Tidak Tahan di-Bully, ABG di Garut Berusaha Bunuh Diri
Merdeka.com - Seorang remaja putri berinisial F (15) nekat mencoba bunuh diri di jembatan Cimanuk, Jalan Perintis, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Kamis (5/12) sore. Beruntung aksi tersebut digagalkan warga.
"Yang mengamankan adalah warga, terus diserahkan kepada anggota kita yang sedang bertugas di sekitar lokasi," kata Kapolres Garut AKBP Dede Yudi Ferdiansyah kepada wartawan.
Remaja putri tersebut dibawa ke Polsek Garut Kota untuk dilakukan pembinaan, dan mendata identitasnya. Polisi juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Garut untuk mencari keluarga.
-
Bagaimana remaja itu bunuh diri? Diduga remaja tersebut bunuh diri dengan cara loncat dari ketinggian.
-
Kenapa remaja itu bunuh diri? 'Aku jg ingin bahagia dan memiliki kehidupan normal'. 'DUNIA INI INDAH, TAPI TIDAK DENGAN DUNIAKU'. 'Im gagal'.
-
Bagaimana siswa SMP itu mencoba bunuh diri? 'Korban langsung melompat ke luar jendela, saat melompat korban sempat tersangkut di genteng lantai 2 Gedung SMPN 73, kkemudian jatuh ke lantai 1,' sambungnya.
-
Kenapa Fajar mencoba bunuh diri? Diterangkan Kemas, pria atas nama Fajar itu diduga mengalami gangguan kejiwaan, diperkuat juga keterangan saksi yang mengenalinya usai ramai dikerubungi warga. 'Saksi menerangkan bahwa korban sudah lama mengalami gangguan jiwa (stress) untuk obat rutin selalu diberikan,' ujarnya.
-
Kenapa siswa SMP itu mau bunuh diri? 'Korban juga pernah saat istirahat solat Jumat, yang muslim melaksanakan solat Jumat dan korban dikarenakan agama Hindu istirahat di kelas, pernah terlibat adu omongan dengan teman korban atas nama A yang seakan-akan membuat korban disalahkan karena melarang solat Jumat,' jelasnya. 'Akibat kejadian tersebut korban merasa dijauhi oleh teman korban, dan permasalahan ini tidak pernah di ceritakan ke guru BP atau guru lain dan akhirnya yang mendasari korban melakukan tindakan lompat dari ruang kelas,' tambahnya.
-
Apa yang menyebabkan bunuh diri pada remaja? Dalam seminar tersebut, dijelaskan bahwa penyebab bunuh diri pada remaja sangat kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Direktur Kesehatan Jiwa, Imran Pambudi, menyebutkan bahwa faktor biologis, genetik, psikologis, budaya, hingga lingkungan memainkan peran besar dalam munculnya pikiran atau keinginan bunuh diri.
Sementara itu, salah seorang saksi di lokasi kejadian, Jani menyebut bahwa awalnya ia tidak menduga akan terjadi upaya bunuh diri yang dilakukan remaja putri itu.
"Awalnya saya mengira bahwa dia ini sedang melihat orang yang terbawa arus air," ujarnya.
Namun ia menyebut bahwa sang remaja putri terlihat sudah bersiap loncat, karena posisinya sudah berada di bibir jembatan dan sudah melewati pagar pembatasnya. Selain itu, Jani juga melihat sang remaja putri dalam kondisi menangis.
Beberapa saat setelah sang remaja putri dalam posisi hendak loncat dari atas jembatan, ia melihat seorang pemuda menangkap dan mengangkatnya.
"Yang ditangkap sempat meronta-ronda dan menangis seperti tidak mau diselamatkan. Oleh pemuda itu langsung dibawa kepada petugas Kepolisian yang tengah melakukan pengaturan lalu lintas di sekitar bundaran," katanya.
Sebelum Beraksi Sempat Ditendang Temannya
F, saat ditemui di kantor Polsek Garut Kota sambil menangis menceritakan alasannya melakukan bunuh diri. Ia bercerita bahwa sebelum melakukan aksi tersebut sempat ditendang oleh salah satu temannya tanpa alasan yang jelas.
"Saya sedang duduk tiba-tiba ditendang begitu saja," ucapnya.
Sebelum mendapatkan perlakuan tersebut, F menyebut bahwa ia pun kerap mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari teman-temannya yang selama ini bergaul bersamanya di jalanan. Ia mengaku bahwa dia sudah tinggal di jalanan Garut lebih dari satu tahun dan kerap menjadi korban bully teman-temannya.
Upaya bunuh diri yang dilakukannya, merupakan puncak kekesalan karena kerap dibully temannya. "Padahal ada juga yang perempuan kaya saya, tapi biasa saja," katanya dalam isakan tangis.
F menjelaskan bahwa selama di Garut tinggal di jalanan dan kerap tidur di pinggir jalan, bersama teman-temannya yang berasal dari beberapa wilayah di Kabupaten Garut. Ia mengaku sempat punya rumah di Kabupaten Garut namun kini sudah dijual setelah orang tuanya bercerai.
Ibunya, dalam pengakuan F, kini tinggal di Tasikmalaya namun ia tidak mengetahui alamat jelasnya. Sedangkan ayahnya, disebutnya sudah menikah lagi dan kini tinggal di Bandung.
"Saya diturunkan sama ayah saya di Garut, sudah lebih dari satu tahun saya tinggal di jalanan Garut," tutupnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang remaja putri inisial MU (15) nekat lompat dari lantai 3 rusunawa
Baca SelengkapnyaKorban mengalami luka di bagian kepala sebelah atas kiri, luka lecet di bagian kaki.
Baca SelengkapnyaRemaja putri di Garut tertekan dengan teror pacar virtual yang sama sekali belum pernah bertemu muka dengannya. Dia bahkan sampai nekat mencoba bunuh diri.
Baca SelengkapnyaPelaku menggorok korban karena sakit hati kepalanya kena smash.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan luar oleh tim medis Puskesmas Sukasada ll Pancasari, korban mengalami luka di sejumlah bagian tubuh, patah tulang dan lebam.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami alasan percobaan dugaan bunuh diri GAD karena frustasi dijauhi temannya.
Baca SelengkapnyaTidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.
Baca Selengkapnya"Korban pernah beberapa kali melakukan percobaan bunuh diri."
Baca SelengkapnyaAksi nekat remaja putri itu pun membuat warga dan penumpang yang berada di stasiun histeris.
Baca SelengkapnyaPria penghuni kontrakan di wilayah Kelurahan Cipayung, Ciputat itu telah dibawa ke RS Sari Asih Ciputat, untuk mendapatkan pengobatan.
Baca SelengkapnyaIkon kota Batam ini menjadi pilihan mengakhiri hidup hingga menimbulkan keresahan bagi beberapa warga sekitar.
Baca SelengkapnyaRAS (16) menembakkan senapan angin PCP jenis Dejeluk hingga akhirnya terkapar dan meninggal dunia.
Baca Selengkapnya