Tarpin catat rekor dunia, jalan mundur ke puncak Bromo dan Semeru
Merdeka.com - Tarpin atau Iswahyudi (49) sukses mencatat rekor dunia dengan berjalan mundur ke dua puncak gunung yakni Bromo dan Semeru. Perjalanan sejauh sekitar 298 kilometer itu ditempuh tujuh hari sejak 25 Oktober hingga 1 November 2016.
Tarpin didampingi komunitas Gimbal Alas berangkat dari Kota Malang dan kembali disambut di Pendopo Kabupaten Malang. Di bawah guyuran hujan deras, Tarpin tiba di pendopo Kabupaten Malang sekitar pukul 13.30 WIB. Tarpin langsung melepas spion yang dikalungkan di tubuhnya. Seketika dia melakukan sujud syukur sebagai tanda keberhasilan. Rekan-rekannya pun ikut sujud syukur.
Euforia kegembiraan ditunjukkan sahabat Tarpin menyambut kedatangannya. Yel-yel tak henti-henti diteriakkan. Tarpin menerima mendali dan piagam sebagai keberhasilan mencatat rekor dunia jalan mundur dunia ke dua puncak gunung.
-
Siapa yang mendaki gunung bersama Putri? Biasanya, waktu senggang Putri digunakan untuk bermain bersama teman-temannya di sawah, sungai, dan bahkan mendaki gunung.
-
Siapa yang mendampingi Cipung saat memanjat tiang? Tampak ia didampingi Sus Rini dan Raffi Ahmad.
-
Bagaimana pendaki mencapai puncak? Ada beberapa jalur yang dapat ditempuh untuk mendaki Gunung Salak. Puncak yang umumnya menjadi tujuan pendaki adalah Salak I. Alternatif jalur lainnya termasuk melalui 'jalan belakang' melalui Cidahu, Sukabumi, atau dari Kawah Ratu, yang berdekatan dengan Gunung Bunder.
-
Apa yang dilakukan Tim Patroli? Sebanyak sembilan anggota tim patroli perintis Polres Bekasi Kota diperiksa oleh Propam Polda Metro Jaya setelah tujuh remaja ditemukan tewas di kali. Tujuh remaja tewas saat kabur dari anggota kepolisian yang melakukan patroli.'Sampai dengan saat ini, yang diperiksa itu ada 9 anggota patroli perintis Polres Metro Bekasi Kota,' kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, saat dikonfirmasi, Senin (23/9).
-
Bagaimana penulis dan teman-temannya mengatasi kebosanan saat mendaki gunung? Ada banyak pendaki lain yang mencapai puncak itu lebih cepat dari kami. Kami menunggu matahari terbit sambil memasak beberapa makanan dan minum kopi untuk menghangatkan badan. Yang lainnya menyanyikan beberapa lagu bersama, berbagi cerita atau rebahan di tanah untuk beristirahat.
-
Siapa yang pimpin pasukan? Tim Sparta yang dipimpin langsung oleh Kapolresta Surakarta Kombes Pol Iwan Saktiadi langsung melakukan pengadangan.
"Kami mengapresiasi rekor baru jalan mundur melalui dua puncak gunung yakni Gunung Semeru dan Gunung Bromo. Tarpin menciptakan rekor baru, sudah banyak jalan mundur tetapi di jalan datar. Tapi ini melalui dua puncak gunung. Tarpin yang pertama di dunia melalui gunung Bromo dan Semeru," jelas Direktur Lembaga Prestasi Indonesia - Dunia (Leprid) Paulus Pangka di pendopo Kabupaten Malang.
Dia menuturkan, beberapa rekor jalan mundur tercatat secara nasional dan dunia. Salah satunya berjalan mundur bersama 14 orang yang dipecahkan oleh seorang anggota TNI pada 25 Februari 2007. Mereka bersama-sama berjalan mundur sejauh sekitar 2 Kilometer.
Rekor itu dicatat seorang pria asal Nepal yang diketahui memiliki kebiasaan berjalan mundur. Pria tersebut berjalan selama 25 tahun, hingga akhirnya lupa berjalan secara normal.
"Orang yang berjalan mundur berdasarkan hasil penelitian akan membuat pikiran lebih fokus, selain itu mampu membakar kalori 1/5 lebih besar daripada jalan normal," katanya.
Selama beberapa hari berjalan menyusuri jalan dan bukit, Tarpin dikawal oleh puluhan orang teman dan tim. Puluhan orang mengikuti hingga puncak kedua gunung tersebut. Tarpin sendiri setiap berjalan mundur memang selalu mengenakan spion di kiri dan kanan. Desainnya sudah dimodifikasi sehingga nyaman untuk berjalan.
"Hambatannya cuaca hujan. Sebenarnya kalau tidak hujan bisa kurang dari 7 hari," kata Tarpin. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat itu, Asmujiono membawa nama Indonesia, karena memang negara tetangga Malaysia juga menjalankan misi serupa.
Baca Selengkapnya13 pendaki tersebut terpisah menjadi dua kelompok. Masing-masing 10 orang dan 3 orang.
Baca SelengkapnyaJalur ekspedisi tersebut belum banyak dieksplorasi para pencinta alam yang lain.
Baca SelengkapnyaBerusia 10 tahun, Raihanun Rinjani Pratomo membutuhkan waktu 60 jam untuk mencapai puncak.
Baca SelengkapnyaTak jauh dari Desa Ranu Pani, terdapat sebuah danau yang terus mengalami pendangkalan
Baca SelengkapnyaPensiunan anggota Kopassus ini mengenang perjuangannya menaklukan puncak tertinggi dunia demi mengibarkan bendera merah putih.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan pak Bhabin yang disetop oleh prajurit TNI karena ada ranjau darat.
Baca SelengkapnyaMeski sempat kesulitan, Abun sukses mencapai puncak Rinjani.
Baca SelengkapnyaAlih-alih membawa mie, pria ini justru membuat nasi tumpeng hingga bakso di puncak Gunung Rinjani.
Baca Selengkapnya