Selama 7 tahun, Marfles simpan granat diduga milik mantan anggota Kopassus
Merdeka.com - Sebuah granat jenis manggis diamankan dari kos-kosan yang terletak Kelurahan Kleak Lingkungan I, Kecamatan Malalayang, Manado, Minggu (24/9) malam. Granat aktif diduga milik mantan anggota Kopassus ini disimpan oleh Marfles Mamahani (50) pembantunya, selama tujuh tahun.
Menurut Marfles, granat tersebut ia temukan tanpa sengaja saat sedang membersihkan rumah majikannya tak lama setelah sang bos bernama Cornelius Ratag meninggal dunia. Granat tersebut berada di dalam lemari salah satu kamar.
"Saya temukan di rumah Bapak (Cornelius) yang terletak di Kelurahan Bahu Lingkungan II, Kecamatan Malalayang sejak tahun 2010 silam. Saat masih hidup bapak tidak pernah memberitahu kalau ia menyimpan granat di kamar," ujar Marfles, ketika diwawancarai, Minggu (25/9).
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Apa yang ditemukan di gudang itu? Seorang pria yang sedang merenovasi gudang anggurnya di Austria menemukan sisa-sisa mamut dari zaman prasejarah.
Sebenarnya, temuan tersebut hendak ia laporkan saat itu. Namun karena takut, Marfles menyimpannya di kos-kosan tempat tinggalnya dan ditaruh dalam sebuah kaleng cat.
Selang tujuh tahun kemudian, keberadaan granat tersebut terungkap ketika salah satu anggota Polda Sulut bernama Fristian Tumbal (27), bertandang ke rumah kos rekannya Sabtu (23/9) lalu. Ternyata, rekan Fristian ini tinggal di kosan yang sama dengan Marfles.
Melihat ada anggota polisi datang, Marfles yang juga sudah tak nyaman menyimpan granat tersebut, langsung memberitahukan perihal granat yang disimpannya. Kemudian, Marfles diarahkan untuk menyerahkan granat tersebut ke pihak berwajib. Minggu (24/9) barulah saksi bersama Fristian membawa granat ini ke Polsek Malalayang.
Kapolsek Malalayang Kompol I Made Sumadia, membenarkan adanya penyerahan satu buah Granat tersebut. "Benar telah diserahkan oleh lelaki bernama Marfles satu buah Granat jenis Manggis yang masih aktif. Saat ini lelaki Marfles masih diambil keterangan oleh penyidik, sementara granat tersebut sudah dijemput oleh anggota Gegana Polda Sulut untuk dijinakkan," jelasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Laci ini terakhir dibuka di tahun 2008 sebelum sang kakek wafat belasan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPelaku membawa gelang emas seberat lebih kurang 17 gram.
Baca SelengkapnyaMayat RA pertama kali ditemukan anaknya berinisial M yang datang dari Kabupaten Jeneponto.
Baca SelengkapnyaBoengkoes merupakan anggota Tjakrabirawa yang pangkatnya terus naik dari prajurit dua hingga menjadi sersan mayor.
Baca SelengkapnyaBrigpol Setyo Herlambang dilakukan autopsi di RS Bhayangkara Semarang atas permintaan keluarga.
Baca SelengkapnyaBegitu menarik, di dalam rumah ini terdapat sebuah terowongan rahasia.
Baca SelengkapnyaAjudan Kapolda Kaltara ditemukan tewas diduga akibat tembakan senjata api.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan Letjen Muhammad Saleh yang bercerita saat masih bertugas di Kandang Menjangan Kartasura, temukan keris Pakubuwono X.
Baca SelengkapnyaMulai dari area luar hingga dalam, rumah tersebut terlihat sangat berantakan.
Baca SelengkapnyaPotret memprihatinkan rumah jenderal terbengkalai di Lembang dengan foto pemilik rumah dan mantan Kapolri Jenderal Hoegeng masih terpasang.
Baca SelengkapnyaKorban kaget saat pulang kerja melihat kamarnya sudah dalam keadaan berantakan dan barang-barang berharga hilang.
Baca SelengkapnyaBrigadir RAT tewas bunuh diri di rumah yang disebut milik Fahmi Idris
Baca Selengkapnya