Sopir di Musi Rawas Buat Laporan Palsu Ditembak saat Antar Sawit, Ini Motifnya
Merdeka.com - Seorang sopir pengangkut kelapa sawit, ST, membuat laporan palsu ditembak orang tak dikenal. Motifnya ternyata lantaran kesal jalan hancur sehingga menyulitkan berkendara dan memakan waktu lebih lama.
Namun, Polisi menghentikan kasus ini dan menerima permintaan maaf pelaku.
Awalnya dia datang ke Polres Musi Rawas, Sumatera Selatan, untuk mengadukan kejadian yang menimpanya, Kamis (23/2). Dia bercerita satu malam sebelumnya ia ditembak OTD saat melintas dengan sebuah truk mengangkut kelapa sawit di Jalan Trans Subur, Kelurahan Muara Lakitan, Musi Rawas.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Siapa yang melaporkan kasus ini? Pembeli dan korban pengeroyokan saat saat jual beli mobil, Ahmad Paisal Siregar melaporkan penjual R Acoka ke Polres Metro Jakarta Timur karena diduga telah melakukan penipuan sekaligus penganiayaan massal.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Bagaimana kasus viral membuat polisi bergerak? Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Apa yang dilakukan polisi pada korban? Sesampainya di ruangan, pintu malah dikunci dari dalam'Sedangkan kedua teman korban menunggu di ruangan lainnya, singkat cerita di ruang tersebut terjadi dugaan tindak pencabulan itu,' kata KBO Satreskrim Polres Belitung, IPDA Wahyu Nugroho dalam konferensi pers di Polres Belitung.
Saat melapor, ia menunjukkan luka memar dan berlobang di dadanya serta peluru. Polisi pun bergerak cepat menyelidiki kasus ini dengan tujuan meringkus pelaku.
Dari hasil olah TKP dan penyelidikan, penyidik menemukan banyak kejanggalan, seperti keterangan pelaku yang berubah-ubah. Alhasil disimpulkan bahwa laporan itu palsu dan dikuatkan dengan pengakuan pelaku.
Kapolres Musi Rawas AKBP Danu Agus Purnomo menjelaskan, pelaku merekayasa peristiwa itu sedemikian rupa agar benar adanya. Seperti luka di dada dan penemuan peluru.
"Ternyata pelaku membuat laporan palsu, itu baru diakuinya setelah dilakukan pemeriksaan terus menerus," ungkap Danu, Jumat (17/3).
Dari pengakuan, laporan palsu itu ia buat karena kesal jalanan menuju pabrik untuk mengangkut kelapa sawit rusak parah. Saat hujan, jalanan tak bisa dilalui sehingga ia harus menginap di mobil seraya menunggu jalan sedikit kering.
Jika pun jalan dapat dilalui, jarak tempuh menuju pabrik memakan waktu 4 jam lantaran kendaraan tak bisa berkecepatan tinggi. Sementara seusai mengantar sawit, truknya sulit keluar sehingga harus kembali bermalam di mobil.
"Kondisi jalan seperti itu membuatnya jarang berkumpul dengan keluarga. Karena itulah ia kesal lalu membuat laporan palsu pura-pura ditembak orang," kata dia.
Terkait luka di dada pelaku, Danu menyebut bukan karena ditembak, melainkan akibat terkena kayu saat ia membersihkan jalan. Meski demikian, pihaknya melakukan restorative justice terhadap pelaku dengan pernyataan maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya kembali.
Kejadian ini menjadi pelajaran bagi warga agar tidak sembarang membuat laporan palsu yang memicu ketidakstabilan keamanan.
"Jangan menimbulkan provokasi dan keresahan masyarakat," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Total, dua orang saksi dimintai keterangan terkait kasus ini, termasuk terlapor.
Baca SelengkapnyaPelaku yang berboncengan kemudian mendahului korban dari kiri
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula dari klaim polisi yang mengenakan pakaian preman sedang melakukan razia.
Baca SelengkapnyaPengendara pajero sempat memberi klakson panjang kepada pemotor
Baca SelengkapnyaAnggota polisi, Brigpol BR ditangkap Propam Polres Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan karena menganiaya seorang petani saat razia ilegal.
Baca SelengkapnyaPolisi mengatakan bahwa video itu sebenarnya berawal dari kecelakaan lalu lintas
Baca SelengkapnyaKonten yang disebarkan R dengan narasi pendemo ditusuk aparat adalah hoaks.
Baca SelengkapnyaBaku tembak antara pelaku dan polisi terus terjadi saat kejar-kejaran.
Baca SelengkapnyaKorban yang ditembak berinisial berinisial IDB (43) dan pelurunya tepat mengenai bagian belakang atas kepala korban.
Baca SelengkapnyaDiduga kedua kendaraan terlibat cekcok sebelumnya hingga pelaku bak koboi menodongkan diduga senpi.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca Selengkapnya