Selesaikan Konflik, Menteri Hadi Serahkan Sertifikat untuk Suku Anak Dalam 113
Merdeka.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto menyerahkan secara resmi sertifikat tanah untuk Suku Anak Dalam. Sebelumnya sertifikat tersebut diserahkan secara simbolik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada 1 Desember 2022.
Dia menegaskan, pemberian sertifikat ini adalah upaya untuk memastikan seluruh warga Suku Anak Dalam sudah mendapatkan hak dan legalitas tanahnya.
"Ini kunjungan kerja untuk memastikan apa yang dibagikan oleh Presiden Jokowi di istana negara untuk 744 Kepala Keluarga Suku Anak Dalam 113 sudah tereksekusi dengan baik di lapangan," katanya di Desa Singkawang, Kabupaten Batang Hari, Jambi, Rabu (21/12).
-
Apa itu sertifikat tanah? Sertifikat tanah merupakan bukti otentik atas hak tanah yang dimiliki.
-
Bagaimana Wamen Raja Juli Antoni memastikan masyarakat menerima sertifikat? Untuk memastikan masyarakat telah menerima sertifikat, Raja Juli meminta masyarakat untuk mengangkat dan menghitung sertifikatnya.
-
Siapa yang memberikan sertipikat tanah wakaf? “Pak Jokowi, Presiden Republik Indonesia, memiliki komitmen yang sangat kuat untuk memberikan kepastian tanah umat.
-
Apa manfaat sertipikat tanah bagi masyarakat? “Tetapi, setelah disertipikasi maka akan banyak manfaat yang bisa diterima masyarakat,“ tuturnya.
-
Siapa yang menyerahkan sertifikat tanah di Tegal? Bertempat di Gedung Olahraga Indoor Tri Sanja, Raja Juli menyerahkan 500 sertifikat tanah yang terdiri dari 495 sertifikat tanah rakyat dan 5 sertifikat wakaf.
-
Bagaimana Menteri ATR sampaikan sertifikat ke masyarakat? Melalui jalanan setapak di persawahan, Hadi Tjahjanto menyerahkan sertipikat tersebut kepada masyarakat penerima.
Hadi mengungkapkan, sebelum ada sertifikat tanah tersebut, Suku Anak Dalam mengalami konflik yang sudah berlangsung kurang lebih 35 tahun, sejak tahun 1985. Kini akhirnya konflik tersebut bisa terselesaikan dengan damai.
"Ini tidak lain adalah hasil kerjasama berbagai pihak, baik itu PT. Berkat Sawit Utama (BSU) dan tokoh masyarakat Suku Anak Dalam, Forkompinda Provinsi Jambi dan Kabupaten Batang Hari dan jajaran BPN Jambi. Saya mewakili Presiden mengucapkan terimakasih setinggi-tingginya. Salam dari Bapak Presiden Joko Widodo untuk seluruh warga Suku Anak Dalam 113,” ujarnya.
“Kedatangan saya ini juga atas undangan warga masyarakat Suku Anak Dalam yang ingin bertemu langsung dan bersama-sama makan ikan Baung," lanjut Hadi disambut tepuk tangan meriah warga masyarakat dan undangan yang hadir.
Dia juga menyerahkan 750 hektar untuk dikelola oleh Suku Anak Dalam 113 yang terdiri dari 744 kepala keluarga.
"Saya menyerahkan lahan ini, menyerahkan lahan ini, selain untuk penghidupan masyarakat, juga untuk menyiapkan generasi Suku Anak Dalam yang akan datang,” tutup Hadi.
Perwakilan masyarakat Suku Anak Dalam 113, Bapak Mawardi menyampaikan, kepala Ikan Baung ini sebagai simbol penghargaan dan terimakasih warga kepada Presiden Jokowi dan Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto. Karena pemerintah telah bersungguh-sungguh dan berkomitmen sehingga persoalan konflik pertanahan di Jambi bisa terselesaikan dengan baik.
"Terimakasih untuk Presiden Jokowi, Pak Menteri Hadi Tjahjanto atas diterbitkannya sertipikat untuk warga Suku Anak Dalam 113. Warga kini bisa merasa tenang dan aman untuk bermukim dan bekerja. Ikan Baung ini janji dari warga Suku Anak Dalam 113 dan sebagai tanda terimakasih yang tulus dari kami warga Suku Anak Dalam, mohon diterima Pak Menteri,” terangnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemberian sertifikat tanah diharapkan mampu mengurangi konflik masyarakat.
Baca SelengkapnyaSertifikat HPL ini memberikan kepastian terhadap tanah yang merupakan pusako tinggi masyarakat Minangkabau.
Baca SelengkapnyaPenyerahan sertifikat tanah ulayat di Papua ini merupakan yang kedua setelah penyerahan di Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaMenteri ATR/BPN menekankan mendapat perintah dari Presiden Jokowi untuk tidak segan-segan menggebuk mafia tanah.
Baca SelengkapnyaSelain jaminan perlindungan dari mafia tanah, dengan adanya sertifikat, masyarakat dapat meningkatkan perekonomiannya.
Baca SelengkapnyaHadi Tjahjanto memastikan PTSL berjalan sesuai aturan dan bebas dari pungutan liar (pungli).
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta menjaga sertifikat dengan cara memfotocopy-nya, guna mencegah hal tak diinginkan.
Baca SelengkapnyaDi titik terakhir lokasi penyerahan, Menteri ATR/Kepala BPN meriung bersama warga desa di pinggir tebing.
Baca SelengkapnyaSertifikasi tanah juga akan berdampak baik pada pertumbuhan ekonomi kawasan.
Baca SelengkapnyaMenteri Hadi Tjahjanto menilai tanah Ulayat sekarang tidak lagi menjadi tanah tidur, tetapi sudah bangun.
Baca SelengkapnyaMenteri AHY menginstruksikan kepada seluruh jajaran agar terus menggalakkan sertipikasi bagi tanah-tanah wakaf.
Baca SelengkapnyaMenteri ATR/Kepala BPN menyerahkan 279 sertifikat redistribusi tanah secara door to door.
Baca Selengkapnya