Soal isu SARA di Pilgub DKI, Buya Syafii sebut jangan membajak Tuhan
Merdeka.com - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Syafii Maarif ditemui petahana Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat di rumahnya yang berada di kawasan Nogotirto, Sleman, DIY, Kamis (2/3) malam. Dalam pertemuan itu, Syafii Maarif dan Djarot sempat membincangkan beberapa hal terkait Pilkada DKI Jakarta putaran ke 2.
Salah satu pokok perbincangan terkait Pilkada DKI Jakarta adalah isu SARA yang terus dimunculkan oleh sejumlah pihak. Salah satu dampaknya adalah muncul spanduk bertuliskan larangan mensalatkan jenazah yang mendukung penista agama di beberapa masjid.
Menanggapi hal tersebut Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini menuturkan pemasangan spanduk di beberapa masjid seharusnya tidak usah dibuat. Sebab perbuatan itu, lanjut Syafii Maarif merupakan perbuatan sia-sia.
-
Apa yang dikatakan Sohibul Iman tentang Pilgub Jakarta? “Enggak ada masalah. Dalam pertandingan nggak usah takut ya kan, ya kita bertanding aja. Insyaalah kita siap bertarung secara supportive, secara fair, insyaalah,“ kata Sohibul di Grand Sahid Hotel, Jakarta, Selasa (25/6).
-
Apa saja isu di Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Apa sikap Muhammadiyah terkait pilpres? Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah menyampaikan sikap politik terkait Pilpres 2024 besok.
-
Apa yang dikatakan Abu Bakar Ba'asyir tentang pilpres? Ba'asyir menyebut bahwa pilpres itu bukanlah ideologi, melainkan sebagai alat. Sehingga, bila tujuan mengikuti pilpres untuk membela Islam itu diperbolehkan.
-
Apa yang dilakukan Sudaryono untuk Pilgub Jateng? Salah satu sosok yang dinilai paling awal menyoalisasikan diri sebagai bakal Calon Gubernur Jateng adalah Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah Sudaryono.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
"Itu pekerjaan orang-orang yang tak ada kerjaan. Jangan membajak Tuhan. Itu orang putus asa yang kemudian orang itu menjadi kalap. Janganlah seperti itu," ungkap Syafii Maarif.
Sedangkan Djarot mengatakan bahwa dirinya akan melaksanakan salat di masjid-masjid yang memasang spanduk-spanduk bernada SARA. Menurut Djarot, pemasangan spanduk larangan mensalatkan jenazah pendukung penista agama di sejumlah masjid merupakan cara yang dangkal dan tak elegan.
"Jangan nakut-nakutin warga dengan yang begituan. Jangan gertak-gertak warga pakai cara itu. Tentukan saja pilihannya pada 19 April mendatang," terang Djarot.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meminta maaf di momen Nisfu Syaban akan melengkapi keberkahan yang turun di malam kemuliaan tersebut.
Baca SelengkapnyaWarga juga diingatkan untuk selalu berbuat baik dalam bentuk apapun
Baca SelengkapnyaCak Imin berharap agar Tim Hukum Nasional (THN) AMIN bisa sukses dalam sidang sengketa tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Umpatan belimbing sayur yang dialamatkan kepada Gibran pun sirna.
Baca SelengkapnyaTahukah Anda siapa yang pertama kali mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di dunia ini?
Baca SelengkapnyaPembunuh Tetangga di Ogan Ilir Ngaku Didatangi dalam Mimpi: Korban yang Minta Maaf
Baca SelengkapnyaKiai muda ini sangat digemari jemaahnya karena ceramah yang ia sampaikan.
Baca SelengkapnyaIndef menilai semua cita-cita tersebut bisa terwujud. Namun, konsekuensinya Prabowo-Gibran harus berusaha ekstra untuk mewujudkannya.
Baca SelengkapnyaMahfud menjelaskan, MK sebenarnya bisa memberikan keputusan berani yaitu membatalkan hasil Pemilu curang.
Baca Selengkapnya