Terjebak di Asrama, Ini Kesulitan yang Dialami Mahasiswa WNI di China
Merdeka.com - Sejumlah mahasiswa warga negara Indonesia (WNI) saat ini tengah terisolasi di Wuhan, China, karena merebaknya virus corona. Banyak cerita tentang kesulitan yang kini dialami para mahasiswa tersebut.
Humas Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Vinda Maya menceritakan, 10 mahasiswa Unesa yang 'terjebak' di asrama kampus Central China Normal Univercity (CCNU), mendapatkan pengawasan yang cukup ketat. Mereka tidak diperbolehkan keluar jauh dari asrama. Selain itu, jika memang harus keluar asrama, mereka diwajibkan memakai masker. Bila hendak memasuki asrama, mereka akan langsung dipantau suhu badan.
"Mereka mendapatkan pengawasan ketat. Keluar ke toko harus dekat dengan asrama. Mereka juga diwajibkan untuk mengenakan masker dan lain sebagainya," ujarnya, Rabu (29/1).
-
Bagaimana siswi terdampak penyakit? Mereka melaporkan penyakit ini telah melumpuhkan kaki mereka, sehingga sebagian besar dari mereka tidak mampu berjalan.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswi itu? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
Ia menambahkan, saat ini logistik menjadi persoalan tersendiri bagi mereka yang ada di sana. Namun ia memastikan, persoalan logistik dibantu oleh pemerintah China.
Sementara itu, salah seorang orang tua mahasiswa mengungkap kegundahan sang anak yang saat ini berada di Wuhan. Ia mendapatkan laporan, sulitnya sang anak mendapatkan bahan baku makanan. Sebab selain keterbatasan toko yang menjual bahan baku, mereka juga harus berebut dengan warga lokal saat toko baru membuka gerainya.
"Di sana yang paling dekat dengan asrama ada dua toko. Satu toko seperti alfa (minimarket), dan satu toko seperti supermarket. Saat belanja bahan baku, mereka harus berebut dengan warga lokal," ujarnya.
Mengingat kesulitan-kesulitan yang didapat sang anak saat di negeri orang, ia berharap pemerintah segera melakukan evakuasi. Apalagi, ia menyebut saat ini mereka dalam kondisi yang sehat.
"Tolong anak-anak kami segera dievakuasi. Mumpung anak kami masih sehat," ungkapnya.
Seperti diketahui, sejumlah mahasiswa Indonesia saat ini tengah terjebak di sejumlah kota di China. Hal ini dikarenakan adanya kebijakan pemerintah China yang mengisolir beberapa kota, yang dianggap sebagai tempat awal mewabahnya virus corona.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPerjuangan seorang mahasiswa yang kebanjiran saat hendak seminar ini viral, berakhir dapat pujian.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPihak sekolah berkomitmen secepatnya akan menyelesaikan persoalan ini secara profesional.
Baca SelengkapnyaMereka pun mencoba untuk memanggil satpam untuk membuka gerbang kampusnya.
Baca SelengkapnyaIndra mengaku mendapat gaji Rp50 juta. Namun dipotong hingga dia menerima bersih Rp25 juta
Baca SelengkapnyaPada tahun 1950-an hingga 1960-an, Presiden Soekarno sedang gencar memberikan beasiswa kepada para mahasiswa untuk melanjutkan studi di luar negeri.
Baca SelengkapnyaPara lulusan sarjana hingga pascasarjana yang tak kunjung menadpat kerja menciptakan tren "anak-anak berekor busuk."
Baca SelengkapnyaMahasiswa memaksa pengungsi naik ke truk yang telah disediakan. Semua barang milik pengungsi ikut diangkut
Baca SelengkapnyaHikikomori melibatkan penarikan diri dan menghindari aktivitas sosial selama enam bulan hingga bertahun-tahun, bahkan terkadang tanpa komunikasi keluarga.
Baca SelengkapnyaWN China itu baru berada di Indonesia selama dalam hitungan bulan.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Unja inisial N itu juga mengatakan selama tiga bulan bekerja di Jerman hanya menjadi kuli angkat paket di perusahaan logistik internasional.
Baca Selengkapnya