Sabu Madu Mulai Beredar di Bogor, Punya Efek Lebih Lama dari Sabu Biasa
Merdeka.com - Narkoba baru jenis sabu madu mulai merambah ke Kabupaten Bogor. Memiliki harga jual jauh lebih tinggi dibanding sabu biasa. Sabu madu memiliki warna kekuningan dan memiliki efek lebih lama dari pada sabu biasa.
Kasat Narkoba Polres Bogor AKP Andri Alam menjelaskan, sabu madu dijual dengan kisaran harga Rp2,2 juta per gram, narkoba jenis ini didapatkan dari wilayah Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor.
"Sabu madu ini punya kualitas lebih bagus dibanding sabu biasa. Karena punya efek fly lebih lama dibanding sabu biasa. Harganya juga lebih mahal dan butuh modal besar untuk produknya. Makanya, produksi sabu jenis ini belum banyak beredar seperti sabu biasa," kata Andri, Selasa (31/12).
-
Di mana sabu ditemukan? “Jadi pada tanggal 5 Agustus anggota berhasil mengamankan salah satu tersangka yang menyimpan sabu di plafon sekolah dasar di Kota Jambi.“
-
Jenis narkoba apa yang paling banyak beredar di Cianjur? Narkoba jenis sabu dan ganja mendominasi peredaran di Cianjur,“ beber Kasat Narkoba Polres Cianjur, AKP Primadona di Cianjur Kamis (27/7), mengutip ANTARA.
-
Mengapa tembakau di Jawa Tengah berkembang pesat? Kondisi itu membuat pertanian tembakau di Jateng berkembang secara signifikan. Setiap daerah di Jateng bahkan punya karakteristik tembakau yang berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya.
-
Apa jenis narkoba yang diproduksi? Saat diringkus, polisi menemukan berbagai macam alat yang digunakan memproduksi ekstasi tersebut dan siap untuk diedarkan. Salah satunya yakni 416 gram serbuk warna biru (Methafetamine)
-
Bagaimana tembakau Madura berkembang pesat? Produksi tembakau menunjukkan tren meningkat. Pada 1863 sebanyak 264 pikul, tahun 1864 sebanyak 320 pikul dan tahun 1865 sebanyak 320 pikul.
-
Apa yang diproduksi di pabrik narkoba di Malang? Para pelaku memproduksi narkotika jenis tembakau gorila, ekstasi, dan xana.
Meski ditemukan di wilayah Rumpin, Andri memastikan bandar dan pengedar bukan berasal dari Kabupaten Bogor. "Iya bukan dari Bogor, untuk produksi, mereka datangkan madunya dari luar negeri," kata Andri.
Kasus Narkoba Meningkat
Secara keseluruhan, pengungkapan kasus narkoba di Kabupaten Bogor pada 2019 meningkat sekitar 30 persen dibanding tahun 2018.
Peningkatan juga terjadi pada jumlah barang bukti serta tersangka mengalami peningkatan. Pada 2018, Satnarkoba Polres Bogor mengungkap 227 kasus narkoba dengan 281 tersangka, pada 2019 jumlah itu meningkat menjadi 262 kasus dengan jumlah tersangka 358 orang.
"Meski secara nasional ada beberapa modus baru, tapi di Bogor ini belum ada temuan modus baru, kebanyakan masih manual," kata Kapolres Bogor, AKBP M Joni.
Sementara barang bukti narkoba yang berhasil disita sepanjang 2019 yakni 19 kilogram ganja, 5 kilogram sabu-sabu, obat keras daftar G 48 butir, ekstasi 54 butir, 40 ribu botol miras dan 783 miras dalam plastik.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sensasi menyeruput kopi bacem madu dari dataran tinggi Wonosalam, Jombang.
Baca SelengkapnyaKetujuh pelaku mengaku lokasi bedeng itu merupakan lahan sewaan yang kerap kali digunakan untuk mengkonsumsi narkoba.
Baca SelengkapnyaFredy merupakan pemasok pil yaba satu-satunya ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaKasus terungkap berkat informasi masyarakat yang melaporkan adanya seorang bandar narkotika
Baca SelengkapnyaNarkoba happy water berbentuk saset. Dalam proses pembuatan seminggu, pelaku sudah memproduksi dua ribu sachet happy water
Baca SelengkapnyaPeredaran narkoba begitu marak terjadi di Grobogan. Berbagai kalangan bisa menikmati barang terlarang itu.
Baca SelengkapnyaKronologi Terbongkarnya Laboratorium Narkoba Jenis Baru Pinaka di Sentul
Baca SelengkapnyaNarkotika jenis sabu di Kabupaten Pekalongan yang diamankan BNN Jateng mencapai 775 gram.
Baca SelengkapnyaDirektorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya mengungkap sebuah laboratorium tembakau sintetis di Perumahan Multazam Mountain View Sentul City
Baca SelengkapnyaAda 30 jenis tembakau rasa yang ia jajakan. Dalam sehari ada 70 pembeli yang datang.
Baca SelengkapnyaNarkoba jenis baru golongan I bernama tembakau sintetis MDMB-INACA dengan nilai tangkapan Rp2 miliar.
Baca Selengkapnya