Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tewaskan perampok di Bekasi, Irfan diberi penghargaan polisi

Tewaskan perampok di Bekasi, Irfan diberi penghargaan polisi Santri tewaskan begal di Bekasi. ©Liputan6.com/Nanda Perdana Putra

Merdeka.com - Polisi memberikan penghargaan kepada Muhamad Irfan Bahri. Penghargaan itu diberikan setelah aksi pemuda berusia 19 tahun yang membunuh perampok saat coba merampas telepon genggamnya saat tengah menikmati pemandangan Kota Bekasi dari Flyover Summarecon bersama sepupunya Ach Rofiki.

Saat itu keduanya ditodong oleh Aric Saifuloh (17) dan IY, menggunakan celurit. Ach Rofiki yang pasrah lantas memberikan gawainya sesuai permintaan pelaku. Sementara Irfan memilih melawan setelah lebih dulu mendapat sabetan celurit.

Duel itu pun dimenangkan Irfan. Bahkan pelaku Aric Saifuloh tewas. Sedangkan IY, kritis. Sejumlah luka juga didapat Irfan akibat duel dengan kedua pelaku. Perlawanan itu diberikan karena Irfan ingin membela diri.

"Soalnya kalau enggak ngelawan itu bisa saya yang mati. Ya saya bela diri terpaksa. Karena itu merenggut kematian kan," kata Irfan usai menerima penghargaan di Mapolres Bekasi Kota, Jawa Barat, Kamis (31/5).

Irfan semula khawatir kasusnya itu berujung pada ketidakadilan. Dia pasrah menyerahkan sepenuhnya ke pihak kepolisian. Setelah awalnya polisi menyebut Irfan menjadi tersangka. Namun belakangan Kapolres Bekasi Kombes Indarto mengklarifikasi ucapan anak buahnya dan menyatakan Irfan masih menjadi saksi.

"Berkat doa ibu, bapak, sama guru di pondok, semuanya, dan dukungan semuanya akhirnya bisa beres sampai selesai. Bersyukur bisa dapat penghargaan dari Pak Polisi," ujar dia.

Santri ngabdi Pondok Pesantren Darul Ulum, Bandungan, Pakong, Pamekasan, Madura itu sedikit mengulas kembali aksi heroiknya pada Rabu 23 Mei 2018 malam lalu. Pukul 22.00 WIB, dia bersama sepupunya Ach Rofiki ngopi di Alun-Alun Kota Bekasi usai tarawih.

Masuk tengah malam dan berpisah dengan teman-teman lainnya. Mereka berdua bermaksud menikmati gemerlap lampu Kota Bekasi melalui Flyover Summarecon yang terkenal artistik. Tidak lupa juga keduanya berswafoto.

"Kurang lebih 15 menit, datang dua orang bawa motor Beat tiba-tiba ngeluarin celuritnya, nodongin. Mana handphone kamu katanya, sambil menodongkan celuritnya itu," ujar Irfan.

Peristiwa itu seketika merusak kenyamanan keduanya. Rofiki memilih pasrah dan memberikan ponsel kepada pelaku atas nama Aric Saipulloh. Meski begitu, todongan celurit tidak berhenti. Tanpa pikir panjang, Irfan yang menjadi sasaran selanjutnya langsung disabet dengan senjata tajam itu.

"Kok luka. Terus dia bacok (saya) lagi, saya tangkis. Saya tendang kakinya, jatohin ke bawah. Setelah dia jatuh, celuritnya masih mengenai saya. Jatuhnya ke pipi sama tangan saya. Terus saya rebut celurit dari tangannya pakai tangan kanan saya. Saya bacok dia," beber pemuda asli Madura itu.

Kurang lebih tiga sampai empat sabetan celurit dilayangkan Irfan ke pelaku. Sadar mendapat perlawanan keras, gantian si begal meminta ampun sambil mengembalikan ponsel milik Rofiki. Kemudian kedua pelaku langsung melarikan diri.

Irfan dan Rofiki kemudian menyambangi klinik terdekat dan disusul membuat laporan ke Polres Metro Bekasi Kota. Sementara dua pelaku diketahui menuju RS Anna Medika Bekasi Utara. Namun nyawa Aric tidak tertolong karena mengalami pendarahan.

Dalam kesehariannya, Irfan mengaku memang belajar ilmu beladiri selama nyantri. Hampir dua tahun lamanya dia menggeluti seni bertarung Joko Tole Naga Putih. Tidak disangka, ilmunya itu terpakai saat mengisi waktu liburan 10 hari di Bekasi yang akhirnya sedikit diperpanjang sebab kasus tersebut.

"Iya (mau pulang). Saya sama ibu di Madura itu suruh cepat pulang. Karena keadaan di sana sudah khawatir dan nanti mau pamit sama Pak Polisi di sini mau pulang ke kampung, balik ke pondok," ujar dia.

Kini Irfan hanya bermaksud untuk kembali ngabdi di pondok pesantrennya. Dia belum banyak berpikir soal melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan atau pun bekerja. Soal menjadi polisi, keinginan itu mulai terlintas di benaknya. Meski masih belum sekuat niatan nyantri.

Kapolres Metro Bekasi Kombes Indarto menegaskan bahwa dari awal penyidik belum menetapkan Irfan sebagai tersangka kasus tewasnya begal di Flyover Summarecon Bekasi. Sesuai Pasal 49 ayat 1 KUHP, tindakan bela paksa dibenarkan dan tidak dapat dipidana.

"Nggak bebas, memang. Karena memang nggak pernah jadi tersangka. Jadi kasusnya nggak bisa dipidanakan. Tidak ada perbuatan melawan hukum. Jadi perbuatan mereka berdua masuk kategori bela paksa. Jadi mereka dibenarkan di depan hukum," terang Indarto.

Penghargaan yang diberikan pihak kepolisian kepada Irfan dan Rofiki merupakan apresiasi atas sikap keberanian dan kemampuan melawan kejahatan. Hanya saja, tetap ada pesan ke masyarakat agar bijaksana saat bermaksud membela diri. Jika kekuatan dinilai tidak seimbang, menyerah demi menghindari hal yang tidak diinginkan dapat menjadi prioritas.

"Ini bukan hanya menginspirasi masyarakat Bekasi, tapi juga menginspirasi polisi. Agar kita mampu melawan kejahatan," kata Indarto.

Reporter: Nanda Perdana Putra

Sumber: Liputan6.com

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perjalanan Kasus Polisi Tipu Polisi di Sumsel, Uangnya Dikuras, Jabatan Kapolsek Tinggal Mimpi
Perjalanan Kasus Polisi Tipu Polisi di Sumsel, Uangnya Dikuras, Jabatan Kapolsek Tinggal Mimpi

Terdakwa mengaku menggunakan uang tersebut untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Polda Sumbar Tak Borgol AKP Dadang dan Biarkan Merokok saat Diperiksa Usai Tembak AKP Ryanto Ulil
Ini Alasan Polda Sumbar Tak Borgol AKP Dadang dan Biarkan Merokok saat Diperiksa Usai Tembak AKP Ryanto Ulil

Pemeriksaan terhadap AKP Dadang disorot lantaran pelaku terlihat tidak diborgol hingga diduga dibiarkan sambil merokok.

Baca Selengkapnya
Menang Praperadilan, Kubu Pegi Setiawan Desak Kapolri Segera Copot Kapolda Jabar
Menang Praperadilan, Kubu Pegi Setiawan Desak Kapolri Segera Copot Kapolda Jabar

Pengacara Pegi, mendesak agar Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Akhmad Wiyagus dan Dirreskrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan dicopot

Baca Selengkapnya
Tangis Haru Irfan, Menikahi Gadis Pujaan di Kantor Polisi Gara-Gara Tersandung Kasus Narkoba
Tangis Haru Irfan, Menikahi Gadis Pujaan di Kantor Polisi Gara-Gara Tersandung Kasus Narkoba

Momen sakral itu terjadi di teras Polsek KP Samarinda.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Penampakan AKP Dadang Penembak Polisi Berbaju Tahanan & Diborgol, Bantah Disebut Gila
VIDEO: Penampakan AKP Dadang Penembak Polisi Berbaju Tahanan & Diborgol, Bantah Disebut Gila

Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Dwi Sulistyawan menegaskan kondisi AKP Dadang tidak terbukti mengalami gangguan jiwa

Baca Selengkapnya
Ditembak Mati Kabagops, Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Disebut Polisi Berprestasi
Ditembak Mati Kabagops, Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Disebut Polisi Berprestasi

Peluru yang dimuntahkan mengenai pelipis kanan dan pipi hingga menembus tengkuk.

Baca Selengkapnya
Daftar Kasus Polisi Tembak Polisi di Indonesia, Terbaru AKP Dadang Iskandar Tembak AKP Ulil
Daftar Kasus Polisi Tembak Polisi di Indonesia, Terbaru AKP Dadang Iskandar Tembak AKP Ulil

Dalam beberapa tahun terakhir, sudah banyak kejadian naas tersebut yang merusak citra Kepolisian Tanah Air.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tegas Kombes Pimpin Sidang Etik Bentak AKP Dadang
VIDEO: Tegas Kombes Pimpin Sidang Etik Bentak AKP Dadang "Yang Jelas Ngomongnya!"

AKP Dadang tampak mengenakan baju tahanan penempatan khusus (patsus) yang berwarna kuning

Baca Selengkapnya
Aksi Heroik Polisi Bawa Anak Istri Ringkus Komplotan Curanmor
Aksi Heroik Polisi Bawa Anak Istri Ringkus Komplotan Curanmor

Pada saat itu, Bripka Rico sedang dalam waktu tidak dinas untuk menjemput anaknya.

Baca Selengkapnya
Sentilan Keras Jenderal TNI Paman Kasatreskrim Polres Solok Selatan ke AKP Dadang: Pengkhianat Polri!
Sentilan Keras Jenderal TNI Paman Kasatreskrim Polres Solok Selatan ke AKP Dadang: Pengkhianat Polri!

Paman Ryanto Ulil Anshar, Brigjen (TNI) Elphis Rudy menyebut sosok AKP Dadang Iskandar sebagai pengkhianat Polri.

Baca Selengkapnya
Gagah dan Ganteng, Sosok Bripda Rifky dapat Penghargaan Promosi Jabatan Akibat Kejar Begal Kakinya Patah
Gagah dan Ganteng, Sosok Bripda Rifky dapat Penghargaan Promosi Jabatan Akibat Kejar Begal Kakinya Patah

Personel sat samapta polres Cimahi Bripda Rifky alami patah kaki akibat kecelakaan saat mengejar begal.

Baca Selengkapnya
Gerebek Perampok Hingga Kena Tembak, 2 Polisi Dapat Hadiah Umrah
Gerebek Perampok Hingga Kena Tembak, 2 Polisi Dapat Hadiah Umrah

Penggerebekan perampok tersebut berjalan dramatis. Pelaku sempat melakukan perlawanan, menembak kedua petugas.

Baca Selengkapnya