Sosiolog Bicara Cara Ampuh Berantas Judi Online di Masyarakat
Fenomena Judi online memunculkan dampak yang mengkhawatirkan
Fenomena Judi online memunculkan dampak yang mengkhawatirkan
Sosiolog Bicara Cara Ampuh Berantas Judi Online di Masyarakat
Pemerintah tengah gencar memberantas judi online yang marah terjadi di tengah masyarakat. Bahkan, pemerintah telah membentuk Satgas Judi online untuk menumpas hingga ke akarnya. Fenomena Judi online memunculkan dampak yang mengkhawatirkan. Mulai dari masalah sosial, ekonomi hingga psikologis. Sosiolog Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Hariyadi mengatakan, secara sosiologis, pendekatan yang perlu dilakukan oleh pemerintah untuk memberantas judi online adalah dengan mengaktifkan kembali sistem pemantauan dini.
Sistem itu, kata dia, bertumpu dari tingkat yang paling bawah. Yakni pada lingkungan ketetanggaan seperti RT dan RW.
"Karena dengan sistem seperti ini maka sesama anggota masyarakat bisa saling mengingatkan, jika tetangga mereka ada yang terjerat judi online," kata Hariyadi.
Menurut Hariyadi, judi online sebagaimana bentuk-bentuk perjudian lainnya, tentu punya kemungkinan besar untuk menimbulkan keretakan dalam rumah tangga.
Sebab, kemudahan dalam mengikuti judi online akan membuat hubungan antar anggota keluarga semakin renggang.
Waktu yang seharusnya untuk berkomunikasi dengan keluarga, malah dihabiskan untuk bermain judi. Semakin lama orang bermain judi, semakin tinggi tingkat ketagihannya.
Selain itu, sudah pasti permainan seperti itu akan membuat orang menghamburkan uang yang seharusnya untuk kebutuhan rumah tangga.
"Jika kebetulan menang, orang akan semakin terdorong untuk mengeluarkan uang. Jika kalah, orang akan merasa penasaran untuk bermain lagi," ujar Hariyadi.
Presiden Joko Widodo sudah membentuk Satuan Tugas Pemberantasan Judi Online. Beberapa hari setelah dibentuk, Satgas Judi Online berhasil mengungkap ada lima ribu rekening mencurigakan terkait judi online.
Presiden juga menyoroti dampak negatif yang ditimbulkan akibat praktik judi. Mulai dari kehilangan harta benda, perpecahan keluarga, hingga meningkatnya tindakan kejahatan dan kekerasan yang terjadi di masyarakat.
“Judi itu bukan hanya mempertaruhkan uang, bukan hanya sekadar gim iseng-iseng berhadiah," kata Jokowi.
"Tapi judi itu mempertaruhkan masa depan, baik masa depan diri sendiri, masa depan keluarga, dan masa depan anak-anak kita,” tambah Presiden.