Soal Reklamasi, Gubernur Bali Mengadu ke JK dan Marahi Dirut Pelindo III
Merdeka.com - Gubernur Bali Wayan Koster mengaku sempat marah kepada PT Pelindo III mengenai proyek reklamasi di Pelabuhan Benoa. Dia juga mengadu ke Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengenai persoalan tersebut. Selanjutnya tanggal 28 Agustus 2019 kemarin, Koster menunjukkan kepada JK mengenai lahan reklamasi. Dari situ, JK lantas menelepon Direktur Pelindo III.
"Saya lapor kepada beliau (JK), saya lagi marah pada Pelindo karena dia tidak tertib menjalankan reklamasi akibatnya mangrove mati. Selesai acara balik lagi nganter ke Bandara Ngurah Rai di mobil saya tunjukkan yang di kiri sebelahnya (Restoran) Akame. Beliau (JK) kaget kok jadi begini. Itu komentarnya Bapak Wapres," kata Koster di Denpasar, Bali, Senin (2/9).
"Jadi beliau (JK) langsung menanyakan, siapa yang melaksanakannya. Beliau langsung telepon Dirut (Pelindo) langsung dan (Dirut) Pelindo langsung mengakui kesalahannya serta minta maaf. Pelindo memerintahkan Dirut untuk menghadap saya 28 Agustus sore, beliau (Dirut Pelindo III) menghadap saya," sambung Koster.
-
Apa yang Megawati minta ke Gubernur Bali terkait krisis air? Megawati meminta Provinsi Bali tidak hanya berfokus kepada urusan pariwisata saja. Sebab, pemerintah setempat juga harus memikirkan bagaimana keberlangsungan hidup rakyatnya sendiri.
-
Apa yang dibahas oleh industri pariwisata Bali saat bertemu Pj Gubernur? Selain membicarakan sejumlah isu di bidang pariwisata, pertemuan yang berlangsung di Ruang Adi Sabha Kantor Gubernur Bali itu juga membahas mekanisme pungutan wisatawan mancanegara (wisman) yang mulai diberlakukan 14 Februari 2024.
-
Apa usulan Bamus Betawi tentang gubernur Jakarta? 'Kita sudah berembuk di dalam internal majelis adat, ada empat usulan itu. Yang pertama tentang susunan pemerintahan. Kita mengusulkan agar gubernur dan wakil gubernur ditunjuk oleh presiden,' kata Oding saat dihubungi merdeka.com, Kamis (7/12).
-
Apa yang terjadi di Bali? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Kenapa PKB mendukung Wayan Koster? 'Kita dukung Pak Wayan Koster. Berdasarkan laporan dari DPW PKB Bali komunikasi sangat baik,' ujarnya
-
Apa kerusakan akibat gempa di Bali? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung.'Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh,' kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
Koster juga menjelaskan, Dirut Pelindo III kemudian menemuinya dan meminta maaf serta mengakui semua kesalahan. "Dia (Dirut Pelindo III) mengakui kesalahannya, karena dia mengaku kesalahan saya meminta agar Dirut Pelindo mengungkapkan kesalahannya kepada masyarakat Bali dan dia siap," ujar Koster.
Kemudian Koster meminta reklamasi di dumping 1 dan 2 untuk dihentikan sementara, serta meminta Pelindo III untuk menata kawasan tersebut dengan baik sehingga tidak mengganggu aliran air dan populasi mangrove terjaga.
"Sekarang air kan (tidak) bisa masuk mana bisa hidup mangrovenya. Menanam mangrove kalau tidak ada perawatan mana bisa hidup," ujarnya.
Koster juga meminta secepatnya kepada Pelindo III agar menata kembali dumping 1 dan 2 dan juga merevisi Rencana Induk Pengembangan (RIP) kawasan di Pelabuhan Benoa.
"Semua Pelindo setuju. Secepatnya hari ini sedang dibahas di Kemenko Maritim. Prinsipnya harus semua mengikuti surat Gubernur dan Pelindo setuju mengakui kesalahannya," jelas Koster.
"Dumping 1 dan 2 yang sudah di reklamasi itu harus ditata ulang dan nanti kalau sudah selesai harus dijadikan kawasan terbuka hijau tidak boleh dibangun fasilitas pariwisata. Semua setuju karena perintahnya Wapres. Pelindo tidak boleh mengembangkan bisnis di situ hanya mengurus Pelabuhan saja," tegas Koster.
Koster juga memaparkan, mengenai surat resmi yang dikirimkan kepada Pelindo III sudah mendapatkan respons positif semua pihak.
Menurut Koster, kalau dari segi produk hukum untuk pelaksanaan reklamasi yang dilakukan oleh Pelindo di dumping 1 dan 2 itu memenuhi syarat dan sudah diproses tahun 2012 sampai 2017. Sebelum dia menjadi Gubernur Bali. Karena Koster menjadi Gubernur tanggal 5 September tahun 2018.
Selanjutnya program reklamasi tersebut sudah berjalan, tetapi dalam pelaksanaannya terjadi pelanggaran tidak sesuai dengan tata laksana yang harus memenuhi syarat dalam RIP Pelabuhan Benoa.
"Dan Amdal-nya harus membangun tanggul penahan lebih dulu, yang kedua kedua harus dipasangin slit screen (atau) penyaring air. Tapi dua-duanya sudah diatur di dalam RIP-nya kemudian di Amdal-nya tidak dilaksanakan," ungkap Koster.
"Akibatnya reklamasi dilakukan di dumping 1 dan 2 tanah meluber ke mana-mana. Masuk ke wilayah mangrove sehingga mangrove mati 17 hektare. Kalau sekarang dibenarin mana bisa, kalau airnya masih mengandung kotoran," tegas Koster.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wayan Koster diperiksa pada Rabu (3/1) sekitar pukul 10.00 WITA.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur Bali sekaligus Ketua DPD PDI-Perjuangan (PDIP) Bali, Wayan Koster diperiksa oleh Polda Bali.
Baca SelengkapnyaBeredar video rencana pembangunan tol bawah laut yang menghubungkan Jawa dan Bali.
Baca SelengkapnyaMenurut Koster, ciri-ciri daerah wisata yakni lingkungannya hijau, indah dan indah.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri menyinggung pengelolaan pariwisata Bali yang tidak terkontrol.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur Bali dan sekaligus Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster diperiksa Polda Bali, Rabu (3/1). Dia diperiksa terkait laporan dugaan korupsi.
Baca SelengkapnyaKoster dan Heru Budi meneken perjanjian kerja sama pengembangan provinsi daerah dan peningkatan pelayanan publik.
Baca SelengkapnyaUsulan tersebut diajukan oleh Bupati Kepulauan Seribu Junaedi kepada Heru Budi Hartono.
Baca SelengkapnyaWayan Koster diperiksa oleh Polda Bali. Dia diperiksa terkait laporan dugaan korupsi.
Baca SelengkapnyaDampak dari penurunan baliho pasangan Capres-cawapres tersebut kini mendapat sorotan tajam publik
Baca SelengkapnyaKR mengklaim uang yang dimintanya pada AN untuk kepentingan adat dan budaya.
Baca SelengkapnyaRK percaya, selama reklamai tidak merusak lingkungan, maka hal itu menjadi sesuatu yang baik seperti dicontohkan negara maju lainnya.
Baca Selengkapnya