Sekaten dimulai, Kiai Guntur Madu dan Kiai Guntur Sari mulai ditabuh
Merdeka.com - Alunan Gendhing Rambu dari gamelan Kiai Guntur Madu yang dilanjutkan dengan Gending Rangkung dari gamelan Kiai Guntur Sari, menandai dimulainya tradisi Sekaten atau Grebeg Mulud di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat
Kedua gamelan pusaka tersebut akan ditabuh selama sepekan kedepan dan hanya berhenti saat waktu salat. Khusus malam Jumat, gamelan juga tidak ditabuh. Tradisi Sekaten dilaksanakan dalam rangka menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Gamelan milik Keraton Kasunanan Surakarta dikeluarkan dari tempat penyimpanan sekitar pukul 09.30 Wib. Puluhan sentana dan abdi Dalem membawa gamelan keluar keraton melalui Kori Kamandungan menuju Masjid Agung. Namun prosesi Ungeling Gongso (gamelan mulai ditabuh) baru dilakukan usai salat Jumat.
-
Kapan tradisi Gamelan Sekaten dilakukan? Dikutip dari Indonesia.travel.id, Alunan Gamelan yang berada di sekitar area Keraton Kasepuhan Cirebon, menjadi penanda bahwa umat Muslim di Cirebon merayakan hari kemenangan.
-
Kapan Sholat Jumat bisa ditiadakan? Mengutip dari NU Online, berikut beberapa kondisi sholat Jumat boleh ditiadakan, antara lain:
-
Kapan sholat Jumat boleh ditiadakan? Mengutip dari NU Online, berikut beberapa kondisi sholat Jumat boleh ditiadakan, antara lain: Jumlah Jamaah Tidak Memenuhi Kuota Minimal jumlah jamaah sholat Jumat yang mengesahkan ibadah ini menurut mazhab Syafi’i adalah 40 laki-laki Muslim. Jika kuota jamaah Jumat tidak mencapai jumlah tersebut, maka sholat Jumat boleh ditiadakan.
-
Kapan Sekaten dirayakan? Perayaan Sekaten di Yogyakarta dan Surakarta biasanya dimulai beberapa hari sebelum Maulid Nabi.
-
Kapan tradisi Senenan dan Setonan dilakukan? Dalam lukisan itu, pelukis merekonstruksikan tradisi khas Mataraman setiap hari Senin dan Sabtu yang disebut 'Senenan dan Setonan'.
-
Kapan tradisi Gunungan Ketupat berlangsung? Tradisi Gunungan Ketupat dilaksanakan sepekan setelah Idulfitri.
Sebelum ditsbuh terlebih dulu dibacakan sejarah Sekaten oleh utusan Raja Keraton Solo Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi, yakni GPH Dipokusumo atau akrab disapa Gusti Dipo yang menjabat Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta.
Saat gamelan Kiai Guntur Madu, ratusan pengunjung yang sudah menanti sejak pagi langsung nerangsek dan berebut janur yang dipasang di Bangsal Pradangga utara dan selatan, tempat gamelan diletakkan.
Sejumlah pengunjung, terutama ibu-ibu mengunyah daun sirih sembari mendengarkan alunan bunyi gamelan. Kedua gending yang dimainkan merupakan gending baku yang dibunyikan sejak zaman Sunan Kalijaga di Kerajaan Demak. Dalam tradisi ini, ada sejumlah barang identik dengan sekaten pun dijual. Diantaranya pecut (cambuk), endog amal atau telur asin serta daun sirih.
Puncak acara Sekaten akan diisi dengan diaraknya gunungan kembar jaler estri pada Jumat pekan depan. Gunungan akan diarak dari dalam keraton menuju depan Masjid Agung untuk dibagikan ke pengunjung.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melalui Sekaten, kita dapat melihat eratnya kaitan antara peristiwa ini dengan sejarah penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaKeraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta menggelar rangkaian hajad dalem Sekaten.
Baca SelengkapnyaSekaten adalah tradisi Jawa dalam menyambut Maulid Nabi. Yuk, kenali sejarah, makna, dan ritual unik di balik perayaan penuh spiritualitas ini!
Baca SelengkapnyaWarga sekitar berebut air cucian dari gamelan tersebut.
Baca SelengkapnyaMengawali acara besar Grebeg Mulud, Keraton Yogyakarta melakukan tradisi menyebar udhik-udhik. Animo masyarakat untuk mengikuti prosesi ini cukup besar.
Baca SelengkapnyaKali ini pemicunya adalah tradisi tahunan saat prosesi tabuh gamelan Sekaten dalam rangka perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, Senin (9/9) lalu.
Baca SelengkapnyaAcara Grebeg Maulud digelar setiap tahun. Setiap perayaan itu menyimpan momen sejarahnya masing-masing.
Baca SelengkapnyaMeski di tengah guyuran hujan, prosesi Kirab Dudgeran Kota Semarang tetap berlangsung semarak dan meriah.
Baca SelengkapnyaTradisi turun-temurun ini juga menjadi ajang silaturahmi bagi warga Batukarut dan Lebakwangi yang berada di luar kota.
Baca Selengkapnya1.000 tumpeng dibawa ke Sriwedari untuk diserahkan Pemkot Solo. Usai didoakan para ulama keraton, tumpeng dibagikan ke masyarakat.
Baca SelengkapnyaBerbagai macam perayaan menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad di tiap daerah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSemua warga tampak semringah mengarak gunungan ketupat keliling kampung
Baca Selengkapnya