Sitor Situmorang, penyair Soekarnois itu tutup usia
Merdeka.com - Kabar duka datang dari Apeldoorn, Belanda. Sastrawan angkatan 1945 terakhir yang dikenal sangat Soekarnois, Sitor Situmorang, tutup usia diusianya ke 91 tahun. Ucapan bela sungkawa pun mengalir deras, diantaranya di situs jejaring sosial atas wafatnya sastrawan kelahiran Harianboho, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, 2 Oktober 1923 itu.
Seperti ucapan belasungkawa yang ditulis cerpenis Agus Noor lewat akun Twitternya @Agus_Noor yang menulis "Bagiku Sitor tak pernah mati. Ia adalah segala hal yang dikekalkan #pagi."
Ucapan belasungkawa juga datang dari putri mendiang Presiden RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Alissa Wahid. Lewat akun Twitternya @AlissaWahid dia menulis, "Selamat jalan Sitor Situmorang.. jejakmu abadi pada pecinta kedalaman kata-kata di ini negeri."
-
Siapa yang dirayakan di Hari Puisi Indonesia? Hari Puisi Indonesia yang diperingati setiap tanggal 26 Juli merupakan momen bersejarah yang diinisiasi untuk menghormati salah satu maestro puisi Indonesia, Chairil Anwar.
-
Kapan Amir Sutarga meninggal? Tepat setahun setelah ia menerima penghargaan itu, yaitu pada 1 Juni 2013, Amir menghembuskan nafas terakhir dan dimakamkan di Pandeglang, Banten.
-
Kapan Cornel Simanjuntak meninggal? Ia wafat pada 15 September 1946 di usia yang cukup muda yaitu 25 tahun. Konon, peluru yang bersarang di kakinya saat perang melawan tentara Inggris itu masih ada saat ia wafat.
-
Siapa yang meninggal? Meskipun ia berjanji akan mengunggah video Kamari mukbang alias makan lagi, Papa Dali sudah pergi selamanya tanpa memenuhi janjinya.
Sitor dilahirkan dengan nama Raja Usu. Dia menempuh pendidikan di HIS di Balige dan Sibolga serta Mulo di Tarutung kemudian AMS di Batavia (kini Jakarta). Pada 1950-1952, Sitor sempat berkelana ke Amsterdam dan Paris.
Selanjutnya, ia memperdalam ilmu sinematografi di Universitas California pada tahun 1956-1957. Pakar sastra Indonesia asal Belanda, Andries Hans Teeuw, menyebutkan bahwa Sitor Situmorang menjadi penyair Indonesia terkemuka setelah meninggalnya Chairil Anwar.
Sitor menjadi semakin terlibat dalam ideologi perjuangan pada akhir tahun 1950-an dan awal 1960-an, sebagai pengagum Presiden Soekarno, benar-benar melepaskan kesetiaanya kepada Angkatan 45 khususnya Chairil Anwar, pada masa ini.
Ia pernah menetap di Singapura (1943), Amsterdam (1950-1951), Paris (1951-1952), dan pernah mengajar bahasa Indonesia di Universitas Leiden, Belanda (1982-1990) dan bermukim di Islamabad, Pakistan (1991) dan Paris.
Karya-karyanya Sitor di antaranya
Surat Kertas Hijau, kumpulan puisi (1954)
Jalan Mutiara, drama (1954)
Dalam Sajak, kumpulan puisi (1955)
Wajah Tak Bernama, kumpulan puisi (1956)
Rapar Anak Jalang (1955)
Zaman Baru, kumpulan puisi (1962)
Pangeran, kumpulan cerpen (1963)
Sastra Revolusioner, kumpulan esai (1965)
Dinding Waktu, kumpulan puisi (1976)
Sitor Situmorang Sastrawan 45, Penyair Danau Toba, otobiografi (1981)
Danau Toba, kumpulan cerpen (1981)
Angin Danau, kumpulan puisi (1982)
Bunga di Atas Batu, kumpulan puisi (1989)
Toba na Sae (1993) dan Guru Somalaing dan Modigliani Utusan Raja Rom, sejarah lokal (1993).
Rindu Kelana, kumpulan puisi (1994) (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria berdarah Batak ini sudah malang melintang di dunia sastra maupun jurnalistik yang menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Baca SelengkapnyaTanggal ini dipilih untuk memperingati hari lahir sang penyair, yang telah memberikan kontribusi besar dalam dunia sastra Indonesia.
Baca SelengkapnyaTokoh seniman kondang ini adalah orang pertama yang mengenalkan modernitas seni rupa Indonesia dalam konteks kondisi nyata bangsa Indonesia saat itu.
Baca SelengkapnyaSosok Amir Hamzah, sastrawan asal Langkat dengan segudang karyanya dan dinobatkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional
Baca SelengkapnyaSalah satu alasan keluar dari PDIP, Maruarar ingin mengikuti langkah Jokowi
Baca SelengkapnyaAyah Bimbim Slank, Sidharta M Soemarno menghembuskan napas terakhirnya pada Senin (4/3) malam.
Baca SelengkapnyaBergelar 'Datuk Mangku Adat' putra asal Kabupaten Banjar ini cukup berpengalaman dalam bidang kesenian di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSang ayah meninggal dunia dalam keadaan tenang tanpa merasakan sakit dan dikelilingi keluarga tercinta.
Baca SelengkapnyaKarya W.R Soepratman begitu signifikan dalam sejarah kemerdekaan Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaKumpulan puisi cinta tanah air karya penyair-penyair ternama.
Baca SelengkapnyaKabar duka menyelimuti Bimbim Slank lantaran sang ayah meninggal dunia pada Senin (4/3).
Baca SelengkapnyaMaruarar menjelaskan keputusannya mundur tak lepas dari masukan dari sang ayah yang juga pendiri PDIP, Sabam Sirait.
Baca Selengkapnya