Sedang gali tambang, penambang di Sukabumi tewas tertimpa batu
Merdeka.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat melakukan penyelidikan terhadap kasus longsornya tambang yang mengakibatkan seorang penambang tewas di Kecamatan Cicurug.
"Kami masih melakukan peninjauan terhadap longsornya galian tambang di Desa Kertajaya yang menyebabkan seorang penambang yang diketahui bernama Udin Samsudin tewas karena tertimpa bongkahan batu," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo seperti dikutip dari Antara, Kamis (2/10).
Menurut Usman, pihaknya juga akan memeriksa pemilik tambang tersebut karena diduga aktivitas tambang batu cadas untuk pembuatan batako pres tersebut ilegal. Selain itu, petugas yang di lokasi kejadian yakni di Kampung Pasir Pacar, RT 02/02, Desa Kutajaya masih melakukan pendataan.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Bagaimana korban mengalami luka bakar? Bocah malang itu diduga dianiaya dan dibakar teman sepermainannya dalam perjalanan menuju warung yang tak jauh dari rumah.
-
Bagaimana kondisi korban jembatan kaca? Satu orang yang jatuh ke tanah mengalami patah tulang pinggul, sementara satu wisatawan lagi yang jatuh meninggal dunia.
-
Apa makna kata-kata tumbang sakit? Kata-kata tumbang sakit baik sakit hati maupun sakit fisik dapat dijadikan sebagai semacam motivasi untuk diri sendiri agar cepat pulih dan tak berlama-lama terjerumus di dalamnya.
Longsornya tebing batu cadas tersebut disebabkan karena saat penggalian batu yang berada di bawah tebing setinggi dua meter menyebabkan tanah yang bersatu dengan batu yang berada di atasnya longsor sehingga batu berukuran besar menimpa Udin yang tengah melakukan penggalian di areal bawah tebing.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, karena lokasi tambang itu informasinya ilegal dan tidak ada izin operasinya. Dan bisa dikatakan penambang yang tewas karena tertimpa batu itu, merupakan penambang ilegal," tambahnya.
Sementara, anak korban, Wahyudin mengatakan saat kejadian bantuan pun hanya diberikan dan dengan alat seadanya, bahkan orangtuanya yang meninggal akibat peristiwa ini tidak mendapatkan penanganan medis, hanya diberikan pijat saja dan akhirnya nyawanya tidak tertolong.
"Kami kecewa dengan pemilik lokasi tambang yang tidak memperhatikan ayah saya, maka dari itu kami akan menggugatnya dan melaporkan kasus ini kepada pihak kepolisian," katanya.
Informasi yang dihimpun dari warga sekitar, tambang milik Indri tersebut sudah beroperasi selama lima tahun dan tidak ada izin operasinya atau ilegal. Batu hasil tambang itu akan digunakan untuk menjadi bahan baku pembuatan batako pres.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
batu gunung berdiameter sekitar satu meter jatuh menimpa beko, membuat korban meninggal di tempat.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian tersebut, tiga orang meninggal dunia, sementara dua orang lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaWarga yang menjadi korban tersebut adalah Suparman, warga Kesamben, Blitar, Jawa Timur
Baca SelengkapnyaLubang sumur bor itu merupakan lorong berlapis. Tersusun oleh batuan keras yang mengandung emas.
Baca SelengkapnyaBasarnas Cianjur Jawa Barat bersama petugas gabungan berhasil mengevakuasi jasad operator alat berat Maman alias Ujang (31).
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Banjar Dinas Badeg Dukuh, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (13/12) pagi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat kedua korban, JM (73) dan ST (60), membersihkan sumur milik tetangganya pada Senin kemarin.
Baca SelengkapnyaKepala Pelaksana BPBD Kabupaten Solok, Irwan Efendi mengatakan, peristiwa tersebut ini terjadi pada Kamis (26/9) sore.
Baca SelengkapnyaKorban terakhir berhasil dievakuasi ke posko oleh tim gabungan sekitar pukul 08.20 WIB.
Baca SelengkapnyaKorban tewas atas nama Muhammad Rois, meninggal dunia di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian korban sedang memperbaiki alat berat tersebut
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial HRF dilaporkan menjadi korban kecelakaan kerja setelah tertimpa ekskavator.
Baca Selengkapnya