Sempat Muntah Darah karena Kelelahan, Ketua KPPS di Samarinda Meninggal
Merdeka.com - Kabar duka kembali datang dari KPPS di wilayah Samarinda, Kalimantan Timur. Wurry Wulansari, ketua KPPS TPS 03 Karang Asam Ulu, Sungai Kunjang, Samarinda, Kalimantan Timur meninggal diduga karena kelelahan.
Wurry merampungkan penghitungan suara di TPS 03 pada Kamis (18/4) pagi, usai azan subuh. Sampai di rumahnya di Jalan Adam Malik di Samarinda, Wurry mulai mengeluh sakit.
"Kami dapatkan informasi dari keluarganya, ibu Wurry memang kelelahan. Juga ada riwayat sakit maag," kata Ketua KPU Kota Samarinda Firman Hidayat, kepada merdeka.com, Jumat (26/4).
-
Kenapa petugas pemilu di Klaten meninggal? Camat Gantiwarno Retno Setyaningsih mengatakan, beberapa hari sebelumnya ia sempat mengeluh sakit. Walau begitu pada hari pemungutan suara, Dewi berada dalam kondisi fit. 'Tapi kan KPPS banyak kerjaannya. Mungkin capek. Beliau punya Riwayat penyakit gula,' kata Retno dikutip dari ANTARA pada Kamis (15/2).
-
Siapa petugas pemilu yang meninggal di Klaten? Di Klaten, Jawa Tengah, seorang petugas KPPS meninggal dunia setelah sempat bertugas di TPS 04 Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno. Ia bernama Dewi Indriyani (43), sebelumnya diketahui bahwa ia memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
-
Bagaimana petugas pemilu di Sleman meninggal? Di Kabupaten Sleman, seorang petugas satuan perlindungan masyarakat (linmas) dilaporkan meninggal dunia sehari setelah mengamankan pemungutan suara Pemilu 2024. Petugas linmas itu bernama Sukidi, bertugas di TPS 1 Bulus Kidul, Candibinangun, Pakem, Sleman.
-
Apa yang terjadi pada ketua KPPS? Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Palembang inisial OS (30) dilarikan ke rumah sakit akibat dibacok petugas Linmas, RV (40).
-
Dimana petugas pemilu di Jateng meninggal? Di Klaten, Jawa Tengah, seorang petugas KPPS meninggal dunia setelah sempat bertugas di TPS 04 Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno.
-
Siapa yang sakit? Ibunda Nia Ramadhani, Chanty Mercia kini tengah terbaring di rumah sakit.
Kepada keluarganya, Wurry mengaku merasa butuh istirahat karena merasa sakit di bagian badannya. Sehari selesai pencoblosan, Wurry berobat jalan sampai delapan hari.
"Almarhummah mengeluh sakit di perut, juga ada radang. Oleh keluarga, dibawa ke klinik dan berobat jalan. Iya, dirawat jalan," ujar Firman.
Namun sepekan berlalu, kondisi ibu tiga balita ini terus menurun. "Tiba-tiba, almarhumah sempat muntah darah, kemudian badannya membiru dan meninggal tadi malam," tambah Firman.
Pagi ini tadi, jenazahnya dimakamkan di Samboja, Kutai Kartanegara. Sebelum Wurry, ada Dany Faturrahman (41), petugas KPPS 03 Sidomulyo yang juga meninggal di rumahnya, Kamis (18/4) lalu, sepulang dari TPS.
"Benar, ini kejadian kedua meninggal. Kami sudah minta kepada semua petugas di lapangan, baik TPS, KPPS dan PPK, ambillah waktu istirahat kalau merasa lelah. Karena sekarang, bukan lagi penghitungan suara tanpa jeda. Boleh istirahat," terang Firman.
"Kami juga koordinasi dengan IDI, untuk memeriksa berkala petugas KPPS, TPS dan PPK. Minimal pemeriksaan tensi. Jadi, untuk almarhumah Ibu Wurry, pagi ini dibawa ke Samboja untuk dimakamkan. Kami akan berikan santunan, meski nilainya tidak banyak," demikian Firman.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satu petugas KPPS bernama Muh Fahriansyah (26) meninggal dunia usai 3 hari dirawat di RS.
Baca SelengkapnyaPetugas KPPS itu sempat dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri dengan keluhan anggota tubuhnya lemas.
Baca SelengkapnyaSalah satu korban adalah seorang mahasiswa yang sudah persiapan untuk ujian skripsi.
Baca Selengkapnya137 Anggota KPPS di Surabaya Jatuh Sakit, 2 Meninggal Dunia
Baca SelengkapnyaDalam proses administrasi nantinya lebih dulu akan diverifikasi ahli waris sebagai penerima santunan.
Baca SelengkapnyaKapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengakui banyak anggotanya yang tugas mengawal pemilu jatuh sakit akibat kelelahan.
Baca SelengkapnyaKepada petugas yang sakit ini pihak KPU juga memberikan fasilitas pengobatan. Fasilitas ini berupa biaya pengobatan dan santunan.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Kesehatan Sulsel Ishaq Iskandar mengungkapkan jumlah petugas KPPS yang sakit jumlahnya terus bertambah.
Baca SelengkapnyaKeduanya meninggal usai melakukan serangkaian proses persiapan pencoblosan.
Baca SelengkapnyaSeorang lagi anggota Kelompok Petugas Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia, Sabtu (17/2).
Baca SelengkapnyaSeorang petugas KPPS di Kabupaten Tangerang, Banten meninggal dunia setelah pingsan saat penghitungan suara di TPS, Rabu (14/2) malam.
Baca SelengkapnyaPetugas yang meninggal dunia akan mendapatkan santunan sebesar Rp36.000.000
Baca Selengkapnya