Taruna Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang tewas usai apel malam
Merdeka.com - Rio Arsa Kusuma Bahari, seorang taruna Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, dikabarkan meninggal dunia usai mengikuti rangkaian kegiatan di kampus tersebut. Korban sebelumnya sempat pingsan, pada Rabu (15/10) malam kemarin.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, Rio diketahui merupakan taruna tingkat II yang tengah menempuh pendidikan pelayaran di Politeknik Ilmu Pelayaran. Dia merupakan taruna asal RT 07/RW II Dusun Kupang Dukuh Kecamatan Ambarawa Semarang.
Peristiwa yang menimpa taruna berusia 18 tahun itu berawal saat ada kegiatan apel malam bersama teman seangkatannya pada pukul 22.00 WIB malam kemarin. Ketika itu, seperti biasanya dia juga mengikuti apel malam.
-
Mengapa Raden Ario Soerjo dibunuh? Dihimpun dari berbagai sumber, tepat tanggal 18 September tahun 1948 PKI mulai melancarkan pemberontakan di Madiun.
-
Bagaimana Raden Ario Soerjo meninggal? Lalu mereka disuruh turun kemudian dibawa ke hutan dan dihabisi nyawanya oleh PKI.
-
Kenapa wartawan Rico Sempurna dibunuh? Sempurna diduga dibunuh dengan cara dibakar usai memberitakan mengenai praktik perjudian yang ada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Namun entah kenapa, taruna tersebut tiba-tiba pingsan di sela-sela acara. Oleh temannya, dia dibawa ke RS Roemani pada pukul 22.00 WIB.
Namun sayangnya di tengah perjalanan korban dinyatakan meninggal dunia. Sementara ini, belum diketahui penyebab meninggalnya taruna Politeknik Ilmu Pelayaran itu apakah dianiaya atau sakit mendadak.
Kapolsek Semarang Selatang, Kompol Yuni mengatakan, petugasnya masih menelusuri hal tersebut. Namun, dari hasil visum sementara tidak ditemukan luka di tubuh taruna tersebut. "Tapi saat ini masih dikembangkan termasuk memeriksa saksi mata," ungkap Yuni.
Yuni menjelaskan, pemeriksaan masih dilakukan untuk mencari tahu penyebab tewasnya Rio. Meski dari keterangan yang ada, taruna tersebut tewas setelah mengikuti apel malam. "Dalam kondisi baris saat apel malam, dia mendadak jatuh pingsan," ujarnya.
Di lain pihak, Humas Politeknik Ilmu Pelayaran, Hartanto, memastikan tidak ada kekerasan yang dilakukan hingga membuat taruna tersebut meninggal. "Dari hasil dokter juga tidak ditemukan luka di sekujur tubuhnya. Informasinya dia jatuh pingsan dan dilarikan ke Roemani lalu meninggal dunia," akuinya.
Salah seorang Humas RS Roemani, yang dikonfirmasi terpisah, mengatakan, Rio sempat dirawat di rumah sakitnya namun sekitar pukul 01.00 WIB yang bersangkutan dinyatakan meninggal.
"Kemudian, kurang lebih pukul 03.00 WIB jenazahnya dibawa pulang ke kampung halamannya di Ambarawa," terang dia. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Koordinasi dilakukan dengan tim dari Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan tentang dugaan penyebab kematian dokter asal Tegal itu.
Baca SelengkapnyaPelaku memukul korban sebanyak lima kali di perut, menyebabkan korban jatuh dan pingsan.
Baca SelengkapnyaPolres Metro Jakarta Selatan memastikan kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RAT) adalah kasus bunuh diri.
Baca SelengkapnyaSambil Pegang Foto Afif Maulana, Kapolda Sumbar Bersumpah: Demi Allah Saya Hanya Bicara Fakta
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa 10 saksi untuk menyelidiki kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Putu Satria Ananta Rustika (19) alias P, menjadi korban penganiayaan seniornya
Baca SelengkapnyaMahasiswa STIP tewas diduga dianiaya di dalam toilet
Baca SelengkapnyaPihak keluarga korban sebelumnya mengancam menuntut kampus dan mendesak pelaku penganiayaan dihukum berat.
Baca SelengkapnyaMahasiswa tingkat pertama yang meninggal diduga dianiaya senior itu bakal diberangkatkan ke kampung halamannya pada Minggu (5/5) besok.
Baca SelengkapnyaDitanya kondisi kesehatan korban, pihaknya enggan menjelaskan lebih detail.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan informasi yang dihimpun, korban bernama Brigadir Ridhal Ari Toni yang berada dari anggota Satlantas Polres Manado.
Baca SelengkapnyaDari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam
Baca Selengkapnya