Temuan ikan langka di Manado hebohkan dunia penelitian
Merdeka.com - Aiptu Jeffry Nggala, anggota Polsek Urban Wanea tak menyangka jika aktivitas berenang bersama anaknya di pesisir Pantai Kalasey, Minahasa pagi itu, Senin (8/8), bakal membuatnya jadi perbincangan sampai di luar negeri. Secara tak sengaja dia menemukan ikan langka menyerupai hiu spesies Oxynotus bruniensis (Prickly Dogfish). Awalnya dia mengira ikan yang dalam kondisi sekarat itu duyung.
Umur ikan langka tak bertahan lama. Beberapa saat usai ditemukan, kondisinya terus melemah hingga akhirnya mati. Jeffry lantas menyerahkan ikan langka itu ke akademisi untuk diteliti.
Tim khusus dari FMIPA dan FIK Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado pun dibentuk. Bukan peneliti dalam negeri saja yang kepincut untuk mengorek asal usul ikan tersebut, peneliti luar negeri pun ikut bergabung dalam tim.
-
Dimana habitat alami hiu paus? Habitat alami hiu paus adalah di perairan terbuka, dan mereka sering bermigrasi jauh ke utara atau selatan, bergantung pada musim.
-
Kapan spesies hiu ini hidup? Dua jenis ikan prasejarah tersebut diperkirakan telah hidup sebelum superbenua atau zaman Pangea, ketika semua benua besar yang ada saat ini disatukan menjadi satu daratan raksasa.
-
Dimana habitat Hiu Hantu? Merupakan jenis hewan yang baru ditemukan pada tahun 2002, sebab makhluk ini merupakan binatang laut langka yang sangat sulit ditemukan. Bentuknya yang aneh dengan mata yang buta dan sirip besar seperti sayap ini ternyata tidak termasuk kedalam spesies keluarga hiu.
-
Dimana hiu itu ditemukan? Penemuan hiu langka dengan ekor yang sangat besar di Sunset Beach, Cape Town, Afrika Selatan memicu kehebohan di kalangan para peneliti dan pecinta satwa liar.
-
Dimana hiu banteng biasa ditemukan? Hiu banteng merupakan salah satu jenis hiu terganas yang juga dapat ditemukan di perairan air tawar.
-
Dimana habitat hiu paus? Habitat hiu paus meliputi perairan sepanjang pesisir dan wilayah terbuka.
"Spesimen akan dianalisis secara menyeluruh oleh Tim Peneliti FPIK bersama peneliti lain dari Unsrat Manado, di luar Unsrat bahkan luar negeri. Namun kewenangan penelitian berada langsung di bawah Unsrat Manado," kata Dr. Gustaf Mamangkey, S.Pi, MSc, salah satu koordinator tim, Rabu (10/8).
Anggota tim dari internal Unsrat di antaranya Prof Janny D. Kusen, Prof Farnis B. Boneka, Prof Winda Mingkid. Masing-masing mereka memiliki latar belakang keahlian dalam Ikhtiologi, Taksonomi Morfologi, Genetik, Fisiologi dan Bio-Ekologi Kelautan.
Janny membenarkan ikan temuan Jeffry merupakan langka karena jarang ditemui. Sebaran ikan ini selama ini berada di Selandia Baru dan Australia bagian tenggara.
Sesuai teori peneliti asing selama ini, hiu jenis itu hanya ada di dua perairan negara beriklim sub tropis tersebut. Penemuan di wilayah perairan tropis menurut Janny, bakal menjadi suatu terobosan baru sekaligus perdebatan sengit antar sesama peneliti.
"Karena untuk sementara teori mereka hanya ada di sana, dan mereka menyatakan itu ikan di daerah sub tropis. Dengan temuan ini kita jebol dalam arti kita sanggah. Tapi ini sanggah dalam bentuk sanggah ilmiah," lanjut Janny.
Kabar temuan ikan langka ini juga menggegerkan Malaysia. Bahkan Jeffry pernah dihubungi salah satu WN Malaysia yang berniat membeli.
"Ada yang katanya dari Malaysia. Dia menawari saya uang untuk membeli ikan tersebut. Malahan ia meminta saya menyebut harga ikan. Katanya alasan mau beli untuk kepentingan science namun saya menjawab nanti aja ya," tutur Jeffry.
Dikatakan dia, jawaban tersebut sebagai penolakan halus terhadap tawaran. Dia lebih memilih untuk menyerahkan ikan langka itu Unsrat untuk diteliti.
"Saya memilih menyerahkannya ke peneliti Unsrat karena hasil penelitian nantinya akan berguna bagi negara kita khususnya daerah Sulawesi Utara. Ini juga kan demi kepentingan ilmu pengetahuan yang akan mengungkap potensi kelautan kita. Kelak akan sangat berguna bagi anak cucu kita sendiri," jelasnya lagi.
Selain akun mengaku berasal dari Malaysia, dirinya mengatakan ada juga yang dari Selandia Baru. Alasannya sama, demi ilmu pengetahuan. Hanya saja, akun diduga peneliti asing ini hanya meminta potongan kecil ikan. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ikan ini sulit dikenali dan diteliti karena hidup di kedalaman 2.600 meter.
Baca SelengkapnyaHeboh Penemuan Fosil Gigi Megalodon 10.000 Kaki di Bawah Laut
Baca SelengkapnyaDanau tektonik sepanjang 28 kilometer di ujung timur Provinsi Sulawesi Selatan ini dihuni oleh hewan purba.
Baca SelengkapnyaAda banyak hewan purba yang konon masih hidup di zaman prasejarah, dan beberapa di antaranya bahkan tinggal di wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaSebuah daratan yang pernah menjadi rumah bagi setengah juta orang telah ditemukan di lepas pantai Australia utara.
Baca SelengkapnyaSpesies baru ini ditemukan di Sungai Finke (Larapinta), Australia.
Baca SelengkapnyaHabitat ikan air tawar terlengkap di dunia ternyata ada di Indonesia, yakni di Danau Sentarum, Kalimantan Barat.
Baca SelengkapnyaLuas benua 'Atlantis' yang hilang ini dua kali luas Inggris
Baca SelengkapnyaDanau Laut Tinggal, objek wisata hidden gem yang ada di Sumatra Barat dengan sejuta pesona yang indah.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan kaget dibuat ada penemuan gunung sehebat ini.
Baca SelengkapnyaPenemuan hewan aneh dan misterius ini menghebohkan Jepang.
Baca SelengkapnyaPenemuan ikan purba yang dijuluki fosil hidup tertua ini mengungkap perkembangan evolusi hingga ke spesies manusia.
Baca Selengkapnya