Sekolah Rusak Diterjang Puting Beliung, Pelajar SD di Semarang Belajar di Luar Kelas
Merdeka.com - Puluhan siswa SDN Srondol Kulon 01, Banyumanik Semarang terpaksa belajar di luar kelas lantaran atap ruangan roboh kena puting beliung, Jumat (25/1).
"Ada 28 siswa kelas V terpaksa belajar di ruang terbuka tepatnya masjid sekolah, dan emperan kelas. Mereka juga mengikuti proses belajar mengajar oleh guru kelasnya," kata Kepala Sekolah SDN Srondol Kulon Kurniawati saat diwawancarai di lokasi.
Dia menyebut robohnya ruang kelas V terjadi pada hari Kamis (24/1) pukul 13.45 WIB. Angin kencang berbentuk melingkar menyapu hingga genteng terlepas yang menyebabkan robohnya satu ruang kelas.
-
Kenapa siswa di SDN Ambon belajar di lantai? Tidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.
-
Apa yang muncul di halaman sekolah setelah gempa? Lebih dari satu sumber mata air tampak muncul dari sela-sela lantai paving.
-
Kenapa SDN Margamulya II rusak? Kondisi dinding serta kayunya banyak yang mengalami pelapukan, karena tidak pernah tersentuh pembangunan sejak pertama kali didirikan pada 1993.
-
Dimana sekolah itu berada? Peristiwa itu terjadi di Sekolah Al-Awda di Abasan al-kabira, bagian selatan Jalur Gaza dekat Khan Younis.
-
Siapa yang terdampak udara buruk? Berdasarkan pernyataan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
-
Siapa yang terancam dikeluarkan dari sekolah? Akibatnya, anak laki-laki berusia 12 tahun itu telah beberapa kali dikenai sanksi karena melanggar aturan panjang rambut, dan mungkin akan dikeluarkan dari sekolah.
"Kejadian waktu itu proses belajar mengajar sudah selesai, sehingga tidak ada korban. Hanya saja ada siswa yang sedang ikut kegiatan ekstrakurikuler," ungkapnya.
Sebagian besar plafon ambruk seiring dengan runtuhnya atap bangunan. Sebelumnya, pihak sekolah juga sudah memprediksi bangunan kelas rapuh sehingga untuk proses belajar mengajar menggunakan kelas lain.
"Sampai ruang guru kami gunakan untuk siswa dalam kegiatan proses belajar mengajar," jelasnya.
Atas kejadian ini, pihaknya berharap Dinas Pendidikan segera merenovasi kelas yang roboh akibat angin puting beliung agar proses belajar mengajar tetap berlanjut.
"Kami kasihan melihat siswa yang menjalani proses belajar-mengajar di luar terbuka yang disulap menjadi ruang kelas, karena tidak senyaman di kelas biasa," jelasnya.
Seorang siswa Arga (10) siswa kelas V mengaku meskipun belajar di ruang terbuka namun tidak menyurutkan minat mereka untuk menimba ilmu. "Konsentrasi tetap, namun terganggu sudah pasti karena belajar di ruang terbuka masjid. Harapan kami mendapat ruang kelas baru," kata Arga.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.
Baca SelengkapnyaUntungnya saat kejadian sore hari itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen Prihantomo di Sragen, mengatakan plafon ambrol tersebut terjadi di SDN Kalijambe.
Baca SelengkapnyaPuluhan siswa SD Negeri Suci 05 di Kabupaten Jember belajar dalam kondisi prihatin. Gedung sekolah mereka lapuk bahkan diduga menjadi sarang ular.
Baca SelengkapnyaDiduga, gedung ambruk karena usia bangunan yang sudah tua.
Baca SelengkapnyaSiswa SD Negeri Bugel Kulon Progo harus rela mengungsi ke rumah warga karena sekolahnya terdampak pembangunan JJLS.
Baca SelengkapnyaBangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Pandansari 1, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang ambruk akibat dihantam hujan dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaAmbruknya atap sejumlah ruang kelas pada SDN Kedaung Depok itu terjadi seusai diguyur hujan deras pada Jumat (15/3) kemarin.
Baca SelengkapnyaSejumlah bangunan tampak rusak diterjang gempa darat tersebut
Baca SelengkapnyaSDN yang ruang kelasnya ambruk akibat goncangan gempa berada di Kampung Cilangiri, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Banjarwangi.
Baca SelengkapnyaPara siswa SD di Kota Padang, Sumatera Barat bahu-membahu bersama guru menjemur buku yang basah akibat banjir yang melanda sekolah mereka.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca Selengkapnya