Serangan jantung, seorang jemaah haji Indonesia meninggal dunia
Merdeka.com - Seorang jemaah haji Indonesia telah meninggal dunia atas nama Umi Nadiroh Yunus Husen. Almarhumah merupakan jemaah haji yang terdaftar pada Kelompok Terbang (Kloter) SUB05 atau dari Embarkasi Surabaya, Jawa Timur.
“Jemaah wafat usia 76 tahun. Almarhumah dibawa oleh ambulans Hilal Ahmar Arab Saudi ke RS Al Anshor dan meninggal pukul 03.36 WAS,” ungkap Kasi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Madinah dr Edy Supriyatna MKK di Madinah, Arab Saudi, Senin (31/7).
Sementara itu, Kasubsi KKHI Daker Madinah dokter Ika Nurfarida Sholeh mengatakan, almarhum meninggal dunia karena serangan jantung. “Meninggal karena infark miocard akut,” katanya melalui pesan singkat WhatsApp.
-
Apa penyebab utama serangan jantung di usia 60 tahun ke atas? Serangan jantung, atau dalam istilah medis disebut infark miokard, terjadi ketika aliran darah ke jantung tiba-tiba terhambat. Hal ini biasanya disebabkan oleh penumpukan plak dalam arteri koroner. Ketika plak ini pecah, gumpalan darah terbentuk yang dapat memblokir aliran darah, menyebabkan kerusakan atau kematian pada otot jantung.
-
Mengapa serangan jantung lebih rentan di usia 60 tahun ke atas? Pasalnya, usia 60 tahun ke atas memiliki kerentanan yang lebih tinggi terhadap serangan jantung karena berbagai faktor biologis, fisiologis, dan gaya hidup yang terakumulasi seiring waktu.
-
Siapa yang berisiko tinggi mengalami serangan jantung? Seseorang dengan risiko tinggi mengalami serangan jantung mendadak biasanya menunjukkan sejumlah tanda fisik yang bisa kita kenali.
-
Siapa yang paling berisiko jantung bermasalah saat mudik? Stres dan kelelahan dapat menyebabkan timbulnya gangguan irama jantung hingga berhenti berdetak. Saat melakukan perjalanan mudik, sangat mungkin mengalami kurang tidur terutama bagi pengemudi, perubahan pola makan, stres karena lalu lintas yang padat, dan kurangnya waktu istirahat selama perjalanan.
-
Kenapa banyak jamaah haji meninggal? Menurut Gentur, tingginya angka jemaah haji yang meninggal karena jemaah yang diberangkatkan pada tahun ini rata-rata usia lansia. Selain itu kondisi cuaca di Arab Saudi yang panas ekstrem juga berpengaruh terhadap kesehatan jamaah Indonesia.
-
Kapan jemaah haji meninggal? Tercatat per 12 Juli 2024, ada 420 orang jemaah haji asal Indonesia yang meninggal di tanah suci.
Serangan jantung dalam beberapa kasus menyerang jemaah haji Indonesia yang umumnya berusia di atas 60 tahun. Karena itu, ada baiknya jemaah mengenali tanda-tanda serangan jantung supaya ketika dirasakan bisa mencari pertolongan medis terdekat.
Indikasi serangan jantung di antaranya, nyeri dada.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jemaah haji yang meninggal berasal dari Embarkasi Majalengka (KJT) sebanyak 23 orang, sedangakan dari Jakarta-Bekasi (JKS) 69 orang.
Baca Selengkapnya40 jemaah Indonesia tersebut tidak meninggal di satu tempat.
Baca SelengkapnyaLebih dari 50 persen jemaah haji asal Jateng dan DIY yang meninggal dunia disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler.
Baca SelengkapnyaUntuk jemaah hilang saat masa puncak haji yang belum ditemukan hingga kini berjumlah satu orang.
Baca SelengkapnyaPatimah meninggal karena serangan stroke dengan pendarahan pada pukul 01.05 WIB dalam penerbangan dari Kota Jeddah Arab Saudi ke Medan.
Baca SelengkapnyaJumlah jamaah haji yang meninggal pada tahun 2023 ini jauh lebih banyak dibanding tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKemenag melaporkan sebanyak 234 haji Indonesia wafat di Arab Saudi
Baca SelengkapnyaSebanyak 72 jemaah haji asal Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaHingga Minggu (7/7), fase pemulangan jemaah haji gelombang kedua terus berjalan.
Baca SelengkapnyaJemaah atas nama Nurasiah Ladalle meninggal dunia saat akan masuk pemondokan.
Baca SelengkapnyaMbah Harun mengaku bersyukur telah menyempurnakan Rukun Islam
Baca SelengkapnyaBerikut daftar nama jemaah haji yang meninggal dunia di Arab Saudi sampai tanggal 25 Mei 2024.
Baca Selengkapnya