Sepasang Suami Istri di Garut Jadi Calon Kepala Desa
Merdeka.com - Pemilihan Kepala Desa akan serentak dilaksanakan pada 10 November 2019 nanti. Di Kabupaten Garut menjelang pilkades serentak ini ada hal yang unik. Di Desa Putrajawa, Kecamatan Selaawi calonnya hanya dua orang yang mendaftar dan itu adalah sepasang suami istri atas nama Suparman dan Tini.
Tini bercerita bahwa awalnya ia tidak bermaksud mendaftar sebagai calon kepala desa di wilayahnya, namun sampai hari terakhir pendaftaran hanya suaminya saja yang mendaftar.
"Padahal kan untuk bisa menggelar Pilkades minimal harus ada dua calon dan kalau hanya ada satu maka Pilkadesnya diundur," ujarnya, Kamis (17/10).
-
Apa yang terjadi dengan Pendaftaran calon kepala daerah? Pendaftaran calon kepala daerah telah resmi ditutup. Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Siapa yang mendaftarkan diri sebagai Capres-Cawapres? Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) telah resmi mendaftarkan diri sebagai pasangan Capres-Cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada adalah proses di mana masyarakat memilih pemimpin lokal, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, yang akan memegang kendali atas pemerintahan daerah mereka selama beberapa tahun ke depan.
-
Siapa yang menikah dalam konteks ini? Nagita Slavina Lepas Hijab di Pernikahan Livia Junita, Karyawan Rans, Sementara Rayyanza Penuhi Janji Kasih Kado 'Rumah'
-
Siapa saja yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada memilih beberapa posisi penting yang mencakup: 1. Gubernur dan Wakil Gubernur, 2. Bupati dan Wakil Bupati, 3. Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
Sebelumnya, kata Tini, ia mengaku mendengar kabar bahwa akan ada tiga orang yang mendaftar sebagai kepala desa, termasuk suaminya. Namun hingga akhir pendaftaran hanya suaminya saja yang sudah mendaftar resmi sebagai calon Kepala Desa.
"Sampai mau ditutup pendaftaran belum ada yang mendaftar lagi. Agar Pilkades bisa tetap berlangsung saya akhirnya mendaftar sekitar pukul 11.45 berikut kelengkapan berkas persyaratan saya langsung bawa," katanya.
Saat mendaftar, Tini mengaku tidak memberitahukan kepada suaminya. Setelah ia mendaftar barulah ia memberitahu suaminya.
"Alhamdulillah suami juga memberi dukungan. Saya memang mau juga maju menjadi calon Kepala Desa, enggak disuruh suami," ungkap ibu rumah tangga ini.
Meski saat ini suaminya sudah menjadi rival dalam helaran pemilihan Kepala Desa, Tini mengaku bahwa kehidupan rumah tangganya tetap harmonis. Lebih dari itu, ia pun menyebut bahwa Suparman sering memberi masukan bagaimana cara menghadapi kampanye dan meraih suara. Ia menyebut bahwa tidak sedikit warga yang datang ke rumahnya, baik yang mendukung suaminya atau juga dirinya.
"Saya tidak pernah mempermasalahkan. Mereka mau mendukung saya atau suami juga tidak apa-apa. Dengan seperti ini justru sayang ingin menunjukkan bawa Pilkades di desa saya bisa berjalan dengan lancar dan damai walau beda pilihan. Tidak harus ricuh," jelas ibu tiga anak ini.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Garut Asep Jaelani menyebut bahwa memang tidak ada larangan dalam peraturan, baik Menteri maupun Bupati terkait suami isteri mencalonkan Kepala Desa.
"Dalam Peraturan Bupati Garut Nomor 177 Tahun 2015 dan Nomor 25 Tahun 2017 hanya mengatur warga Negara Indonesia (WNI) yang boleh ikut serta dalam Pilkades. Pemerintah tidak memandang apakah itu suami istri, saudara, bahkan kakak beradik. Pemerintah hanya menjalankan peraturan. Kita buka pendaftaran, ada calon yang masuk, persyaratan lengkap lalu boleh mencalonkan," jelasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Didik Agus dan Gilang Dirga menjadi paslon pertama yang melakukan pendaftaran pada hari kedua.
Baca SelengkapnyaAirin Rachmi Diany dan Ade Sumardi kompak datangi KPU Banten untuk mendaftar menjadi calon gubernur dan calon wakil gubernur di Pilkada Banten
Baca SelengkapnyaPDIP menerima lima pendaftaran bakal Cagub dan Cawagub Jateng
Baca SelengkapnyaAceng menjelaskan alasannya maju sebagai calon Bupati Garut tidak lepas dari adanya dorongan dan aspirasi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPasangan tersebut tiba di Kantor KPU Kabupaten Bekasi sekira pukul 23.00 WIB dengan niat mendaftar Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaDari 24 kabupaten/kota di Sulsel, hanya Pilkada Maros hanya diikuti satu pasangan bakal calon.
Baca SelengkapnyaTiga paslon yakni Tb Luthfie Syam - Cecep Miftahudin, Santoso - Kusnawan dan Gunawan Hasan - Rudi Harianto.
Baca SelengkapnyaBerarti hanya ada paslon Chaidir Syam-Suhartina Bohari yang merupakan petahana maju di Pilkada Maros.
Baca SelengkapnyaSelain itu, hanya ada satu pasangan calon perseorangan (independen) yang memenuhi syarat, yakni di Kabupaten Bojonegoro
Baca SelengkapnyaTiga paslon yang resmi mendaftar itu adalah Aceng Fikri-Dudi Darmawan, Agus Supriyadi-A Miraz MS, dan Agus Muchyidin-Salman Alfarisi
Baca SelengkapnyaSebelum mendaftarkan diri ke KPUD DKI Jakarta, Ridwan Kamil dan Suswono memiliki ritual yang sama.
Baca SelengkapnyaProses tersebut dilakukan pihaknya setelah menerima laporan resmi dari pelapor.
Baca Selengkapnya