Syamsu hilang di laut, petugas hanya menemukan perahu dan sarung
Merdeka.com - Syamsu Daeng Ngawing (35), nelayan Desa Puntondo, Kecamatan Mangara Bombang, Kabupaten Takalar hilang sejak, Jumat (7/7) pagi. Tim gabungan Basarnas dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Takalar hingga saat ini masih melakukan pencarian.
Kepala BPBD Kabupaten Takalar Syaharuddin menjelaskan, informasi hilangnya Syamsu disampaikan rekan korban ke pihak keluarga dilanjutkan laporan ke petugas.
"Saat menerima laporan, kami berkoordinasi dengan pihak Polsek Mangara Bombang, Polsek Mappakasunggu dan Kepala Desa setempat yang memastikan soal hilangnya warga itu. Selanjutnya segera dilakukan pencarian," tutur Syaharuddin yang dikonfirmasi.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Bagaimana bangkai kapal ditemukan? Para ahli telah menemukan total 10 kerajinan yang tenggelam, berasal dari Perang Dunia II hingga 3000 SM dengan menggunakan puisi tersebut.
Kronologi hilangnya Syamsu berawal dari informasi seorang nelayan yang bagannya, salah satu alat penangkap ikan berbentuk mirip rumah panggung di tengah laut, bersebelahan dengan bagang Syamsu yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari pantai. Nelayan ini melihat perahu kayu Syamsu tiba-tiba terdampar di dekat bagangnya padahal bagannya dengan bagan Syamsu berjauhan dengan jarak sekitar 500 meter.
"Saya tidak tahu siapa nama nelayan rekan korban ini, yang jelas saat melihat perahu kayu itu terapung dekat bagangnya, dia kaget karena Syamsu tidak ada di atas kapal. Dia kemudian pulang ke pesisir Desa Puntondo mencari Syamsu di rumahnya namun ternyata bersangkutan juga tidak ada. Akhirnya ditemani anak laki-laki Syamsu, nelayan itu kemudian kembali ke laut tepatnya di bagang milik Syamsu. Tapi yang ditemukan hanya baju dan sarung Syamsu yang tergantung di atas bagan," kata Syaharuddin.
Asumsi warga sekitar, kata Syaharuddin lagi, Syamsu hilang terbawa arus laut. Kemungkinan kapal kayunya itu tidak diikat di salah satu sisi bagan sehingga kapalnya hanyut saat sibuk mengurus jaring ikan pada bagan. Bisa saja Syamsu membuka baju dan sarungnya kemudian terjun ke laut untuk mengejar perahunya yang hanyut. Bisa saja memang saat mengejar perahunya itu Syamsu ikut terbawa arus dan tenggelam.
Tim Basarnas Makassar tiba di lokasi posko pencarian nelayan di Kabupaten Takalar itu pukul 11.00 wita membawa satu unit perahu karet. Namun itu tidak bisa dimanfaatkan untuk melalukan pencarian karena mesin kapal macet lantaran tiap kali jalan selalu dihalangi rumput laut. Sehingga kapal yang digunakan hanya kapal milik BPBD Pangkep.
"Tim Basarnas yang turun hanya sekitar delapan orang karena tim lainnya sementara di Kabupaten Pangkep, juga melakukan pencarian terhadap empat orang penumpang kapal tenggelam pengantar pengantin yang hingga hari ketiga pascakejadian belum juga ditemukan," kata Syaharuddin. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban hilang ini menggunakan kaos abu-abu, celana hitam, dan topi hitam.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, hingga siang ini pencarian masih terus dilakukan namun hasil masih nihil. Unsur terlibat.
Baca SelengkapnyaKasat Polairud AKP Anang Sonjaya menjelaskan bahwa nelayan asal Indramayu yang dievakuasi oleh pihaknya bernama Carwidi (24).
Baca SelengkapnyaRekannya hanya melihat perahu milik kakek tersebut terombang ambing di tengah laut
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaSeorang penumpang melompat dari KMP Pratita ke Selat Bali, Senin (7/8) petang. Pria itu dilaporkan masih hilang.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaKapal tersebut terbalik di sekitar Perairan Pulau Rambut
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKM Sanjaya 86 mengangkut 16 anak buah kapal. Petugas SAR masih melakukan pencarian.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaPencarian seorang WN Taiwan yang hilang akibat kapal speedboat terbalik dan tenggelam di Kepulauan Seribu membuahkan hasil. Korban dilaporkan telah ditemukan.
Baca Selengkapnya