Sebagian Alumni 212 protes ada aksi bela Hary Tanoe
Merdeka.com - Salah satu massa yang ikut Presidium Alumni 212 ke Kantor Komnas HAM merasa kecewa akan adanya poin membela bos MNC Group, Hary Tanoesoedibjo (HT). Dia mencurigai dalam aksi kali ini ditunggangi kepentingan politik.
"Jadi aksi Presidium 212 terkesan ditunggangi kepentingan politik dalam hal ini HT. Jadi menurut saya seharusnya hari ini banyak yang akan hadir tapi dengan adanya isu HT maka massa aksi merosot, menurun," ujar salah satu massa yang enggan sebutkan namanya, di Jalan Latuharhary, Jakarta Pusat, Jumat (14/7).
Pria berusia 35 tahun ini merasa dengan adanya poin tersebut membela HT para pemimpin Alumni 212 sudah 'masuk angin'. Padahal, dia mengaku sudah turun ke jalan tak hanya aksi 212, tapi 311 dan 411. Kali ini dia ke Komnas HAM mengenakan gamis biru muda dan peci putih.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Siapa yang protes terhadap Hana? Saat itu lalat di sini populasinya sudah tidak terbendung dan sangat meresahkan warga. Karena itu dari warga sini sepakat untuk menutup peternakan saya.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
"Saya yang sangat kecewa dengan adanya poin yang dimasukan Presidium 212 untuk melindungi HT dari kriminalisasi. Itulah makanya kita kecewa merasa presidium 212 masuk angin ditunggangi pimpinan parpol yaitu pak HT," tegasnya.
Sekretaris Presidium, Ustaz Hasri Harahap mengakui terjadi kontroversi di internal mereka. Sebagian pihak, kata Hasri, mempertanyakan alasan membela Hary Tanoe.
"Kita bukan membela, presidium melaporkan aktivis HTI dikriminalisasi dan Hary Tanoe juga demikian sekarang bahasanya menolong yang dikriminalisasi," ucapnya.
Hasri pun membantah membela Hary Tanoe karena ada faktor kedekatan. Mengingat dalam Pilkada DKI Jakarta Hary Tanoe berada di kubu Anies Baswedan- Sandiaga Uno yang merupakan lawan politik Ahok.
"Ya yang pasti sampai malam ini memang ada kontroversi, nanti kita lihat situasi di lapangan perkembangannya," tutupnya.
Ustaz Ansufri Idrus Sambo sebagai Ketua Presidium Alumni 212 menjelaskan, alasannya membuat aduan soal dugaan kriminalisasi terhadap Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo (HT). Menurutnya, poin aduan tersebut karena adanya permintaan dari rekan seperjuangan.
"Kebetulan ada yang kasih tahu kita, bilang ke kita, 'Tolong dong Hary Tanoesoedibjo dibantu, kan dia banyak bantu berita kita juga'. Ada yang sampai ke saya. Ya sudah nanti kita bantu," kata Sambo di Kantor Komnas HAM, Jalan Laturharhary, Jakarta Pusat, Jumat (14/7).
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aliansi Mahasiswa Provinsi Banten (AMPB) menggelar mimbar rakyat di kampus Universitas Yuppentek Indonesia, Tangerang, Banten, Kamis (21/12/2023).
Baca SelengkapnyaSurvei SMRC merilis hasil terbaru elektabilitas Capres di Pemilu 2024. Khususnya, bagi pemilih yang tergabung dalam kelompok 212
Baca SelengkapnyaMasih berdasarkan informasi dari Anies, Gus Yusuf mengungkapkan, kelompok 212 belum mau memperlihatkan dukungannya.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan menyesalkan aksi tindak kekerasan dan penyiksaan prajurit TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaPara pendemo menyinggung sejumlah hal mulai dari pesan Nabi Muhammad soal jumlah hakim.
Baca SelengkapnyaAhmad Basarah PDIP mengecam penganiayaan anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut digelar di depan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri), Jakarta, Selasa, (19/11).
Baca SelengkapnyaKasus penganiayaan terhadap sejumlah orang simpatisan capres-cawapres03 Ganjar-Mahfud viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPadahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaMereka meneriakkan yel-yel meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk mundur dari jabatannya dan segera pulang ke kampung halaman Solo.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaAksi unjuk rasa ini digelar dengan orasi-orasi politik dari sejumlah dosen, budayawan, seniman dan mahasiswa.
Baca Selengkapnya