Ternyata Memeluk Pohon Bisa Kurangi Stres dan Baik untuk Kesehatan Mental, Begini Penelitiannya
Sebuah penelitian terbaru di China mengungkapkan manfaat luar biasa dari memeluk pohon.
Responden merasakan seolah energi negatif dalam diri mereka menghilang saat mereka berinteraksi dengan pohon.
Ternyata Memeluk Pohon Bisa Kurangi Stres dan Baik untuk Kesehatan Mental, Begini Penelitiannya
Tak hanya bagi kehidupan, pohon ternyata juga memiliki peran kunci dalam kesehatan mental manusia. Sebuah penelitian terbaru di China mengungkapkan manfaat luar biasa dari memeluk pohon.
Penelitian tersebut menunjukkan memeluk pohon dapat mengurangi stres tinggi, membawa ketenangan dan meningkatkan kesehatan mental. Penelitian tersebut merupakan hasil studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Kehutanan Beijing.
Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa responden merasakan seolah energi negatif dalam diri mereka menghilang saat mereka berinteraksi dengan objek alam seperti pohon besar.
Fenomena ini bukanlah hal baru. Sebab sejak tahun 1980-an, pemerintah Jepang telah mengamati bahwa tingkat stres di kalangan warganya meningkat akibat terlalu banyak waktu yang dihabiskan dalam sektor teknologi dan industri.
Untuk mengatasi hal ini, Kementerian Kehutanan dan Perikanan Jepang meluncurkan gerakan "Shinrin-yoku" pada tahun 1982. Program itu mendorong masyarakat untuk meredakan stres dengan berkunjung ke hutan. Cara itu terbukti efektif.
Sekarang, tren serupa sedang merambah China. Kegiatan untuk meredakan stres dengan memeluk pohon semakin populer. Selain bermanfaat bagi kesehatan mental, pohon juga terbukti mengeluarkan minyak esensial yang memiliki manfaat besar untuk kesehatan fisik manusia.Selama beberapa dekade, penelitian di Jepang telah menunjukkan minyak esensial dari pohon yang dikenal sebagai fitoncides memiliki sifat antimikroba dan dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Tak hanya itu, penelitian yang dilakukan oleh UC Berkeley turut memperkuat pernyataan tersebut. Ketika manusia melakukan kontak fisik dengan pohon, variabilitas detak jantung akan meningkat yang berpengaruh terhadap peningkatan kesehatan jantung.
Yang menarik adalah tidak perlu waktu berhari-hari di alam untuk merasakan manfaatnya. Hal ini didasarkan pada hasil riset di Inggris yang menyebutkan setidaknya dua jam per minggu di alam sudah cukup untuk mendukung kesehatan mental.
Penelitian-penelitian yang dilakukan berbagai negara tersebut menyimpulkan pentingnya interaksi manusia dengan alam secara keseluruhan.
'Kembali ke alam' ternyata adalah cara sederhana namun efektif untuk meredakan stres dan memperkuat sistem kekebalan tubuh manusia.
merdeka.com