Terduga teroris di Ampel Kembang Surabaya pernah gabung ISIS di Suriah selama setahun
Merdeka.com - Terduga teroris berinisial MM alias Dn yang ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri) di Jl Ampel Kembang, Surabaya diketahui pernah ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Surabaya AKBP Ronny Suseno saat meninjau rumah terduga teroris mengatakan yang bersangkutan ke Suriah pada tahun 2-13.
"Inisialnya MM alias Dn alias F. Pernah berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan gerakan ISIS selama setahun pada 2013," katanya seperti dilansir Antara, Sabtu (9/12).
Dia mengatakan sepulang dari Suriah, MM tinggal di Jalan Ampel Kembang nomor 25 Surabaya bersama seorang istri dan tiga orang anaknya yang masih kecil-kecil.
-
Dimana keluarga ini tinggal? Rumah yang ia tempati merupakan warisan orang tuanya. Jalan berliku harus dilalui untuk sampai di rumah Kasimin. Perjalanan kemudian harus dilanjutkan dengan berjalan kaki menuruni tebing.
-
Dimana Asisi tinggal saat ini? 'Istri saya bilang mari keliling dunia, dimulai dari Nusantara dulu. Kami kalau ke luar negeri itu tidak satu negara terus pulang, tapi bisa berbulan-bulan menyusuri daerah satu ke daerah lain,' ucap Asisi yang kini tinggal di Kota Malang, Jawa Timur.
-
Siapa yang ditemuinya di Surabaya? Ketika mengunjungi Surabaya, KD menyempatkan diri untuk bertemu dengan Azriel, yang saat ini sedang menjalani studi S2 di kota tersebut.
-
Di mana seorang anak berdomisili? Tempat tinggal anak mengikuti tempat tinggal orang tua (pasal 47 UU No.1 tahun 1974).
-
Di mana anak laki-laki itu tinggal? Seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun dari Jiaozuo, Provinsi Henan, China, telah mengeluhkan bau tidak sedap selama dua tahun terakhir.
-
Siapa yang tinggal di rumah itu? Salah seorang penghuni bernama Rasya memiliki pengalaman tersendiri tinggal di rumah yang berdampingan dengan area kuburan.
MM ditangkap Tim Densus 88 Polri di rumah kontrakannya itu pada sekitar pukul 07:30 WIB tadi pagi.
"Saat ini MM sedang menjalani pemeriksaan oleh Tim Densus 88 Polri yang berlangsung di Markas Kepolisian Daerah atau Polda Jawa Timur," katanya.
Selama proses pemeriksaan di Polda Jawa Timur berjalan, Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya mengerahkan personel untuk berjaga-jaga di sekitar rumah terduga teroris MM.
Istri dan ketiga anak MM tampak berada di dalam rumah tersebut. Sejumlah polisi dari Satuan Sabhara Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya terlihat bersiaga di sepajang Jalan Ampel Kembang.
"Kami mem-back up kegiatan Densus 88 Polri untuk mengamankan rumah dan sekitar tempat kejadian perkara," ucap Ronny.
Menurut dia, Tim Densus 88 Polri akan datang kembali ke rumah MM untuk melakukan penggeledahan.
"Rencananya dilakukan penggeledahan sore ini. Informasinya Tim Densus 88 Polri sedang dalam perjalanan," katanya. (mdk/rzk)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen Haru Eks Napi Teroris Bebas Bersyarat, Ikrarkan Janji Kembali ke 'Pangkuan Ibu Pertiwi'
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan 18 senjata rakitan saat menggeledah kontrakan tersangka.
Baca SelengkapnyaTiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya akan memberikan pernyataan terkait ini nanti sore
Baca SelengkapnyaRumah Pierre tepatnya berada di gang sempit di daerah Jakarta Pusat
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaPotret rumah seorang pensiunan TNI AL yang ada di tengah hutan di Sumedang, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSL adalah warga Tangerang. Tetapi dua tahun terakhir tinggal di rumah meretuanya.
Baca SelengkapnyaTiga pria diamankan dalam sebuah rumah kontrakan di Kota Batu
Baca SelengkapnyaKetiga terduga teroris ditangkap secara terpisah di tiga kabupaten kota.
Baca SelengkapnyaSelama tiga tahun, Kiai gadungan ini sudah melakukan aksi bejatnya kepada korban sebanyak tiga kali
Baca SelengkapnyaTiga terduga teroris yang ditangkap Densus 88 menempati rumah di Dusun Jeding, Desa Junrejo, Kota Batu selama 1,5 tahun.
Baca Selengkapnya