Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Study Banding ke Tiongkok, Aparatur Desa Belajar Budidaya Ikan

Study Banding ke Tiongkok, Aparatur Desa Belajar Budidaya Ikan Aparatur Desa study banding ke Tiongkok. ©2019 Merdeka.com/Humas Kemendes PDTT

Merdeka.com - Sejumlah kepala desa, penggiat desa dan pendamping desa yang study banding ke Negeri China pada Jumat (29/3) mengunjungi Freshwater Fisheries Research Centre (FFRC) atau pusat penelitian perikanan air tawar di kota Wuxi, provinsi Jiangsu, China.

FFRC di bawah naungan dari Chinese Academy of Fishery Sciences (CAFS) atau Akademi Ilmu Perikanan China yang merupakan lembaga pendidikan di bawah Ministry of Agriculture and Rural Affairs atau Kementerian Pertanian dan Pedesaan Tiongkok.

study banding ke tiongkok

Aparatur Desa study banding ke Tiongkok ©2019 Merdeka.com/Humas Kemendes PDTT

Kepala Pusat FFRC, Xu Pao memberikan kuliah singkat kepada sejumlah kepala desa, penggiat desa dan pendamping desa terkait perikanan di Tiongkok.

Menurutnya, pada masa sebelum adanya Reformasi Keterbukaan yakni sebelum 1978, perikanan di Tiongkok hanya bergantung pada hasil tangkap.

"Namun pasca Reformasi Keterbukaan, kebijakan perikanan mengutamakan pada pemeliharaan ekosistem perikanan untuk menjamin kualitas ikan," katanya.

Alhasil, kata Xu Pao, Tiongkok pada 2017 telah menghasilkan sedikitnya 64 juta ton produk perikanan yang meliputi antara lain ikan air tawar sejumlah 31 juta ton dan ikan laut sejumlah 33 juta ton.

"Penghasilan pembudidaya ikan per kapita adalah 46 kg per tahun. Ini meningkat 12 kali lipat dibanding pada tahun 1949 di mana perkapita hanya 4 kg per tahun," katanya.

Disarankan, bahwa jika industri perikanan di Indonesia ingin berkembang, maka sebaiknya dibuat kelompok pembudidaya yang fokus pada produk prioritas, berinovasi untuk membuat wisata perikanan, dan menyelaraskan dukungan antar pemerintah terkait.

Sebelumnya, Kamis (28/3), Kepala Desa, Pendamping Desa, dan Penggiat Desa mengunjungi Desa Huaxi, Kecamatan Huashi, Provinsi Jiangsu, Tiongkok. Peserta benchmarking study ini mempelajari bagaimana desa ini mampu bangkit dari kemiskinan dan menjadi desa terkaya di Tiongkok.

Desa Huaxi merupakan desa yang memiliki kualitas perkotaan dengan karakteristik pedesaan. Desa ini memiliki fasilitas mewah layaknya di perkotaan, seperti gedung pencakar langit dengan tinggi 328m, hotel dan villa-villa mewah, fasilitas umum modern yang lengkap, dan taxi helicopter untuk mengitari desa.

Desa ini memiliki 970 keluarga, setiap keluarga diberikan satu villa dengan hak pakai untuk dikelola atau disewakan. Rata-rata gaji tahunan masyarakat desa adalah 122.600 yuan atau sekitar Rp 237,2 juta.

Di Desa Huaxi, peserta studi banding mengunjungi Huaxi Urban Agriculture Demonstration Park, yang merupakan pusat litbang e-commerce di Desa Huaxi. Pemerintah setempat juga menjadikan produk unggulan desa tersebut yakni beras, buah-buahan dan ikan sebagai komoditi untuk mengembangkan wisata.

Selain itu, peserta juga berkesempatan mengunjungi pabrik pengolahan beras organik modern di Desa Huaxi. Peserta studi banding ini mempelajari bagaimana beras organik diproses secara modern hingga menjadi produk jadi dengan sistem komputerisasi.

Perlu diketahui, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) memberangkatkan sejumlah kepala desa, penggiat desa dan pendamping desa untuk mengikuti studi banding ke negara Korea dan China pada jumat (22/3).

Salah satu tujuan pengiriman itu agar desa-desa lebih inovatif dalam melaksanakan kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Hal tersebut sejalan dengan salah satu program yang diusung Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yakni Program Inovasi Desa.

Studi banding ke luar negeri diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan memunculkan inovasi dalam pengelolaan dan pembangunan desa, serta para peserta dapat membangun jaringan, menambah pengetahuan dan membuka pasar antar kepala desa dengan mitra luar negeri. Diharapkan setelah kunjungan itu, para peserta bisa menerapkan didesanya masing-masing apa yang apa yang mereka liat di luar negeri. (mdk/hrs)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Otorita IKN Kolaborasi Lintas Stakeholders Gelar Pelatihan Pemandu Ekowisata
Otorita IKN Kolaborasi Lintas Stakeholders Gelar Pelatihan Pemandu Ekowisata

Pelatihan ini digelar Otorita IKN bersama sejumlah pihak seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Universitas Terbuka, dan Pemerintahan Desa Wonosari

Baca Selengkapnya
KKP Hadirkan Pusat Oleh-oleh Perikanan, Sokong Kemandirian Usaha Mikro-Kecil Rembang
KKP Hadirkan Pusat Oleh-oleh Perikanan, Sokong Kemandirian Usaha Mikro-Kecil Rembang

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menghadirkan Pusat Oleh-Oleh Produk Perikanan yang berkualitas di Kabupaten Rembang

Baca Selengkapnya
Petugas PSDKP KKP 'Kerahkan' Sejumlah Pelajar jadi Pengawas Kelautan Indonesia
Petugas PSDKP KKP 'Kerahkan' Sejumlah Pelajar jadi Pengawas Kelautan Indonesia

Program Open Ship dan Joy Sailing yang diselenggarakan di sembilan lokasi, yakni Lampulo, Tual, Belawan, Pontianak, Ambon, Biak, Tahuna, Tarakan, dan Kupang.

Baca Selengkapnya
Cegah Stunting, PSDKP Bagikan Puluhan Ton Produk Perikanan ke Warga Pesisir
Cegah Stunting, PSDKP Bagikan Puluhan Ton Produk Perikanan ke Warga Pesisir

Gelaran Bulan Bakti Kelautan Perikanan juga dimeriahkan oleh kegiatan lain yang dihadirkan Ditjen PSDKP pada 20-26 Oktober.

Baca Selengkapnya
Ngantor di Dua Desa, Bupati Ipuk Geber Program Penguatan Ekonomi Arus Bawah
Ngantor di Dua Desa, Bupati Ipuk Geber Program Penguatan Ekonomi Arus Bawah

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kembali melaksanakan program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa).

Baca Selengkapnya
KKP Ajak Istri Nelayan Cermat Baca Peluang Usaha Perikanan
KKP Ajak Istri Nelayan Cermat Baca Peluang Usaha Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong produktivitas nelayan di Indonesia, termasuk keluarganya.

Baca Selengkapnya
Kemendagri Latih 172 Ribu Aparatur Mencegah Praktik Korupsi di Desa
Kemendagri Latih 172 Ribu Aparatur Mencegah Praktik Korupsi di Desa

Dengan pelatihan ini, Kemendagri berharap setiap desa dapat menjadi lebih maju, mandiri, dan sejahtera.

Baca Selengkapnya
Kemendagri Kembali Gelar Program Penguatan Desa, Diikuti 224 Orang Peserta
Kemendagri Kembali Gelar Program Penguatan Desa, Diikuti 224 Orang Peserta

Peserta pelatihan terdiri dari Ketua Tim Penggerak PKK, Ketua Badan Permusyawaratan Desa, Kepala Desa, Perangkat Desa, dan Pengurus Posyandu.

Baca Selengkapnya
Moeldoko Usulkan Indonesia jadi Pusat Pelatihan Petani Muda Asia Pasifik
Moeldoko Usulkan Indonesia jadi Pusat Pelatihan Petani Muda Asia Pasifik

Moeldoko Usulkan Indonesia jadi Pusat Pelatihan Petani Muda Asia Pasifik

Baca Selengkapnya
Terbang ke China, Syafruddin Jajaki Kerja Sama Bidang Pertanian, Pendidikan dan Teknologi
Terbang ke China, Syafruddin Jajaki Kerja Sama Bidang Pertanian, Pendidikan dan Teknologi

Toleransi antar umat beragama di Xinjiang cukup baik. Masjid ada dimana-mana, gereja juga ada.

Baca Selengkapnya
Gubernur Sulteng Semangati Jajaran Milenial: Perangkat Desa Generasi Muda Tak Boleh Takut Selagi Benar
Gubernur Sulteng Semangati Jajaran Milenial: Perangkat Desa Generasi Muda Tak Boleh Takut Selagi Benar

Pada kesempatan itu, ia berpesan agar aparat desa mengikuti kegiatan tersebut dengan serius.

Baca Selengkapnya
Cegah Stunting di Pedalaman Kutai Timur dengan Budi Daya Jamur
Cegah Stunting di Pedalaman Kutai Timur dengan Budi Daya Jamur

Jamur tiram memiliki kandungan protein nabati yang tinggi. Selain masalah kebutuhan gizi, jamur juga mudah dikembangkan

Baca Selengkapnya