Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sitor Situmorang, penyair Soekarnois itu tutup usia

Sitor Situmorang, penyair Soekarnois itu tutup usia Foto Sitor Situmorang. ©2014 Merdeka.com/http://idwriters.com

Merdeka.com - Kabar duka datang dari Apeldoorn, Belanda. Sastrawan angkatan 1945 terakhir yang dikenal sangat Soekarnois, Sitor Situmorang, tutup usia diusianya ke 91 tahun. Ucapan bela sungkawa pun mengalir deras, diantaranya di situs jejaring sosial atas wafatnya sastrawan kelahiran Harianboho, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, 2 Oktober 1923 itu.

Seperti ucapan belasungkawa yang ditulis cerpenis Agus Noor lewat akun Twitternya @Agus_Noor yang menulis "Bagiku Sitor tak pernah mati. Ia adalah segala hal yang dikekalkan #pagi."

Ucapan belasungkawa juga datang dari putri mendiang Presiden RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Alissa Wahid. Lewat akun Twitternya @AlissaWahid dia menulis, "Selamat jalan Sitor Situmorang.. jejakmu abadi pada pecinta kedalaman kata-kata di ini negeri."

Sitor dilahirkan dengan nama Raja Usu. Dia menempuh pendidikan di HIS di Balige dan Sibolga serta Mulo di Tarutung kemudian AMS di Batavia (kini Jakarta). Pada 1950-1952, Sitor sempat berkelana ke Amsterdam dan Paris.

Selanjutnya, ia memperdalam ilmu sinematografi di Universitas California pada tahun 1956-1957. Pakar sastra Indonesia asal Belanda, Andries Hans Teeuw, menyebutkan bahwa Sitor Situmorang menjadi penyair Indonesia terkemuka setelah meninggalnya Chairil Anwar.

Sitor menjadi semakin terlibat dalam ideologi perjuangan pada akhir tahun 1950-an dan awal 1960-an, sebagai pengagum Presiden Soekarno, benar-benar melepaskan kesetiaanya kepada Angkatan 45 khususnya Chairil Anwar, pada masa ini.

Ia pernah menetap di Singapura (1943), Amsterdam (1950-1951), Paris (1951-1952), dan pernah mengajar bahasa Indonesia di Universitas Leiden, Belanda (1982-1990) dan bermukim di Islamabad, Pakistan (1991) dan Paris.

Karya-karyanya Sitor di antaranya

Surat Kertas Hijau, kumpulan puisi (1954)

Jalan Mutiara, drama (1954)

Dalam Sajak, kumpulan puisi (1955)

Wajah Tak Bernama, kumpulan puisi (1956)

Rapar Anak Jalang (1955)

Zaman Baru, kumpulan puisi (1962)

Pangeran, kumpulan cerpen (1963)

Sastra Revolusioner, kumpulan esai (1965)

Dinding Waktu, kumpulan puisi (1976)

Sitor Situmorang Sastrawan 45, Penyair Danau Toba, otobiografi (1981)

Danau Toba, kumpulan cerpen (1981)

Angin Danau, kumpulan puisi (1982)

Bunga di Atas Batu, kumpulan puisi (1989)

Toba na Sae (1993) dan Guru Somalaing dan Modigliani Utusan Raja Rom, sejarah lokal (1993).

Rindu Kelana, kumpulan puisi (1994) (mdk/mtf)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Lebih Dekat Sosok Sitor Situmorang, Penulis dan Wartawan Indonesia Asal Samosir
Mengenal Lebih Dekat Sosok Sitor Situmorang, Penulis dan Wartawan Indonesia Asal Samosir

Pria berdarah Batak ini sudah malang melintang di dunia sastra maupun jurnalistik yang menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Baca Selengkapnya
26 Juli: Peringatan Hari Puisi Indonesia, Berikut Sejarah dan Tujuannya
26 Juli: Peringatan Hari Puisi Indonesia, Berikut Sejarah dan Tujuannya

Tanggal ini dipilih untuk memperingati hari lahir sang penyair, yang telah memberikan kontribusi besar dalam dunia sastra Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mengenal Lebih Dekat Sindoedarsono Soedjojono, Bapak Seni Rupa Modern Indonesia Asal Kisaran Sumatera Utara
Mengenal Lebih Dekat Sindoedarsono Soedjojono, Bapak Seni Rupa Modern Indonesia Asal Kisaran Sumatera Utara

Tokoh seniman kondang ini adalah orang pertama yang mengenalkan modernitas seni rupa Indonesia dalam konteks kondisi nyata bangsa Indonesia saat itu.

Baca Selengkapnya
Sosok Amir Hamzah, Sastrawan Asal Langkat Bergelar Pahlawan Nasional
Sosok Amir Hamzah, Sastrawan Asal Langkat Bergelar Pahlawan Nasional

Sosok Amir Hamzah, sastrawan asal Langkat dengan segudang karyanya dan dinobatkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional

Baca Selengkapnya
Maruarar Sirait Akui Temui Jokowi di Istana Sebelum Kembalikan KTA PDIP, Ini yang Dibahas
Maruarar Sirait Akui Temui Jokowi di Istana Sebelum Kembalikan KTA PDIP, Ini yang Dibahas

Salah satu alasan keluar dari PDIP, Maruarar ingin mengikuti langkah Jokowi

Baca Selengkapnya
Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Bimbim Slank Berduka
Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Bimbim Slank Berduka

Ayah Bimbim Slank, Sidharta M Soemarno menghembuskan napas terakhirnya pada Senin (4/3) malam.

Baca Selengkapnya
Kisah Hidup Adjim Arijadi, Nyebur di Dunia Kesenian hingga Dinobatkan jadi Bapak Teater Modern Kalsel
Kisah Hidup Adjim Arijadi, Nyebur di Dunia Kesenian hingga Dinobatkan jadi Bapak Teater Modern Kalsel

Bergelar 'Datuk Mangku Adat' putra asal Kabupaten Banjar ini cukup berpengalaman dalam bidang kesenian di Indonesia.

Baca Selengkapnya
8 Fakta Ayah Ira Wibowo yang Meninggal Dunia di Usia 94 Tahun, Bukan Sosok Sembarangan
8 Fakta Ayah Ira Wibowo yang Meninggal Dunia di Usia 94 Tahun, Bukan Sosok Sembarangan

Sang ayah meninggal dunia dalam keadaan tenang tanpa merasakan sakit dan dikelilingi keluarga tercinta.

Baca Selengkapnya
19 Maret 1903: Lahirnya W.R Soepratman, Pencipta Lagu Indonesia Raya
19 Maret 1903: Lahirnya W.R Soepratman, Pencipta Lagu Indonesia Raya

Karya W.R Soepratman begitu signifikan dalam sejarah kemerdekaan Republik Indonesia.

Baca Selengkapnya
Contoh Puisi Cinta Tanah Air Karya Penyair Terkenal yang Menyentuh Hati
Contoh Puisi Cinta Tanah Air Karya Penyair Terkenal yang Menyentuh Hati

Kumpulan puisi cinta tanah air karya penyair-penyair ternama.

Baca Selengkapnya
Tinggal Kenangan, Intip Potret Kebersamaan Bimbim Slank dengan Mendiang Ayah
Tinggal Kenangan, Intip Potret Kebersamaan Bimbim Slank dengan Mendiang Ayah

Kabar duka menyelimuti Bimbim Slank lantaran sang ayah meninggal dunia pada Senin (4/3).

Baca Selengkapnya
Maruarar Kenang Pesan Sabam Sirait Sebelum Pamit dari PDIP: Bela Pak Jokowi, Dia Orang Baik dan Benar
Maruarar Kenang Pesan Sabam Sirait Sebelum Pamit dari PDIP: Bela Pak Jokowi, Dia Orang Baik dan Benar

Maruarar menjelaskan keputusannya mundur tak lepas dari masukan dari sang ayah yang juga pendiri PDIP, Sabam Sirait.

Baca Selengkapnya