuli.
Kompol Budi membela diri, menurutnya tak ada minuman atau wanita di ruangan itu. Dia juga mengaku tak membawa pistol.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
31 Warga termasuk 5 orang perempuan ditangkap polisi
Baca SelengkapnyaDari hasil penyidikan terkuak kalau EL dibantu Kopda AS menjadikan Markas Gudbalkir Pusziad di Buduran sebagai lokasi penampungan kendaraan curian di Sidoarjo.
Baca SelengkapnyaRatusan kendaraan hasil curian tersebut ditampung di gudang Balkir Pusat Zeni TNI Angkatan Darat, Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKasus MG terungkap setelah adanya laporan dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaKasus sindikat penggelapan ratusan unit sepeda motor yang dilakukan tersangka MY dan EI, berhasil terkuak.
Baca SelengkapnyaBuntut dari keterlibatannya dalam kasus penggelapan ini, Mayor Czi BP, Kopda AS, dan Praka J ditetapkan tersangka dan ditahan Pomdam V/ Brawijaya.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami apakah kelima orang itu berada dalam jaringan kelompok narkoba yang sama.
Baca SelengkapnyaMarkas Gudbalkir Pusziad di Buduran dijadikan sebagai lokasi penampungan kendaraan curian di Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSaat ini kepolisian tengah mendalami asal muasal narkoba yang didapatkan oleh keempat pelaku.
Baca Selengkapnya