Seorang ibu cari 2 anaknya yang bekerja di gudang petasan Kosambi ke RS
Merdeka.com - Salah seorang ibu bernama Sari mendatangi RSUD Kabupaten Tangerang untuk mencari dua orang anaknya yang bernama Nilawati dan Uniyah. Dia datang karena kedua anaknya itu karyawan dari gudang petasan yang terbakar di Jalan Raya Salembaran Cengklong, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.
Pantauan merdeka.com di lokasi, Sari datang sekitar pukul 18.30 WIB langsung menuju meja crisis center yang berada di depan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Dia langsung melihat daftar nama korban yang ada di meja crisis center namun kedua nama anaknya tidak ada.
"Anak saya itu dua-duanya (Nilawati dan Uniyah) kakak adik," kata Sari sambil menangis di lokasi, Kamis (26/10).
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Siapa yang menemukan makam ibu dan anak? Sumber: Arkeonews Makam ini ditemukan 2004 selama proyek pembangunan di daerah yang dikenal sebagai pemakaman Romawi kuno di timur kota Ovilava (kini Wels di Austria Hulu).
-
Dimana lokasi kebakaran? Pabrik Mainan Kader adalah pabrik mainan Thailand yang memproduksi boneka mainan dan boneka plastik berlisensi. Mainan-mainan yang diproduksinya ini terutama ditujukan untuk ekspor ke Amerika Serikat dan negara maju lainnya.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Dimana Samosir dan ibunya menghilang? Di tengah danau terdapat pulau besar yang dinamakan Pulau Samosir, yang dipercaya merupakan tempat Samosir dan ibunya menghilang.
-
Siapa yang menjadi korban kebakaran? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan. Namun, saat itu Mufid belum menyadari bahwa pamannya terjebak di tengah api yang berkobar.
Sari mengatakan, bahwa sejak tadi sudah berkeliling ke deret rumah sakit yang menerima korban kebakaran gudang petasan itu. Mulai dari Rumah Sakit BUN dan juga Rumah Sakit Mitra Husada, tetapi nama Nilawati dan Uniyah juga tidak ada.
"Tadi sudah ke BUN dan Mitra, berarti nanti tinggal cari ke Rumah Sakit Kramat Jati," ujarnya sambil terisak.
Sambil berjalan keluar dari Rumah Sakit, Sari sempat bercerita bahwa kedua anaknya baru satu minggu bekerja di pabrik tersebut. Masing-masing anaknya akan diberi upah sebesar Rp 40.000 dengan jam kerja selama sejak pagi hingga sore.
Nila dan Uniyah seharusnya masih berada di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Namun mereka harus bekerja di pabrik itu karena tekanan ekonomi.
"Harusnya SMA, karena ekonominya enggak ada orangtuanya enggak mampu," ucapnya.
Sebelumnya, kebakaran gudang petasan di Jalan Raya Salembaran Cengklong, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang menyebabkan 31 orang korban luka. Tujuh di antaranya kini sedang dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang.
"Tujuh yang dirawat," kata Fauziyah Wulansari Staf Humas RSU Kabupaten Tangerang, Banten.
Tujuh korban itu adalah Nurhayati (20), Atin Puspita dengan luka bakar 80 persen, Lilis (22) dan Siti Fatimah (15) dengan luka bakar 60 persen, kemudian M Khadiman (18) dan Anggi dengan luka bakar 40 persen dan terakhir Sami (35) dengan luka bakar 50 persen.
Untuk diketahui, gudang petasan di Kompleks Pergudangan 99 Jalan Raya Salembaran Cengklong, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, meledak pagi tadi. Puluhan orang terluka dan meninggal dunia. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah tak ada kabar, keluarga melapor ke polisi. Mereka mengirim pesan singkat agar orangtua tidak mencari karena mengaku sudah bahagia.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut motif bunuh diri tersebut masih proses penyelidikan.
Baca SelengkapnyaViral Ibu-ibu Korban Tragedi Kanjuruhan Dihadang Aparat Saat Bertemu Jokowi, Ini Penjelasan Istana
Baca SelengkapnyaKondisi dua balita yang ayahnya simpan jasad bayi dalam freezer.
Baca SelengkapnyaNenek Satikem sempat "dibuang" oleh majikannya ke panti jompo di Bangka Belitung
Baca SelengkapnyaKisah pilu nenek berusia 66 tahun hidupi dua cucu seorang diri.
Baca SelengkapnyaMenurut Sutanto, sumber api saat ini diduga berasal dari rumah ketiga balita yang tewas dalam kebakaran tersebut.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan harus bekerja ekstra untuk bisa mengevakuasi ketiga jasad korban yang berhasil ditemukan.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu dan anak di Kota Palembang meninggal secara mengenaskan.
Baca SelengkapnyaPertemuan Nita dan anak panti terjadi begitu mengharukan. Air mata tak bisa dibendung Polwan berhijab tersebut dan teman-temannya.
Baca SelengkapnyaDari hasil penelusuran si ibu tersebut tidak masuk dalam pendampingan Dinsos bagi mereka yang orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ).
Baca SelengkapnyaKedua korban diketahui tinggal di lantai atas rumah. Wanita hamil itu diketahui hendak menyelamatkan adiknya, namun mereka terjebak di kamar mandi.
Baca Selengkapnya