Takut dirazia, Mariati nekat 'kucing-kucingan' dengan Satpol PP

merdeka.com Sekitar 9 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Sejumlah pengemis berusia tua yang kerap mangkal di ruas jalan raya Kota Semarang langsung lari tunggang langgang saat dirazia petugas, pada Selasa (21/10) sekitar pukul 11.00 WIB siang tadi. Bahkan, seorang pengemis wanita bernama Mariati nekat kabur dan menyelinap di tengah ke rumunan pejalan kaki di salah satu sudut City Walk Jalan Pandanaran.

Mariati, mengaku nekat kabur karena sudah sering terkena razia oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di beberapa tempat. "Sudah tiga kali saya ditangkap," katanya, saat diciduk petugas, di Jalan Pandanaran Semarang.

Tak hanya itu saja, petugas juga merazia pengamen Jathilan yang kerap mangkal di traffic light simpang empat Kalibanteng Semarang Barat.

Orang lain juga bertanya?

Kepala Bidang Operasi Tribun dan Tranmas Satpol PP Semarang, Kusnandar, mengatakan, petugasnya kali ini memang memfokuskan menjaring pengemis dan pengamen jalanan yang ada di sejumlah ruas jalan raya. "Karena keberadaan mereka sangat mengganggu arus lalu lintas," urainya.

Kusnandar mengungkap, dari hasil razia siang tadi petugasnya mengamankan 14 pengemis dan pengamen jalanan. Mereka yang terazia akan diserahkan kepada pengelola sebuah panti sosial di Semarang agar mendapat pembinaan.

Untuk siang tadi, petugasnya menyisiri ruas Jalan Pandanaran, jalan dekat Kaligarang, seputar Bundaran Tugu Muda, simpang empat Kalibanteng, Kampung Kali dan sekitar Masjid Baiturahman. Kebanyakan yang terazia berasal dari pengemis luar kota seperti Demak dan Purwodadi.

"Untuk jumlah pengamen Jathilan kini mulai berkurang. Dari 5 titik yang terpantau saat ini hanya tinggal 3 titik saja," jelas Kusnandar.

Menurut Kusnandar, para pengemis tua yang terazia akan dibina lalu dikembalikan ke daerah asalnya melalui kerja sama antar pejabat Dinas Sosial di masing-masing kabupaten. "Umur pengemis tua yang kami razia rata-rata umurnya sudah 60 tahun ke atas. Jadi mereka akan dikembalikan ke kampung halamannya agar tidak balik lagi ke sini," tegasnya. (mdk/hhw)