Siswa SMP se-Cilacap Barat surati Jokowi soal jalan dan sekolah rusak
Merdeka.com - Melalui sepucuk surat, dua puluh siswa tingkat SMP se-Cilacap Barat mencurahkan perasaan hati pada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, Sabtu (14/10) di Aula SMP Miftahul Falah, Gandrungmangu. Uniknya, rata-rata isi surat berisi kegundahan hati tentang jalan menuju sekolah yang becek dan atap sekolah yang bocor saat hujan.
Ada siswa yang mengeluh tidak memiliki lapangan yang luas sehingga setiap upacara harus berhimpitan, dan ada pula siswa yang curhat tiap pagi mesti menempuh perjalanan sejauh lima kilometer melewati jalan yang layaknya kubangan kerbau.
Menulis surat pada Presiden secara serempak itu bagian dari kegiatan SMP Miftahul Falah Gandrungmangu agar siswa membiasakan diri untuk mengekspresikan diri secara kreatif lewat tulis menulis. SMP Miftahul Falah sendiri merupakan sekolah rintisan di ujung utara-barat kecamatan Gandrungmangu. Infrastruktur sekolah jauh dari kata ideal, lapangan berbagi dengan rumpun bambu, berdekatan dengan jembatan karanganyar yang rawan ambrol dan kerap alami banjir saat sungai yang berlokasi 5 meter dari sekolah meluap sebab hujan.
-
Kenapa Jokowi gerah dengan jalan rusak di Lampung? Kerusakan Jalan di Lampung cukup parah hingga viral di media sosial.
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Kenapa warga demo jalan rusak? 'Ke mana uang pajak kami? Ke mana uang pajak kami? Bertahun-tahun kami merasakan jalan rusak yang seperti ini,' seru sang orator dalam sebuah video yang diunggah lewat Instagram @merapi_uncover.
-
Apa yang rusak di jalan tersebut? 'Kami meminta agar segera dibangun jalan dari Dusun Juron sampai Dusun Dawung, karena ini adalah akses yang paling penting bagi warga kedua dusun. Terutama masalah anak sekolah yang harus mereka perhatikan. Kalau mereka pakai matic, kondisi jalan yang licin berbahaya bagi mereka,' kata Sugiyanto, warga Desa Pandanharum, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (5/2).
-
Dimana jalan rusak itu berada? Rombongan Bupati Grobogan yang melintasi Desa Pandanharum, Kecamatan Gabus, Grobogan, dihadang oleh warga.
-
Kenapa anak stres karena pelajaran? Anak-anak sering kali menghadapi rutinitas sekolah yang padat, termasuk tuntutan nilai akademis yang tinggi. Hal ini dapat menyebabkan stres karena mereka harus menyeimbangkan kegiatan sekolah dengan kegiatan lain seperti les privat, kegiatan ekstrakurikuler, dan tugas rumah yang banyak.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Muttaqin Subroto mengatakan kegiatan menulis surat ditujukan agar siswa bisa memaknai lingkungan sekitarnya dan perasaan-perasaan mereka lewat tulis menulis. Kegiatan ini diikuti oleh 5 sekolah di wilayah Cilacap Barat mulai dari kecamatan Gangdrungmangu, Karang Pucung, Sidareja, Cipari dan Kedungreja. Dipilihnya surat buat Jokowi, agar siswa sekaligus dapat membayangkan mencurahkan keluh kesahnya pada orang nomor satu di Indonesia ini.
"Ini bagian dari kegiatan bulan bahasa yang jatuh di bulan Oktober ini. Saya juga tak menyangka siswa banyak bercerita tentang keadaan jalanan di sebagian wilayah cilacap yang becek dan fasilitas sekolah yang apa adanya. Setidaknya kegiatan ini melatih siswa agar bersikap kritis sejak dini dan tak takut mengutarakan pendapat," ujarnya pada Merdeka.com, Sabtu (14/10).
Di salah satu sepucuk surat yang ditulis siswi SMP Miftahul Falah kelas IX, Laela Mutmainah menulis ia harus berjalan kaki dari tempat tinggalnya ke sekolah yang berjarak 5 km. Ia mengeluh mesti melewati jalan yang becek dan berlubang. Ia juga menggambarkan keadaan sekolahnya yang sempit dan kerap bocor saat hujan datang.
"Harapan kami adalah semoga sekolahanku menjadi lebih mau layaknya seperti sekolahan yang berada di keramaian," tulisnya.
Kegiatan menulis surat untuk Jokowi secara massal ini juga diisi dengan melukis secara langsung potret wajah Presiden Joko Widodo oleh Arfiyan Harfi. Ia melukis potret Jokowi dengan bahan cat air di atas kertas. Alfiyan sendiri merupakan pengajar Seni Budaya di MA Mafda Cipari yang belum lama ini mendapat penghargaan Top 3 Plein Air International Watercolour Society di Yogyakarta.
"Melihat surat-surat yag ditulis siswa, mereka nampak kritis dan mengatakan perasaannya secara lugu," ujar Alfiyan.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi masyarakat setempat masih belum sejahtera karena belum teraliri listrik dengan baik. Kondisi ini diperparah dengan jalan yang berbatu dan berlumpur.
Baca SelengkapnyaPengendara yang lewat kerap tergelincir karena jalan menjadi kubangan lumpur. Anak-anak sekolah pun terpaksa melepas sepatu saat melintas.
Baca SelengkapnyaSiswa SD Negeri Bugel Kulon Progo harus rela mengungsi ke rumah warga karena sekolahnya terdampak pembangunan JJLS.
Baca SelengkapnyaSetiap hari anak-anak di kampung ini harus bertaruh nyawa untuk menuju sekolah menggunakan rakit, lantaran tak ada akses jembatan.
Baca SelengkapnyaRombongan Turdes Kemerdekaan yang dipimpin Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor telah sampai di titik lokasi pertama, tepatnya di SMAN 1 Tabunganen
Baca SelengkapnyaTidak jauh dari rumah presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), warga Cikeas nekat menanam pohon pisang di tengah jalan yang rusak.
Baca SelengkapnyaAnak-anak terpaksa digendong warga agar sepatu dan baju mereka tidak basah saat melintasi sungai Regoyo.
Baca SelengkapnyaSelama ada pemblokiran tersebut, pengguna jalan lintas Sarolangun yang akan menuju ke Jambi belum bisa melintas.
Baca SelengkapnyaWarga di kampung di Cianjur mengeluhkan jika mereka belum memiliki akses listrik yang memadai.
Baca SelengkapnyaKegiatan belajar mengajar (KBM) tanpa meja kursi di sekolah itu sudah berlangsung lebih dari dua tahun.
Baca SelengkapnyaSering dilewati truk pengangkut material proyek, dampak buruk dirasakan masyarakat dan lingkungan di Sumedang
Baca SelengkapnyaTidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.
Baca Selengkapnya