Suka berganti pasangan, 9 wanita hamil di Merauke idap HIV/AIDS
Merdeka.com - Sembilan wanita hamil di Kabupaten Merauke, Papua, diketahui terindikasi mengidap HIV/AIDS. Penyakit yang hingga kini belum ada obatnya tersebut, menurut Sekretaris KPA Kabupaten Merauke, Heni Astuti Suparman, di Merauke sudah mencapai 40 perempuan dari data Januari hingga September 2014.
"Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Kabupaten Merauke mencatat data Januari-September 2014 sebanyak 40 perempuan di daerah itu positif HIV/AIDS," kata Heni seperti dikutip dari Antara, Senin (27/10).
Dia mengatakan bahwa dari total 40 perempuan di Kabupaten Merauke yang tercatat mengidap HIV/AIDS, sebanyak sembilan orang di antaranya ibu hamil.
-
Siapa yang hamil? Gritte Agatha dan Arif Hidayat mengumumkan kehamilan pertama mereka lewat postingan di Instagram pada bulan Juni yang lalu.
-
Siapa yang menjadi korban penularan HIV? Laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengungkapkan ada tiga perempuan yang terinfeksi HIV di sebuah spa di New Mexico, AS, setelah melakukan perawatan ‘Vampir Facial’.
-
Siapa yang sedang hamil? Tania Nadira kini sedang berbahagia karena sedang mengandung anak keempat.
"Sementara data pada Januari-Desember 2013, KPA Kabupaten Merauke tercatat sebanyak 66 perempuan di Merauke mengidap HIV/AIDS, sebanyak 14 orang di antaranya ibu hamil," katanya.
Dia mengatakan, bahwa KPA Kabupaten Merauke mencatat penularan HIV/AIDS di daerah itu tinggi akibat hubungan seks bebas berganti-ganti pasangan.
Angka pengidap HIV/AIDS, katanya, diperkirakan meningkat sampai akhir 2014, sehingga diperlukan partisipasi semua pihak yang ada di Kabupaten Merauke untuk melakukan sosialisasi bahaya penyakit ini kepada masyarakat setempat.
"Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Merauke untuk menekan tingginya angka pengidap HIV/AIDS di daerah itu adalah membuat Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 tahun 2013, tentang pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS," ujarnya.
Dia lebih jauh mengatakan bahwa Peraturan Daerah tersebut sedang disosialisasikan kepada seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten Merauke.
"Tujuan Pemerintah Daerah membuat Perda tersebut untuk melindungi semua masyarakat Merauke dari penyakit HIV/AIDS bukan bukan untuk mencari kesalahan masyarakat," tambah dia.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes melaporkan kasus cacar monyet di Indonesia bertambah menjadi tujuh.
Baca SelengkapnyaSaat ini, seluruh pasien sedang menjalani perawatan intensif di ruang isolasi sejumlah rumah sakit Jakarta.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, hanya 33.590 penyandang HIV atau sekitar 51 persen saja yang rutin mengonsumsi obat hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaKemenkes ungkap gejala dari virus cacar monyet atau monkeypox
Baca SelengkapnyaBanyak orang belum memahami penyebab HIV. Yuk, simak hal-hal yang bisa jadi penyebab seseorang terjangkit HIV!
Baca SelengkapnyaAwalnya warga mengira rumah tersebut jadi penampungan TKI karena banyak perempuan hilir mudik.
Baca SelengkapnyaKPAI terus bekerja sama dengan Siber Polri dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk mengungkap sindikat TPPO anak.
Baca SelengkapnyaHanny menjabarkan, hubungan seksual sesama jenis atau sering berganti-ganti pasangan dapat meningkatkan risiko penularan virus tersebut.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat untuk melakukan hubungan seksual yang aman dan setia.
Baca SelengkapnyaSemua pasien yang terkonfirmasi menderita cacar monyet adalah pria.
Baca SelengkapnyaSelanjutnya mereka akan dibawa ke tempat rehabilitasi untuk mendapat pembinaan di wilayah Cirebon.
Baca SelengkapnyaTerduga pemerkosa gadis keterbelakangan mental hingga hamil enam bulan asal Banyuasin, Sumatera Selatan, IN (23), bertambah menjadi 10 orang.
Baca Selengkapnya